Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI IN VITRO NILAI SUN PROTECTING FACTOR (SPF) EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK HEKSANA DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) Rahmi, Lisa Amelia; Emelda, Emelda; Solikah, Wahyu Yuliana; Rais, Ichwan Ridwan
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2024): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v9i2.2106

Abstract

Bioactive substances found in kenikir leaves may be used as sunscreens. The purpose of the study is to evaluate the kenikir leaf ethanol extract (EEDK) and hexane extract (EHDK) as potential sunscreens. The maceration method is used for extraction, and 70% ethanol and n-hexane are used as each solvent. employing the UV-Vis spectrophotometric method at a wavelength of 290–400 nm and concentration series of 200, 400, 600, and 800 ppm to measure the SPF value of EEDK and EHDK. With SPF values of 1.3896 ± 0.0343, 1.7936 ± 0.0144, 2.2282 ± 0.0580, and 3.2575 ± 0.2257 obtained at concentrations of 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, and 800 ppm, respectively, the results demonstrate the potential of EEDK as a sunscreen. 1.1454 ± 0.0204; 1.3193 ± 0.0048; 1.4993 ± 0.0169 are the EHDK SPF values.
PENYULUHAN KOSMETIKA HERBAL UNTUK WAJAH DAN PEMBUATAN MASKER BUBUK ORGANIK DI KRAPYAK WETAN Fatmawati, Annisa; Suprapti, Sri; Puspitasari, Ade; Solikah, Wahyu Yuliana; Gunawan, Adhi
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v1i2.310

Abstract

Masyarakat di Dusun Krapyak Wetan RT 05 belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kosmetika herbal. Kecantikan wajah merupakan fitrah alami yang diberikan kepada setiap wanita. Penampilan dari wajah dapat dijaga dengan membersihkan dan merias dengan kosmetika. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu-ibu PKK RT.05 Dusun Krapyak Wetan, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY, dalam memilih kosmetik herbal yang aman dan ramah lingkungan. Metode kegiatan ini dengan penyampaian materi edukasi dan workshop pembuatan masker bubuk organik berbahan dasar daun kelor (Moringa oleifera) dan daun bidara (Ziziphus mauritiana). Lokasi kegiatan bertempat di salah satu rumah warga di Dusun Krapyak Wetan RT 05. Berbagai media digunakan untuk mendukung penyampaian materi dalam kegiatan pengabdian masyarakat di acara PKK, antara lain booklet “Kosmetika Herbal untuk Wajah dan Formulasi Masker Bubuk Organik”, laptop, ponsel, proyektor, dan paket produk masker bubuk organik.Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme peserta yang tinggi, sebanyak 55 anggota PKK hadir. Setelah dilaksanakan pengabdian masyarakat ini, terdapat peningkatan wawasan anggota PKK terhadap manfaat kosmetik herbal dan cara pembuatan serta penggunaan masker bubuk organik serta keamanan produk kosmetika herbal. Implikasi Kolaborasi pengabdian dosen dan mahasiswa memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk menambah wawasan serta gambaran peluang usaha dari pemanfaatan bahan alam menjadi produk bernilai ekonomi.
Review: Karakterisasi Hasil Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Berbagai Tanaman sebagai Anti Bakteri Staphylococcus aureus Nuryanti, Sundari Desi; Solikah, Wahyu Yuliana; Salsabillah, Mahmudahtus Safitri; Afifah, Nabahah Putri; Fauzia, Nadia Salma; Anggraeni, Restika Leni Ayu
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/inpharnmed.v8i1.4402

Abstract

Review artikel ini ditujukan untuk membahas berbagai macam karakterisasi hasil sintesis nanopartikel perak menggunakan berbagai tanaman sebagai antibakteri. Berdasarkan hasil review dapat dinyatakan bahwa nanopartikel perak yang disintesis berfungsi sebagai antibakteri terutama Staphylococcus aureus. Nanopartikel dapat disintesis menggunakan bioreduktor antara lain kulit pinang, daun ketumpang air, jeruk, mangga, neem/mimba, onion, tomat, daun bidara, keladi Sarawak, daun kayu tulak, daun sendok, dan papaya. Nanopartikel yang disintesis akan dikarakterisasi menggunakan beberapa instrument antara lain Spectroscopy UV-Visible, Spectroscopy Fourier Transform InfraRed (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), X-Ray Diffraction (XRD), Particle Size Analyzer (PSA), Transmission Electron Microscope (TEM), Dynamic Light Scattering (DLS), Atomic Force Microscopy (AFM), Surface Plasmon Resonance (SPR), dan Zeta sizer/Zeta potensial testing. Beberapa hasil sintesis nanopartikel menggunakan bioreduktor memenuhi syarat sebagai nanopartikel, dan beberapa lainnya belum memenuhi. 
Pengaruh Variasi Jenis Pelarut Terhadap Kadar Flavonoid dan Fenolik Total Esktrak Etanol Umbi Lobak Putih (Raphanus sativus L.) Saroya, Nadia Tus; Solikah, Wahyu Yuliana; Emelda, Emelda; Fauzi, Rizal; Lubis, Abdul Rahman
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 6, No 2 (2025): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v6i2.27991

Abstract

Lobak putih (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman yang mengandung flavonoid, fenolik, dan saponin yang berperan sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa fenolik alami yang sangat umum ditemukan pada berbagai jenis tanaman. Senyawa ini mengandung satu atau lebih gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada cincin aromatik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jenis pelarut terhadap kadar total flavonoid dan fenolik dalam ekstrak umbi lobak putih. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel, pembuatan simplisia, ekstraksi maserasi umbi lobak putih dengan menggunakan variasi pelarut yaitu etanol 70%, Etil Asetat, dan N-heksana. Pengukuran kadar flavonoid dan fenolik total dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.Hasil skrining fitokimia pada masing-masing ekstrak mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan fenolik. Diperoleh kadar total flavonoid ekstrak umbi lobak putih pada pelarut etanol 70%, Etil Asetat, dan N-heksana berturut-turut 3,433 ± 0,298 mgQE/g; 0,146 ± 0,012 mgQE/g; 0,516 ± 0,026 mgQE/g. Sementara kadar total fenolik berturut-turut yaitu 24,53 ± 0,502 mgGAE/g; 4,4 ± 2,367 mgGAE/g; 6,65 ± 4,038 mgGAE/g. Berdasarkan hasil  analisis One Way ANOVA membuktikan bahwa variasi jenis pelarut memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar flavonoid dan fenolik total ekstrak umbi lobak putih dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000* dan 0,001* (P<0,05).
PENINGKATAN PENGETAHUAN STUNTING SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) PADUKUHAN SAMBEN, KABUPATEN BANTUL PERIODE FEBRUARI 2025 Auliya, Azah Rotul; Solikah, Wahyu Yuliana; Trianda, Dira; Pratama, Muhammad Yusuf; Aini, Lidia Nur; Karnia, Julia; Sholihah, Imroatus; Al-Ulya, Sunanan; Permadani, Fatimah Ananda; Dzikrulloh, Dzikrulloh; Yasroni, Muhammad Akhsin
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), November 2025
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v8i2.1445

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang masih menjadi perhatian di Indonesia, dengan prevalensi yang cukup tinggi dibandingkan negara-negara tetangga. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, termasuk melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur (WUS) dan pasangan usia subur (PUS) mengenai stunting sebagai salah satu bentuk pencegahan. Metode yang digunakan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan pendekatan edukasi berbasis pre-test dan post-test. Kegiatan ini dilaksanakan di Padukuhan Samben, Kalurahan Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, pada Februari 2025. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta setelah mengikuti sosialisasi, yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai hasil post-test dengan rata-rata nilai 100/100. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan stunting. Diperlukan strategi berkelanjutan, termasuk keterlibatan keluarga, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat untuk mendukung upaya ini secara efektif.