Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kesulitan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 17 Tebo Wardatun Hasanah; Irzal Anderson; Tohap Pandapotan Simaremare
PILAR Vol 5 No 1 (2025): PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/p.v5i1.10165

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang masih dihadapi oleh beberapa guru terutama guru Pendidikan Pancasila, yakni belum sepenuhnya memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini yang bertujuan untuk mampu menganalisis dan menemukan solusi dalam mengatasi kesulitan yang dialami oleh guru tersebut dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 17 Tebo. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 17 Tebo dengan berfokus pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa para guru masih menghadapi berbagai hambatan, seperti kesulitan dalam memahami keragaman karakter peserta didik, menyesuaikan materi pembelajaran, dan mengelola metode asesmen yang cenderung rumit. Selain itu, guru juga mengalami kendala dalam menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka itu sendiri, serta kesulitan dalam mengimplementasikan profil pelajar Pancasila, khususnya dalam menentukan tema proyek yang tepat. Pemanfaatan platform Merdeka Mengajar juga masih belum optimal karena keterbatasan waktu. Solusi yang dapat dilakukan yaitu mencakup penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan bagi para guru, pemberian dukungan dari pihak sekolah, serta penguatan kerja sama melalui komunitas guru untuk saling berbagi pengalaman dan mendukung implementasi kurikulum yang lebih baik dan optimal.