Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE TERHADAP SIKAP DEMOKRASI Deni Saputra Akbar; Firman Firman; Tohap Pandapotan Simaremare
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 10, No 1 (2023): Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v10i1.20510

Abstract

ABSTRAKSikap demokrasi merupakan suatu kepribadian yang bertindak sesui dengan nilai-nilai demokrasi seperti menjunjung tinggi sikap kesamaan derajat, menghargai pendapat, bekerjasama, menghargai perbedaan SARA, berprilaku adil, saling membantu dan berpartisipasi. Namun pada kenyataannya sikap demokrasi pada siswa masih sangat rendah hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 8 Muaro Jambi pada mata pelajaran PPKn terdapat sebuah permasalahan yaitu rendahnya sikap demokrasi yang dimiliki oleh siswa masih sangat rendah.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) terhadap sikap demokrasi dalam mata pelajaran PPKn. Penggunaan model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) dalam pembelajaran PPKn bertujuan untuk meningkatkan sikap demokrasi siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis eksperimen pretest postes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji t  pretest dan posttest untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) terhadap sikap demokrasi siswa. Hasil analisis data pada uji independent simple t test diketahui bahwasannya nilai sig (2tailed) adalah 0,00 atau lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05). Ho ditolak dan Ha diterimaSehigga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) terhadap sikap demokrasi dalam mata pelajaran PPKn pada siswa kelas X IPS di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. ABSTRACTThe attitude of democracy is a personality that acts in accordance with democratic values such as upholding the attitude of equality, respecting opinions, working together, respecting SARA differences, behaving fairly, helping each other and participating. However, in reality the democratic attitude of students is still very low, this is evidenced by the results of initial observations conducted at SMA Negeri 8 Muaro Jambi in Civics subjects, there is a problem, namely the low level of democratic attitudes possessed by students is still very low. The purpose of this study is to determine the effect of the VCT (Value Clarification Technique) learning model on democratic attitudes in Civics subjects. The use of the VCT (Value Clarification Technique) learning model in Civics learning aims to improve students' democratic attitudes. This study uses a quantitative method with the type of pretest posttest experiment. Data analysis techniques in this study were pretest and posttest t tests to determine the effect of the VCT (Value Clarification Technique) learning model on students' democratic attitudes. The results of data analysis on the independent simple t test show that the sig (2 tailed) value is 0.00 or less than 0.05 (0.00 <0.05). Ho is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is a significant difference in the influence of the use of the VCT (Value Clarification Technique) learning model on democratic attitudes in Civics subjects in class X IPS students at SMA Negeri 8 Muaro Jambi.
STRATEGI PENGUATAN NILAI KESEDERHANAAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MAHASISWA PPKn UNIVERSITAS JAMBI ANGKATAN 2022 Ervika Agnes Yulia; Irzal Anderson; Tohap Pandapotan Simaremare
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7900

Abstract

Korupsi di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Jambi. Korupsi merupakan masalah struktural yang mendalam dalam masyarakat Indonesia, dan pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi diharapkan dapat menanamkan sikap kritis serta nilai-nilai moral, termasuk kesederhanaan, untuk mencegah perilaku koruptif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen untuk memahami penerapan nilai kesederhanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa PPKn telah mendapatkan pendidikan tentang kesederhanaan, penerapan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari masih rendah. Strategi penguatan nilai kesederhanaan meliputi pendekatan kolaboratif dan proyek berbasis pembelajaran, tetapi terdapat tantangan seperti keterbatasan waktu dan pengaruh lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pengajaran yang lebih fleksibel dan dukungan lingkungan sosial yang kuat dapat meningkatkan efektivitas penerapan nilai kesederhanaan di kalangan mahasiswa.
ANALISIS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS OLEH ANAK DIBAWAH UMUR (STUDI PELAJAR SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI BERDASARKAN PASAL 77 AYAT 1 UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN) Revalina, Atiqah; Irwan; Tohap Pandapotan Simaremare
Civic Education Perspective Journal Vol 2 No 3 (2022): Civic Education Perspective Journal
Publisher : Citizenship Education, Faculty of Education, Jambi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.217 KB) | DOI: 10.22437/cepj.v2i1.19315

Abstract

The formulation of the problem in this study are: 1) What are the factors of traffic violations committed by minors; 2) How are law enforcement efforts against traffic violations by minors; 3) What are the inhibiting factors in law enforcement against traffic violations by minors. This study aims to determine law enforcement against traffic violations by minors studying at SMP Negeri 7 Muaro Jambi based on Article 77 Paragraph 1 of Law no. 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation. This study uses a descriptive qualitative approach. The results of this study concluded that there are factors that influence minors to commit traffic violations, namely internal and external factors. Law enforcement against traffic violations by minors is carried out with efforts in the form of policies, whether carried out in the form of a sympathetic warning or given sanctions, namely ticketing. And there are two countermeasures if there are traffic violations by minors, the first is preventive to prevent and repressive efforts to improve such as giving warnings and ticketing. Barriers to law enforcement against traffic violations by minors are law enforcement factors, public awareness factors and the lack of thorough socialization of law enforcers.
Analisis Kesulitan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 17 Tebo Wardatun Hasanah; Irzal Anderson; Tohap Pandapotan Simaremare
PILAR Vol 5 No 1 (2025): PACIVIC: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/p.v5i1.10165

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang masih dihadapi oleh beberapa guru terutama guru Pendidikan Pancasila, yakni belum sepenuhnya memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini yang bertujuan untuk mampu menganalisis dan menemukan solusi dalam mengatasi kesulitan yang dialami oleh guru tersebut dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 17 Tebo. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 17 Tebo dengan berfokus pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa para guru masih menghadapi berbagai hambatan, seperti kesulitan dalam memahami keragaman karakter peserta didik, menyesuaikan materi pembelajaran, dan mengelola metode asesmen yang cenderung rumit. Selain itu, guru juga mengalami kendala dalam menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka itu sendiri, serta kesulitan dalam mengimplementasikan profil pelajar Pancasila, khususnya dalam menentukan tema proyek yang tepat. Pemanfaatan platform Merdeka Mengajar juga masih belum optimal karena keterbatasan waktu. Solusi yang dapat dilakukan yaitu mencakup penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan bagi para guru, pemberian dukungan dari pihak sekolah, serta penguatan kerja sama melalui komunitas guru untuk saling berbagi pengalaman dan mendukung implementasi kurikulum yang lebih baik dan optimal.
ANALISIS NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA KESENIAN JARANAN TURONGGO MUDO NGESTI BUDOYO DI DESA MARGA MULYA, KECAMATAN SUNGAI BAHAR, KABUPATEN MUARO JAMBI Apriliana; Tohap Pandapotan Simaremare; Sundari Utami
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.29504

Abstract

This study is motivated by the decline in member participation in the Jaranan Turonggo Mudo Ngesti Budoyo art form in Marga Mulya Village, where the number of inactive members reached 51%, surpassing the 49% of active members. This phenomenon threatens the continuity of the art form and hinders the embedding of nationalism values contained within it. The research employs a qualitative descriptive approach, using data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted through the stages of data collection, presentation, reduction, and drawing conclusions. The results of the study show that the Jaranan Turonggo Mudo Ngesti Budoyo art form embodies nationalism values reflected in various aspects. Religious aspects are evident through prayers before and after performances. The preservation of the Javanese language and local culture through songs and communication represents a tangible expression of love for one’s own culture. Attitudes of tolerance and respect for diversity are also demonstrated by the use of both Javanese and Indonesian languages interchangeably, as well as openness to ethnic and religious differences. Furthermore, this art form maintains its cultural identity through distinctive elements such as dance and horse props, while actively ensuring regeneration to guarantee its sustainability. Jaranan art has proven to be an effective medium for instilling nationalism values, such as patriotism, respect for culture, and pride in local identity. Therefore, support for the existence and development of this art form is crucial to keep it as part of the formation of Indonesia's national character and identity.
Penerapan Nilai Toleransi Dalam Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Di SMA Negeri 13 Kota Jambi Dimas Renaldy; Firman; Tohap Pandapotan Simaremare
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Juni 2025
Publisher : UNIVERSITAS PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v9i1.7628

Abstract

Toleransi atau tolerantia berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap keterbukaan, lapang dada, suka rela dan kelembutan. Unesco mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai, dan memahami di tengah keragaman budaya yang ada. Toleransi harus di dukung dengan cakrawala pengetahuan yang luas, terbuka, dialog, kebebasan berpikir dan beragama. Kata toleransi setara dengan sikap positif, dan menghargai orang lain dalam menggunakan kebebasan hak asasi sebagai manusia. (Darmodiharjo dan Shidarta, 2016). Secara ilmiah toleransi adalah pemberian pembebasan tersendiri kepada individu atau kepada masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidup dan menentukan nasibnya selagi tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas terciptanya ketertiban dan kedamaian dalam masyarakat. Jadi dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa toleransi adalah sikap menghormati, memahami, menerima, menghargai, dan mengakui terhadap keyakinan orang lain.
STRATEGI PENGUATAN NILAI KESEDERHANAAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MAHASISWA PPKn UNIVERSITAS JAMBI ANGKATAN 2022 Ervika Agnes Yulia; Irzal Anderson; Tohap Pandapotan Simaremare
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7900

Abstract

Korupsi di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Jambi. Korupsi merupakan masalah struktural yang mendalam dalam masyarakat Indonesia, dan pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi diharapkan dapat menanamkan sikap kritis serta nilai-nilai moral, termasuk kesederhanaan, untuk mencegah perilaku koruptif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen untuk memahami penerapan nilai kesederhanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa PPKn telah mendapatkan pendidikan tentang kesederhanaan, penerapan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari masih rendah. Strategi penguatan nilai kesederhanaan meliputi pendekatan kolaboratif dan proyek berbasis pembelajaran, tetapi terdapat tantangan seperti keterbatasan waktu dan pengaruh lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pengajaran yang lebih fleksibel dan dukungan lingkungan sosial yang kuat dapat meningkatkan efektivitas penerapan nilai kesederhanaan di kalangan mahasiswa.
ANALISIS BENTUK PARTISIPASI POLITIK MAHASISWA PERANTAUAN KECAMATAN GUNUNG RAYA PADA PILKADA KABUPATEN KERINCI TAHUN 2024 Beti Zania; Tohap Pandapotan Simaremare; Dona Sariani
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v5i2.8409

Abstract

This study aims to determine the form of political participation of migrant students from Gunung Raya District in the 2024 Kerinci Regency Regional Head Election (Pilkada). Students as young voters have a strategic role in democracy. The background of this study is the low level of attendance and active political participation of migrant students in the Pilkada, even though they are a potential young voter group. This study uses a qualitative descriptive case study approach with data collection through interviews, observations, and documentation. The results of the study show that the forms of student political participation include: voting, many cannot attend the Polling Station which is hampered by costs and distance, including potential contributors to abstaining from voting in Gunung Raya District. Campaign activities are carried out more online than in person. Communal activities with minimal involvement; political communication is limited to personal circles. and low participation in Protest actions due to concerns and lack of understanding of issues. Students have great potential to be involved in politics, but their participation is still limited to certain forms.