Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti merupakan pusat perdagangan hasil pertanian lokal yang memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian masyarakat Desa Baturiti. Namun, pasar ini masih menghadapi beberapa permasalahan, seperti kurangnya daya tarik pasar, kebutuhan ruang yang luas, kurangnya fasilitas pendukung, serta sistem pengelolaan limbah yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan perancangan ulang Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti menggunakan pendekatan desain neo-vernakular yang mengintegrasikan elemen-elemen budaya lokal dengan prinsip ramah lingkungan guna mendukung potensi agrowisata. Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik di dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan data-data empiris untuk kemudian digunakan di dalam proses perancangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur terkait desain berkelanjutan dan sistem pengelolaan limbah organik. Perancangan ulang ruang Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti mempertimbangkan aspek zonasi ruang yang lebih efisien, penerapan sistem pengelolaan limbah melalui fasilitas pengomposan terpadu, penggunaan material lokal yang ramah lingkungan, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti rest area, kios pedagang suvenir, kios kuliner, dan pojok edukasi agrowisata. Melalui perancangan ulang ruang ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan desain ruang pasar tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai destinasi agrowisata yang dapat mendukung perekonomian lokal dan pelestarian budaya setempat dengan konsep modern, efisien, dan berkelanjutan. Kata Kunci: pasar tradisional, desain neo-vernakular, agrowisata.