Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TPS3R PEMOGAN, DENPASAR SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INOVASI DESAIN PRODUK INTERIOR DARI PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK Ni Made Emmi Nutrisia Dewi; Ni Nyoman Sri Rahayu; Freddy Hendrawan; Andrean James Darmawan
Jurnal PATRA Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Patra Oktober 2023
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v5i2.730

Abstract

Pemberdayaan pengelolaan sampah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah limbah plastik dan mendukung pengembangan produk interior yang berkelanjutan. Fokus utama pada pembahasan ini adalah mengolah limbah plastik menjadi produk interior yang memiliki nilai ekonomi dan lingkungan. Proses ini melibatkan kreativitas dalam desain produk interior yang menarik dan berkelanjutan. Pendekatan berkelanjutan menjadi salah satu kunci dalam menghasilkan produk interior dari limbah plastik. Penelitian ini membahas mengenai peran penting pemilihan jenis plastik yang tepat, penggunaan limbah plastik daur ulang, dan pemikiran tentang daur ulang produk di masa depan. Selain itu juga dibahas mengenai manfaat lingkungan yang signifikan dengan mengurangi pencemaran limbah plastik, dan ide dalam memberdayakan masyarakat setempat dengan memberikan pelatihan dan peluang pekerjaan dalam proses pengolahan limbah plastik. Penelitian ini juga membahas pentingnya memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan dasar untuk produk interior yang memiliki nilai estetika, fungsionalitas, dan dampak lingkungan yang positif. Inisiatif ini mengedepankan peran desainer dalam menciptakan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mempertimbangkan siklus hidup produk dan penggunaan material yang berkelanjutan. Upaya pengembangan inovasi desain produk interior dari pengolahan limbah plastik adalah langkah positif dalam menghadapi masalah limbah plastik global. Ini mencerminkan kolaborasi antara desain, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan untuk menciptakan produk yang lebih baik bagi masa depan yang berkelanjutan.
“CULTURAL MURAL” SEBAGAI VISUALISASI ESTETIKA KONTEMPORER PADA LAPANGAN ASTAGINA, DENPASAR. Ni Nyoman Sri Rahayu; Luh Gde Niti Swari
Jurnal Lentera Widya Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Lentera Widya Desember 2020
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v2i1.143

Abstract

ABSTRACT Community Service Activities were also organized by IDB Bali (Bali Design and Business Institute), in the form of mural design activities located in Astagina Court, Padangsambian Klod Village, Denpasar City. In this community service, a mural with a cultural and aesthetic function was created. The cultural function is manifested by presenting the unique and distinctive culture of Denpasar City, some of which are Legong dance, Baris Dance, Genggong traditional music, Janggan kites, traditional children's games, and etcetera. This mural is not just an art medium without a message, but its also able to bring out the identity of Denpasar City. The aesthetic function is displayed in a contemporary design that were displayed as a contemporary impression so that it can encourage and increase comfort for Astagina Court’s users. The implementation method used in the activities includes sketching the initial image first. This sketches aims to make it easier for students to get an initial picture before creating the mural on the wall. This mural design has the theme of a typical Denpasar culture. In the site of the implementation, students and lecturers began cleaning the wall area and amplifying the walls. Followed by basic paint on the wall, and made sketches on the wall. Then the next day continued with coloring and finishing using Dulux paint. This activity was carried out by IDB Bali students who are members of an art club called “Perkamen”, involving 40 students and 45 lecturers from IDB Bali (Bali Design and Business Institute) and New Media College.
MURAL BUDAYA DI KAWASAN DESA WISATA AIR TERJUN GREMBENGAN, DESA BONGAN, KABUPATEN TABANAN Ni Nyoman Sri Rahayu; Kadek Risna Puspita Giri; Ni Luh Gde Niti Swari
Jurnal Lentera Widya Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Lentera Widya Desember 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v3i1.249

Abstract

Mural is well known as a wall design. The community service was carried out by the IDB Bali Lecturer Team in Bongan village, Tabanan. The community service program in the form of community service activities that will be carried out is in the form of mural activities located in the area of the road to Grembengan Waterfall Tourism, Bongan Tabanan Village. The walls to be mural have a length of 40 meters with a height of 2.8 meters and 140.8 meters for the total area. There were moral and social messages in people's lives with a visual approach in the form of displaying local Balinese culture, and containing messages or social criticism, one of which is related to the pandemic. The mural image shows a boy wearing a mask sweeping the yard and the others washing their hands. It is hoped that this image can be informative enough for visitors so that visitors can get used to living clean and healthy. The mural is done using the conventional method, by painting it, so as to bring out the aesthetic side of the mural that is more expressive. This is inseparable from the ability and the results of the paint scratches that are displayed.
DESAIN MEBEL DALAM MENUNJANG KEGIATAN KREATIF KRAMA BANJAR DI MASA PANDEMI PADA BANGUNAN WANTILAN BALE BANJAR DI DENPASAR DAN BADUNG Ni Nyoman Sri Rahayu
Jurnal Lentera Widya Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Lentera Widya Juni 2022
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v3i2.277

Abstract

A B S T R A C T The main function of the bale banjar is to meeting activity. The use of the bale banjar as an activity space is also carried out by young people. They use it as a space for activity and cultural creativity, such as: making ogoh-ogoh, kites, dancing and playing exercises, performing arts. The phenomenon that occurred at the beginning of the pandemic was the online learning process for school and college children. This condition makes the need for quotas increase, that’s why school students are looking for a wifi signal. Wifi in the banjar is very helpful and supports this activity. To accommodate these needs, we was held excursions to several bale banjar in Denpasar and Badung, to give furniture design solutions. The furniture design referred to here is loose furniture which refers to moveable furniture. The furniture designed in this excursion is in the form of chairs and tables. Some ideas that can be designed as design solutions include multifunctional furniture and mobile furniture. Multifunctional furniture, some of which can be folded so that it is flexible. Furniture design solutions to accommodate study and work activities for Banjar community, including: folding chairs, multi-functional furniture, legless chairs with backrests, and low tables. Keyword : the furniture design, pandemic, bale banjar ABSTRAK Fungsi utama bale banjar adalah untuk menyamakan visi dengan cara rapat (sangkep). Pemanfaatan bale banjar sebagai ruang aktivitas juga dilakukan oleh anak-anak muda. Anak-anak muda banjar memanfaatkannya sebagai ruang aktivitas serta ruang kreativitas budaya, seperti misalnya: pembuatan ogoh-ogoh, layang-layang, latihan menari dan megambel, pentas dan perlombaan seni. Fenomena yang terjadi di awal masa pandemi adalah proses belajar anak sekolah dan kuliah yang berlangsung secara online. Kondisi ini membuat kebutuhan akan kuota semakin meningkat, dan banyak diantara warga khususnya murid sekolah dan mahasiswa yang mencari sinyal wifi. Keberadaan wifi di banjar sangat membantu dan mendukung kegiatan ini. Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, maka dilakukan pengabdian masyarakat berupa ekskursi ke beberapa bale banjar di Denpasar dan Badung, untuk memberikan solusi desain berupa mebel. Desain mebel disini adalah loose furniture yang merujuk pada moveable furniture. Mebel yang dirancang dalam kegiatan ekskursi ini berupa kursi dan meja. Beberapa ide yang dapat dijadikan rancangan sebagai solusi desain diantaranya adalah multifungtional furniture dan mobile furniture. Furnitur multifungsi beberapa diantaranya dapat dilipat sehingga fleksible dan tidak memerlukan banyak ruang. Solusi desain furniture untuk mewadahi kegiatan belajar dan bekerja bagi warga banjar, diantaranya: kursi lipat, mebel multifungi, kursi tanpa kaki (lesehan) dengan sandaran, serta meja rendah untuk lesehan. Kata Kunci : desain mebel, pandemi, bale banjar
Reimagining Vegetable Markets Eco-Friendly, Waste Efficiency, & Neo-Vernacular Inspired Traditional Market for Agritourism Potential Ni Putu Cahyanti; Hendrawan, Freddy; Ni Nyoman Sri Rahayu; Lelo
Waca Cipta Ruang Vol. 11 No. 1 (2025): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v11i1.15713

Abstract

Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti merupakan pusat perdagangan hasil pertanian lokal yang memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian masyarakat Desa Baturiti. Namun, pasar ini masih menghadapi beberapa permasalahan, seperti kurangnya daya tarik pasar, kebutuhan ruang yang luas, kurangnya fasilitas pendukung, serta sistem pengelolaan limbah yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan perancangan ulang Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti menggunakan pendekatan desain neo-vernakular yang mengintegrasikan elemen-elemen budaya lokal dengan prinsip ramah lingkungan guna mendukung potensi agrowisata. Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik di dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan data-data empiris untuk kemudian digunakan di dalam proses perancangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur terkait desain berkelanjutan dan sistem pengelolaan limbah organik. Perancangan ulang ruang Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti mempertimbangkan aspek zonasi ruang yang lebih efisien, penerapan sistem pengelolaan limbah melalui fasilitas pengomposan terpadu, penggunaan material lokal yang ramah lingkungan, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti rest area, kios pedagang suvenir, kios kuliner, dan pojok edukasi agrowisata. Melalui perancangan ulang ruang ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan desain ruang pasar tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai destinasi agrowisata yang dapat mendukung perekonomian lokal dan pelestarian budaya setempat dengan konsep modern, efisien, dan berkelanjutan.   Kata Kunci: pasar tradisional, desain neo-vernakular, agrowisata.