Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Load Balancer Pada Flask Web App Untuk Meningkatkan Performansi Web Server Silvia, Helen; Gusti Amri Ginting, Jafar; Arifwidodo, Bongga
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Server merupakan perangkat yang menyediakanlayanan, baik dalam bentuk hardware maupun software.Adanya server memungkinkan untuk penyediaan sumber dayaseperti data. Fungsi lain dari server adalah menjadi tempatmelakukan deploy aplikasi web. Suatu server, sebaiknya diaturagar memiliki availability atau ketersediaan sehingga ketikaclient membutuhkan data atau ingin mengakses aplikasi web,layanan akan tetap tersedia. Salah satu cara untuk menjagaavailability server adalah dengan mengimplementasikan loadbalancer. Load balancer merupakan layanan yang dapatmendistribusikan traffic ke beberapa server sehingga servertertentu tidak akan kelebihan beban. Load balancer yanglayanannya dapat digunakan antara lain adalah NGINX,dengan metode round-robin, least-connection, dan ip-hash.Setiap metode memiliki cara kerja yang berbeda-beda dandapat dianalisis Quality of Service-nya untuk menentukanmetode yang cocok. Selain itu, ketersediaan server dapatdimonitoring secara real-time menggunakan Grafana danPrometheus untuk memastikan jika server bekerja dengan baikatau ada kendala yang perlu diatas. Untuk itu, dilakukanimplementasi load balancer pada flask web app untukmeningkatkan performansi web server, serta mengintegrasikandengan layanan Grafana dan Prometheus agar dapatdimonitoring. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwaload balancer dapat membagi traffic ke 3 VM menggunakanmetode round robin, least connection, dan IP hash, sertadimonitoring pada dashboard Grafana dengan data sourcePrometheus. Dari ketiga metode, throughput terbesarmenggunakan metode IP hash (0,571 Mbps Flask C) dan roundrobin (0,215 Mbps Flask A, 0,281 Flask B, 0,241 Flask C). Lalupacket loss terkecil menggunakan metode least connection(0,5% Flask A, 0,3% Flask B, 0,4% Flask C). Kemudian delayterkecil menggunakan metode round robin (7,362 ms Flask A,5,549 ms Flask B, 7,992 Flask C). Terakhir jitter terkecilmenggunakan metode round robin (4,092 ms Flask A, 1,735 msFlask B, 3,822 Flask C).Kata kunci: load balancer, flask, nginx, grafana, Prometheus.
Rancang Bangun Hardware Area Sistem Keamanan Ruang Laboratorium Menggunakan Face Recognition Berbasis IoT Silvia, Helen; Nur Ramadan, Dadan; Dyah Irawati, Indrarini
eProceedings of Applied Science Vol. 9 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Permasalahan keamanan menjadi permasalahan keamanan tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi saat ini, salah satunya pada ruang publik yang perlu ditingkatkan. Pencurian sering terjadi jika sistem keamanan suatu wilayah lemah, maka dari itu sistem keamanan harus ditingkatkan untuk menekan kasus kejahatan. Ditambah dengan keadaan kasus covid-19 yang masih melanda Indonesia dimana kita harus membatasi jumlah pengguana di dalam suatu ruangan tertutup. Dalam proyek ini dibangun sistem keamanan yang berfungsi untuk mengetahui segala informasi yang bisa diketahui dan juga meningkatkan social distancing dalam suatu ruangan. Untuk meningkatkan sistem keamanan ruang laboratorium, maka dirancang sebuah alat menggunakan sistem face recognition menggunakan ESP32-CAM untuk menampilkan nama yang menggunakan face recognition, serta membuat website yang menampilkan database untuk keperluan registrasi dan memantau siapa saja orang yang berada atau keluar masuk pada ruangan tersebut. Sistem ini menggunakan satu face recognition yakni di luar ruangan. Dari hasil perancangan sistem keamanan ruangan, didapatkan hasil pengujian akurasi pendeteksi wajah yaitu 90%. Dari 10 pengujian terdapat satu data yang tidak terdeteksi. Data yang tidak terdeteksi dikarenakan posisi dari user yang tidak sesuai dengan data yang didaftarkan, sehingga sistem membaca objek deteksi merupakan data yang belom terdaftar. Berdasarkan hasil pengujian delay didapatkan rata-rata delay pengiriman yaitu 3,066. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem dapat mengirimkan data tanpa ada kehilangan data dan delay yang tidak terlalu lama sehingga sistem dapat mengirimkan data dengan baik.Kata kunci—keamanan, face recognition, ESP32- CAM, website.