Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi perhatian dunia. Di Provinsi NTB, penyakit stroke mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai 2018 dengan prevalensi sebanyak 4,5 % menjadi 8 %. Faktor risiko terjadinya stroke dapat diklasifikasikan menjadi faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras atau etnik adalah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi ialah diabetes melitus (DM), hipertensi, dislipidemia, obesitas, atrial fibrillation, gaya hidup (merokok, alkohol, dan aktivitas fisik). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, DM tipe II dan hipertensi dengan tipe stroke di RSUD Provisnsi NTB tahun 2022. Metode yang digunakan yaitu cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 126 dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi square. Penelitian menunjukkan bahwa 126 responden stroke, sebagian besar responden mengalami stroke non hemoragik yaitu sebanyak 64 orang (50,8%). Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan hasil p-value = 0,158 (p > 0,05) untuk usia yang artinya tidak terdapat hubungan antara usia dengan tipe stroke. Nilai p-value = 0,49 untuk jenis kelamin yang artinya tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tipe stroke. Nilai p-value = 0,001 untuk Diabetes melitus tipe II yang menandakan terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan tipe stroke. Nilai p-value = 0,002 untuk hipertensi yang artinya terdapat hubungan antara hipertensi dengan tipe stroke. Faktor risiko terjadinya stroke di RSUD Provinsi NTB tahun 2022 antara lain ialah DM tipe II dan hipertensi. Kata Kunci: stroke, DM tipe II, hipertensi