Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pemasaran Usaha Garam Rakyat Teknologi Tradisional, Geomembran, dan Tunnel (Studi Kasus: Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon): Marketing Analysis of Traditional, Geomembrane, and Tunnel Technology in Small-Scale Salt Production (Case Study: Pangenan District, Cirebon Regency) Maulida Afiyah Heriyadi; Bahtiar, Rizal; Dewi Raswatie, Fitria
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 4 No 1 (2025): June 2025
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v4i1.58846

Abstract

Kebutuhan garam nasional Indonesia mengalami peningkatan seiring pertumbuhan jumlah penduduk, sementara produksi garam dalam negeri belum mampu memenuhinya sehingga dilakukan impor garam. Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu sentra produksi garam rakyat yang menerapkan tiga teknologi produksi garam, yaitu teknologi tradisional, geomembrane, dan tunnel. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas garam yang dihasilkan berdasarkan teknologi yang digunakan serta menganalisis efisiensi saluran pemasarannya. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan kuantitatif melalui perhitungan margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa garam yang dihasilkan dari teknologi tradisional tergolong dalam kualitas III berdasarkan warnanya, geomembrane kualitas II, dan tunnel kualitas I. Saluran pemasaran 1 merupakan saluran pemasaran yang paling efisien untuk garam hasil produksi teknologi tradisional dan geomembrane yang ditunjukkan oleh marjin pemasaran yang rendah serta nilai farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya yang tinggi. Adapun garam hasil teknologi tunnel hanya dipasarkan melalui saluran pemasaran 2 karena keterbatasan jumlah petambak yang menggunakan teknologi tersebut. Indonesia’s national demand for salt continues to rise in line with population growth. In contrast, domestic salt production has not been able to meet this demand, resulting in the need for imports. Pangenan Subdistrict, Cirebon Regency, is one of the centers of community-based salt production that applies three types of production technologies: traditional, geomembrane, and tunnel. This study aims to compare the quality of salt produced based on the technology used and to analyze the efficiency of the marketing channels. The analytical methods employed include descriptive and quantitative analyses, as well as the calculation of marketing margins, farmers’ share, and benefit-cost ratio. The results show that salt produced using traditional technology is classified as grade III based on its color, geomembrane as grade II, and tunnel as grade I. Marketing channel one is identified as the most efficient for salt produced using traditional and geomembrane technologies, as indicated by its low marketing margin and high farmers’ share and benefit-cost ratio. Meanwhile, salt produced using tunnel technology is only marketed through channel two due to the limited number of salt farmers using this technology.
Analisis Kelayakan Finansial Program Mangoes Center Budidaya Mangga Agrimania Pada Mitra Binaan CSR PT KPI Unit VI: Financial Feasibility Analysis of the Agrimania Mango Cultivation Program at the Mangoes Center for PT KPI Unit VI's CSR-Fostered Partners Fauzah; Ekayani, Meti; Dewi Raswatie, Fitria
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 4 No 1 (2025): June 2025
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v4i1.59147

Abstract

Mangoes Center merupakan sub-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KPI Unit VI yang berfokus dalam pembudidayaan tanaman lokal dan telah dijalankan sejak tahun 2017. Pada tahun 2024, program ini menjadi tahun terakhir didanai biaya operasional budidaya, sehingga tahun berikutnya program akan dikelola secara mandiri oleh kelompok tani tanpa bantuan dana dari perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis kelayakan usahatani budidaya mangga agrimania bagi kelompok tani WTC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya dan manfaat dengan kriteria kelayakan investasi (NPV, Net B/C, IRR, dan PP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani budidaya mangga agrimania yang dilakukan Kelompok Tani WTC layak dilakukan berdasarkan aspek-aspek nonfinansial usahatani dan kriteria investasi di mana Net Present Value (NPV) 2.385.926.838>0, Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 6,69>1, Internal Rate of Return (IRR) 28,42%>6%, Payback Period (PP) 4 tahun 6 bulan 18 hari. Mangoes Center is a sub-program of TJSL PT KPI Unit VI, focusing on cultivating local plants and operating since 2017. In 2024, this program will reach its final year of funding for operational costs, after which it will be managed independently by the farmers’ group without financial assistance from the company. The objective of this study is to analyze the feasibility of agrimania mango cultivation for the WTC farmers’ group. The methods used in this research include cost-benefit analysis with investment feasibility criteria (NPV, Net B/C, IRR, and PP). The results indicate that agrimania mango cultivation by the WTC farmers’ group is feasible based on both non-financial aspects of the farming operation and investment criteria, with a Net Present Value (NPV) of 2,385,926,838 (> 0), a Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) of 6.69 (> 1), an Internal Rate of Return (IRR) of 28.42% (> 6%), and a Payback Period (PP) of 4 years, 6 months, and 18 days.