Kampung Adat Cireundeu, yang terletak di Kota Cimahi, merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang mempertahankan kearifan lokal serta tradisi adat yang diwariskan secara turuntemurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penguatan nilai budaya dalam penilaian potensi wisata dengan menggunakan pendekatan komponen 4A, yaitu Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary, yang telah dimodifikasi untuk mempertimbangkan kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method, dengan analisis kuantitatif berupa pembobotan pada komponen 4A dan pendekatan kualitatif untuk eksplorasi nilai budaya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan pengelola serta anggota pokdarwis, dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik utama Kampung Adat Cireundeu terletak pada kebudayaan lokal yang erat dengan alam dan tradisi leluhur, yang menjadi nilai jual utama bagi wisatawan. Komponen aksesibilitas, amenitas, dan fasilitas tambahan juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi potensi pengembangan destinasi wisata ini. Penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengembangkan Kampung Adat Cireundeu sebagai destinasi wisata budaya yang berkelanjutan, perlu ada perhatian terhadap pemeliharaan kearifan lokal dan pengelolaan yang melibatkan masyarakat secara aktif. Simpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa penguatan nilai budaya dalam pengembangan pariwisata dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal, serta meningkatkan daya tarik wisatawan dengan mempertahankan keunikan budaya yang ada.