Ladonu, Moh. Ilham
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI HARA FOSFOR PADA LAHAN JAGUNG BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT BERBEDA DI KECAMATAN BALANTAK SELATAN M. Sipoy, Nena; Ladonu, Moh. Ilham; Mambuhu, Nurmasyita; Katili, Hidayat Arismunandar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v5i1.730

Abstract

Corn (Zea mays) is a very important food crop for society. Currently the government is trying to increase corn production, namely by using fertilizer so that placement is more effective, it is necessary to know the nutrient status around the plant. Phosphorus is one of the three nutrients that plays an important role in plant growth. The land in South Balantak District is mostly land with different heights. Altitude affects phosphorus uptake in the soil. Seeing its easily fixed nature and the presence of phosphorus in the soil which is small but needed in large quantities, the role of P is very important in maintaining the availability of phosphorus for the growth of corn plants. This encourages the need to evaluate the current and available P nutrient status, especially in corn fields in South Balantak District. The aim of this research is to determine the phosphorus nutrient content in corn fields at different altitudes according to land units in South Balantak District. This research was carried out in October 2023 – January 2024. Four representative samples were taken of soil from corn fields at different heights in South Balantak District. This research uses a descriptive survey method. The results of soil analysis of phosphorus nutrients at the research location at an altitude of 0 to 150 meters above sea level were classified as low. Meanwhile, at an altitude of > 150 to 250 meters above sea level, the phosphorus content is classified as moderate.
Identifikasi Kesuburan Tanah pada Penggunaan Lahan Berbeda di Kecamatan Tinangkung Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan Sariani, Sariani; Ladonu, Moh. Ilham
Agrikultura Vol 36, No 2 (2025): Agustus, 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v36i2.63034

Abstract

Kesuburan tanah merupakan indikator penting dari kapasitas tanah untuk memasok nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman. Mengingat perannya yang signifikan dalam keberhasilan produksi tanaman dan langkanya penelitian yang komprehensif tentang kesuburan tanah khususnya di Kecamatan Tinangkung Selatan, maka data yang tersedia sangat terbatas mengenai dampak jangka panjang yang dapat menghambat keberhasilan pengembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesuburan tanah di berbagai penggunaan lahan di Kecamatan Tinangkung Selatan, Kabupaten Banggai Kepulauan. Sampel tanah dikumpulkan dengan menggunakan bor tanah pada kedalaman 0-30 cm, dengan tiga sampel diambil dari setiap penggunaan lahan dan kemudian dikompositkan, sehingga menghasilkan delapan titik sampel yang representatif. Unsur hara yang dianalisis yakni sifat kimia yang meliputi kandungan pH tanah, C-organik, fosfor (P), kalium (K), kapasitas tukar kation (KTK), dan kejenuhan basa (KB). Penelitian ini menggunakan teknik pencocokan (matching) untuk membandingkan nilai kesuburan tanah aktual dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan penilaian kesuburan tanan, sehingga dapat menentukan status kesuburannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam penggunaan lahan diklasifikasikan sebagai penggunaan lahan dengan tingkat kesuburan rendah, sementara dua penggunaan lahan dikategorikan sebagai penggunaan lahan dengan tingkat kesuburan sedang. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, beberapa strategi dapat diterapkan, termasuk praktik pengelolaan lahan yang tepat, mengedukasi petani untuk menghindari pembakaran lahan, dan memasukkan amandemen tanah seperti bahan organik atau biochar untuk meningkatkan kualitas kimia, fisika, dan biologi tanah.