Penelitian ini menganalisis strategi edukasi konsumsi gula tambahan dalam konten akun Instagram @bobbyida dengan pendekatan Teori Komunikasi Kesehatan, Health Belief Model (HBM), dan perspektif Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis isi, empat postingan reels dan infografis dari Februari-Juni 2025 dianalisis berdasarkan elemen visual, narasi, dan retorika pesan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten @bobbyida menyajikan informasi edukatif melalui pendekatan visual yang menarik, narasi yang lugas, dan penggunaan metafora visual seperti sendok gula dan gula batu Strategi ini berhasil meningkatkan perceived susceptibility, severity, benefits, dan cues to action sesuai dengan HBM Visualisası yang relatable dan penggunaan bahasa sehari-hari turut meningkatkan engagement audiens yang tercermin dari jumlah views, likes, dan komentar. Selain itu, kehadiran komunikator yang kredibel (Bobby) memperkuat efektivitas pesan sebagai bentuk ILM digital. Konten tersebut tidak hanya membangun kesadaran risiko konsumsi gula tersembunyi, tetapi juga mendorong perilaku reflektif melalui ajakan eksplisit seperti membaca label gizi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Instagram dapat menjadi media edukasi gizi yang efektif jika dikembangkan dengan strategi komunikasi yang berbasis teori, visual yang komunikatif, dan pesan yang aplikatif serta partisipatif.