Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Pengaruh Parameter Hidrograf Satuan Sintetik Berdasarkan Karakteristik Daerah Aliran Sungai : Studi Kasus Daerah Irigasi Kiru-Kiru Kab. Barru Syamsuddin, Aulya Purwanengsy; Musa, Ratna; Ashad, Hanafi
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/n66pxf61

Abstract

Hidrograf dapat menggambarkan distribusi waktu limpasan permukaan di daerah pengukuran dan menentukan keragaman karakteristik fisik DAS. Penyajian Hidrograf Satuan Sintetik dapat menggunakan metode reduksi hidrograf satuan dari hidrograf banjir terukur. Penelitian ini mencoba mengkaji pengaruh parameter garis hidrologi satuan sintetik berdasarkan karakteristik DAS di daerah irigasi Kiru-kiru Kabupaten Baru. Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Baru, Provinsi Sulawesi Selatan, tepat di DAS Kiru-Kiru, dengan menggunakan data curah hujan harian dari stasiun Mareppang, Manuba, Mangkoso dan Ralla. Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan, selisih debit banjir maksimum berdasarkan HSS Nakayasu dan HSS Modifikasi adalah 2,19 pada kala ulang 200 tahun, sedangkan selisih minimum 0,01 pada kala ulang 2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa metode Hidrograf Satuan Sintetik yang ditingkatkan sangat baik dalam menentukan debit banjir.
Pengaruh Variasi Debit Terhadap Type Kolam Olak Akibat Bentuk Pelimpah Ogee Pada Saluran Terbuka (Uji Laboratorium) Putri, Amaliyah Rezkiyanti; Syamsuddin, Aulya Purwanengsy; Musa, Ratna; Haris, Muhammad; Mallombasi, Ali
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil Vol. 1 No. 4 (2019): JILMATEKS (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Sipil) Oktober 2019
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/64zvhw11

Abstract

Terdapat beberapaa penyebab aliran mengalami loncataan hidrolik salah satunya adalah melakukan pembendungan aliran yang mengakibatkan terjadinya perubahan elevasi bendung. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya terjunan dan perubahan aliran super kritis menjadi sub kritis. Untuk itu, dalam perencanaan bendung terdapat peredam energi berupa kolam olak. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui jenis aliran yang terjadi pada bangunan pelimpah ogee 3:2 dan dapat diketahui tipe kolam olak berdasarkan nilai Fr dengan variasi debit dan sekat. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga debit yang bervariasi yaitu 0,0020 m3/dtk, 0,0025 m3/dtk dan 0,0030 m3/dtk serta tiga sekat yang bervariasi yaitu 0,05 m, 0,05 m dan 0,075 m. Adapun percobaan yang dilakukan sebanyak 9 kali. Berdasarkan hasil perubahn ketinggian terjadi karena menggunakan bangunan pelimpah, debit dan sekat. Dimana pada debit 0,0030 m3/det dengan sekat 0,050 m terjadi pola aliran subkritis pada daerah hulu kemudian menjadi kritis pada bagian atas pelimpah, setelah itu didaerah transisi mengalami perubahan menjadi aliran superkritis kemudian setelah melewati daerah transisi aliran berangsur-angsur berubah menjadi normal kembali pada bagian hilir. Pada penelitian ini angka Froude tertinggi yaitu 1,2517 dimana pada kondisi ini model ogee 3:2 tidak diperlukan kolam olak.