Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Mixing Time to The Compressive Strength of Concrete Uzda, Rabiyatul; Setiady, Morgan; Hatuhely, Billy
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/0aqjms32

Abstract

Masalah pengadukan beton yang sering terjadi di lapangan adalah pengadukan beton yang hanya menggunakan waktu estimasi (perkiraan). Hal ini akan berdampak pada terjadinya segregasi beton yang mengakibatkan mutu beton tidak terukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton pada beberapa variasi waktu pengadukan untuk mendapatkan hasil kuat tekan beton yang optimum. Berdasarkan SNI 2493: 2011 Waktu pengadukan yang baik berkisar antara 2 – 4 menit serta lama waktu pengadukan uji beton di laboratorium sebaiknya 5 menit.. terdapat 3 variasi pengujian kuat tekan beton (benda uji) yaitu 3, 5, dan 7 menit. Dimana variasi ini diambil berdasarkan analisa terhadap SNI 2493: 2011 tentang Tata Cara Pengerjaan Beton dan beberapa riset terdahulu. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan, variasi waktu pengadukan 3 menit memperoleh kuat tekan sebesar 22,329 Mpa, 5 menit memperoleh kuat tekan sebesar 21,854 Mpa dan 7 menit memperoleh kuat tekan 19,874 Mpa. Hal ini menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin menurun nilai kuat tekan yang diperoleh. Nilai kuat tekan tertinggi didapat pada waktu pengadukan 3 menit yaitu 22,329 Mpa mengalami penurunan sebesar 2,12% pada waktu pengadukan 5 menit dan 10,9% pada waktu pengadukan 7 menit.
Utilization of Walnut Shell Waste (Canarium Indicium) as an Additive to the Compressive Strength of Paving Block Latuconsina, Syarifudin Ishak; Uzda, Rabiyatul; Setiady, Morgan; Haupea, Arkam
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/301j3n07

Abstract

Kenari (Canarium indicum) merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tersebar di kepulauan Maluku. Limbah hasil olahan kenari yaitu cangkang kenari yang sering ditimbun maupun dibiarkan begitu saja dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan paving block dan kadar optimum dengan pemanfaatan limbah cangkang kenari sebagai bahan tambah. Dalam penelitian ini pembuatan benda uji paving block sebanyak 15 buah dengan mutu rencana kelas B. Dengan 5 variasi sampel paving block yaitu, 1 sebagai kontrol (normal) dan 4 diantaranya menggunakan penambahan cangkang kenari sebesar 3%, 5%, 7%, 9% dari volme dan berat total paving block. Untuk setiap variasi paving block dibuat sebanyak 3 benda uji dan diuji pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil nilai kuat tekan pada paving block PBN = 23,22 MPa, (memenuhi mutu rencana paving block kelas B yaitu 17 - 34 MPa), untuk paving block PBCK 3% = 23,91 MPa, (naik 3,01%,), untuk paving block PBCK 5% = 24,50 MPa, (naik sebesar 5,51% dari paving block PBN), sedangkan untuk paving block PBCK 7% = 22,69 MPa, (turun nilai kuat tekan dari paving block PBN sebesar 2,31%) dan untuk paving block PBCK 9% = 19,90 MPa, (turun nilai kuat tekan dari paving block PBN sebesar 16,67%).
Analysis of The Addition of Bendrat Steel Fiber with Partial Substitution of Pumice as a Substitute for Coarse Aggregate on the Compressive Strength of Concrete Uzda, Rabiyatul; Latuconsina, Syafrudin Ishak; Setiady, Morgan; Polpoke, Hamza Serangan
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/sckd8f79

Abstract

Batu Apung (pumice) adalah material alam yang pembentukan materialnya berasal dari aktivitas gunung api berupa material endapan piroklastik. Batu pumice terbentuk akibat dari proses pendinginan gas dan material vulkanik secara cepat. Batu apung digunakan sebagai alternatif pembuatan beton ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai kuat tekan beton yang dihasilkan dari penambahan serat kawat bendrat dengan substitusi parsial batu apung (pumice) sebagai pengganti agregat kasar. Dalam penelitian ini batu apung digunakan sebagai substitusi parsial terhadap agregat kasar dengan variasi yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, dan 15%. Sedangkan untuk serat kawat bendrat digunakan dengan kadar yang sama untuk setiap variasi sebesar 2% dari berat semen. Jumlah benda uji yang dibuat adalah 12 buah dan hanya untuk diuji kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan mutu beton rencana f’c sebesar 20,57 MPa. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan pada beton normal BN = 21,04 MPa (naik 1,39% dari mutu beton rencana), untuk beton BKBA 5% = 15,10 MPa (turun 28,25% terhadap beton BN), untuk beton BKBA 10% = 13,02 MPa (turun 38,12% terhadap beton BN), sedangkan untuk beton BKBA 15% = 11,23 MPa (turun 46,64% terhadap beton BN). Rata-rata penurunan kuat tekan yang terjadi adalah sebesar 28,25%.