Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Studi Eksperimental Pemanfaatan Limbah Kopi dan Kapur Padam Sebagai Bahan Substitusi Parsial Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Morgan Lamotokana Setiady; Rabiyatul Uzda; Fransisca Villia Tanisiwa
DINTEK Vol 14 No 2 (2021): Vol. XIV No. 2 September 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah kopi memiliki kandungan SiO2 yang hampir setara dengan semen, namun memiliki kandungan CaO lebih rendah dibandingkan semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar optimum dari limbah kopi dan kapur padam yang digunakan sebagai bahan substitusi parsial semen. Penelitian ini memanfaatkan limbah kopi dan kapur padam dalam substitusi parsial semen menggunakan metode eksperimental dengan pengujian di laboratorium. Pengujian kuat tekan dilakukan menggunakan benda uji 15 x 30 cm pada umur 28 hari dengan substitusi 0% limbah kopi + 9% kapur padam, 2,5% limbah kopi + 9% kapur padam, 5% limbah kopi + 9% kapur padam, dan 7,5% limbah kopi + 9% kapur padam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi 0% limbah kopi + 0% kapur padam pada semen menghasilkan kuat tekan sebesar 14,720 MPa. Untuk substitusi 2,5% limbah kopi + 9% kapur padam menghasilkan kuat tekan sebesar 12,267 MPa. Untuk substitusi 5% limbah kopi + 9% kapur padam menghasilkan kuat tekan sebesar 14,532 MPa. Untuk substitusi 7,5% limbah kopi + 9% kapur padam menghasilkan kuat tekan sebesar 11,418 MPa. Kadar optimum limbah kopi dan kapur padam untuk bahan substitusi parsial semen sebesar 5% limbah kopi dan 9% kapur padam memperoleh hasil kuat tekan sebesar 14,532 MPa, melampaui mix design SNI yang direncanakan yakni 14,530 MPa.
Studi Ekperimental Variasi Curring Air Laut Terhadap Uji Kuat Tekan Beton Menggunakan Air Laut Rabiyatul Uzda; Morgan Lamotokana Setiady; Relly A. Suat
KERN Vol 7 No 1 (2021): Jurnal KERN: April 2021
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.334 KB) | DOI: 10.33005/kern.v7i1.55

Abstract

Kelangkaan air bersih di beberapa lokasi di Provinsi Maluku, seperti di wilayah kabupaten Kepulauan Aru, di Kecamatan Kilmuri Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Pulau Romang, Damer, Wetar, dan Kabupaten Maluku Barat Daya, mengakibatkan dampak negatif terhadap kebutuhan air bersih sebagai bahan campuran sehinggga dibutuhkan inovasi pemanfaatan air laut sebagai bahan campuran beton. namun yang dipertanyakan apakah air laut bisa digunakan untuk campuran beton dan perawatan beton. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengunaan air laut sebagai bahan campuran dan curring terhadap kuat tekan beton. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi eksperimental dengan variasi perawatannya mengunakan curring basah (Wet), basah kering (wet – dry), kering (dry) dengan mutu rencana 14,525 MPa .Hasil penelitian menunjukkan untuk (curring) kering udara kuat tekan rata-rata sebesar 17,064 Mpa dan mengalami peningkatan kuat tekannya sebesar 17% dari mutu rencana, sama halnya dengan (curring) air tawar menunjukan nilai kuat tekan yang sama dengan (curring) air laut, hasil pengujian kuat tekan rata-ratanya di dapatkan (curring) air tawar (21,024 Mpa) sedangkan air laut (21,027 Mpa) dan peningkatan kuat tekan sebesar 45%. untuk (curring) basah – kering mengalami peningkatan kaut tekan sebesar 50% dari mutu yang direncanakan dan rata-rata nilai kuat tekan sebesar 21,778 Mpa
STUDI EKSPERIMENTAL VARIASI CAMPURAN AGREGAT HALUS SUNGAI DAN LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON Rabiyatul Uzda; Imran Oppier; Iswandi Ismail
DINTEK Vol 15 No 1 (2022): V0l. 15 No. 01 Maret 2022
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrasturktur di Provinsi Maluku seringkali terkendala dengan sulit didapatkannya material agregat yang berkualitas. Pada beberapa daerah yang tidak memiliki cukup sumber penambangan (quarry) harus mendatangkan material dari daerah lain. Hal ini menyebabkan biaya pembangunan sangat tinggi dan memperlambat pemerataan pembangunan. Provinsi dengan panjang garis pantai mencapai 10.662 km ini memiliki potensi pasir laut yang banyak. Pemanfaatan pasir laut secara optimal menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Namun pasir laut memiliki sifat dan karakterisitik yang dapat mengurangi kualitas beton yang dihasilkan, sehingga dilakukan perbaikan dengan cara mencampurakan pasir tersebut dengan pasir sungai. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat tekan beton dengan agregat halus campuran pasir sungai dan pasir laut. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan variasi campuran pasir laut sebanyak 0%, 10%, 30%, 50%, 70%, 90%, dan 100% untuk pengujian kuat tekan dengan acuan SNI 1974:2011. Hasil pengujian kuat tekan menunjukan bahwa hanya terdapat 4 variasi campuran yang memenuhi target kekuatan yang diinginkan (16,6 Mpa), yaitu pada variasi penggunaan pasir laut sebanyak 0%, 10%, 30%, dan 50% dengan nilai kuat tekan yang diperoleh masing-masing variasi sebesar 16,98 Mpa, 17,13 Mpa, 17,45 Mpa,dan 18,48 Mpa. Sedangkan pada variasi 70%, 90%, dan 100% pasir laut diperoleh nilai kuat tekan masing-masing sebesar 15,18 Mpa, 14,52 MPa, dan14,40 MPa. Dengan demikian, presentase optimum penggunaan pasir laut dalam campuran agregat halus dari variasi yang diuji adalah di bawah 50%.
Analysis of Mixing Time to The Compressive Strength of Concrete Rabiyatul Uzda; Morgan Setiady; Billy Hatuhely
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA Oktober 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.563 KB) | DOI: 10.33096/jtsm.v7i3.599

Abstract

Masalah pengadukan beton yang sering terjadi di lapangan adalah pengadukan beton yang hanya menggunakan waktu estimasi (perkiraan). Hal ini akan berdampak pada terjadinya segregasi beton yang mengakibatkan mutu beton tidak terukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton pada beberapa variasi waktu pengadukan untuk mendapatkan hasil kuat tekan beton yang optimum. Berdasarkan SNI 2493: 2011 Waktu pengadukan yang baik berkisar antara 2 – 4 menit serta lama waktu pengadukan uji beton di laboratorium sebaiknya 5 menit.. terdapat 3 variasi pengujian kuat tekan beton (benda uji) yaitu 3, 5, dan 7 menit. Dimana variasi ini diambil berdasarkan analisa terhadap SNI 2493: 2011 tentang Tata Cara Pengerjaan Beton dan beberapa riset terdahulu. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan, variasi waktu pengadukan 3 menit memperoleh kuat tekan sebesar 22,329 Mpa, 5 menit memperoleh kuat tekan sebesar 21,854 Mpa dan 7 menit memperoleh kuat tekan 19,874 Mpa. Hal ini menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin menurun nilai kuat tekan yang diperoleh. Nilai kuat tekan tertinggi didapat pada waktu pengadukan 3 menit yaitu 22,329 Mpa mengalami penurunan sebesar 2,12% pada waktu pengadukan 5 menit dan 10,9% pada waktu pengadukan 7 menit.
Utilization of Walnut Shell Waste (Canarium Indicium) as an Additive to the Compressive Strength of Paving Block Syarifudin Ishak Latuconsina; Rabiyatul Uzda; Morgan Setiady; Arkam Haupea
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA Februari 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenari (Canarium indicum) merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tersebar di kepulauan Maluku. Limbah hasil olahan kenari yaitu cangkang kenari yang sering ditimbun maupun dibiarkan begitu saja dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan paving block dan kadar optimum dengan pemanfaatan limbah cangkang kenari sebagai bahan tambah. Dalam penelitian ini pembuatan benda uji paving block sebanyak 15 buah dengan mutu rencana kelas B. Dengan 5 variasi sampel paving block yaitu, 1 sebagai kontrol (normal) dan 4 diantaranya menggunakan penambahan cangkang kenari sebesar 3%, 5%, 7%, 9% dari volme dan berat total paving block. Untuk setiap variasi paving block dibuat sebanyak 3 benda uji dan diuji pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil nilai kuat tekan pada paving block PBN = 23,22 MPa, (memenuhi mutu rencana paving block kelas B yaitu 17 - 34 MPa), untuk paving block PBCK 3% = 23,91 MPa, (naik 3,01%,), untuk paving block PBCK 5% = 24,50 MPa, (naik sebesar 5,51% dari paving block PBN), sedangkan untuk paving block PBCK 7% = 22,69 MPa, (turun nilai kuat tekan dari paving block PBN sebesar 2,31%) dan untuk paving block PBCK 9% = 19,90 MPa, (turun nilai kuat tekan dari paving block PBN sebesar 16,67%).
Analisa Penggunaan Fluid Viscous Damper (FVD-750) Sebagai Peredam Beban Gempa Terhadap Nilai Interstory Drift Menggunakan Metode Pushover dengan Program Bantu SAP2000 : (Studi Kasus Gedung Lab.Terpadu Pendukung Blok Masela Unviersitas Pattimura) Setiady, Morgan Lamotokana; Latuconsina, Syafruddin Ishak; Uzda, Rabiyatul; Serang, Aldi Fatahillah
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 9 No. 1 (2024): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University of Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v9i1.6235

Abstract

Struktur beton bertulang Gedung Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela di wilayah gempa Maluku tanpa menggunakan Fluid Viscous Damper (FVD-750) memiliki nilai simpangan antar lantai atau Interstory drift hingga 2% dengan kondisi struktur berada pada level kinerja Damage Control (DO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Interstory drift dan level kinerja struktur beton bertulang Gedung Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela di wilayah gempa Maluku dengan menggunakan Fluid Viscous Damper (FVD-750). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis pushover dengan program bantu SAP2000 yang dimulai dengan pemodelan struktur tiga dimensi dengan menempatkan Fluid Viscous Damper (FVD-750) yang berjumlah 20 buah pada 20 titik yang kemudian dilanjutkan dengan pengimputan parameter desain dan gempa. Level kinerja struktur akan dinilai berdasarkan standar ATC-40,1996. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem Fluid Viscous Damper (FVD-750) memberikan nilai Interstory drift struktur yang lebih baik yakni kurang dari 1%. Berdasarkan persyaratan ATC-40,1996 level kinerja struktur gedung berada pada level immediate occupancy (IO). Level tersebut menjelaskan bahwa bila terjadi gempa maka akan terdapat sedikit kerusakan yang tidak berarti pada struktur sehingga bangunan masih aman dan dapat difungsikan kembali.
Re-Design Struktur Atas Dermaga Pelabuhan Ferry Umeputih Kapasitas 700 Grt Berdasarkan SNI 2847-2019 Setiady, Morgan Lamotokana; Latuconsina, Syafruddin I.; Uzda, Rabiyatul; Mahubessy, Abdul S.
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 11 No. 1 (2025): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v11i1.6972

Abstract

Data eksisting menunjukkan bahwa dermaga ferry Umeputih telah memperlihatkan berbagai kerusakan baik gompal, retak struktur, keropos dan tulangan terekspos pada semua struktur atas dermaga yakni pelat lantai, balok, kolom dan pile cap. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai-nilai gaya dalam, untuk mendesain ulang penampang struktur atas dermaga ferry Umeputih. Metode analisis yang digunakan adalah analisa struktur statis dengan program bantu SAP2000 v.22. Pembebanan struktur atas dermaga fery berdasarkan SNI 1725-2016 dan perhitungan dimensi penampang rencana berdasarkan SNI 2847-2019. Data pembebanan untuk re-design dermaga yang dikumpulkan adalah berupa data jenis kapal kapasitas 700GRT, data batimetri, data arus, data pasang surut, data angin dan data gelombang. Data pasang surut dianalisis dengan metode admiralty sehingga diperoleh nilai HWS adalah+2,64 m, kedalaman kolam dermaga rencana adalah 4 m dan elevasi dermaga yang  digunakan + 4,14 mLW. Hasil analisis didapatkan penampang rencana yakni pelat tebal 125 mm dengan tulangan utama D16-80 mm dan tulangan bagi D16-105 mm.  Balok trestle dimensi 400x600 mm tulangan 8D25, sengkang tumpuan Ø12-80mm dan lapangan Ø12-150 mm.  Balok dermaga 400x600 mm tulangan lapangan 12D25, sengkang tumpuan Ø12-60 lapangan Ø12-150 mm.  Kolom lingkaran diameter D500 mm, tulangan 13D25, sengkang spiral Ø16–150 mm. Pile cap dimensi 1200x1200 mm  tulangan D16-130 mm.
Analysis of Mixing Time to The Compressive Strength of Concrete Uzda, Rabiyatul; Setiady, Morgan; Hatuhely, Billy
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 7 No. 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/0aqjms32

Abstract

Masalah pengadukan beton yang sering terjadi di lapangan adalah pengadukan beton yang hanya menggunakan waktu estimasi (perkiraan). Hal ini akan berdampak pada terjadinya segregasi beton yang mengakibatkan mutu beton tidak terukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton pada beberapa variasi waktu pengadukan untuk mendapatkan hasil kuat tekan beton yang optimum. Berdasarkan SNI 2493: 2011 Waktu pengadukan yang baik berkisar antara 2 – 4 menit serta lama waktu pengadukan uji beton di laboratorium sebaiknya 5 menit.. terdapat 3 variasi pengujian kuat tekan beton (benda uji) yaitu 3, 5, dan 7 menit. Dimana variasi ini diambil berdasarkan analisa terhadap SNI 2493: 2011 tentang Tata Cara Pengerjaan Beton dan beberapa riset terdahulu. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan, variasi waktu pengadukan 3 menit memperoleh kuat tekan sebesar 22,329 Mpa, 5 menit memperoleh kuat tekan sebesar 21,854 Mpa dan 7 menit memperoleh kuat tekan 19,874 Mpa. Hal ini menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin menurun nilai kuat tekan yang diperoleh. Nilai kuat tekan tertinggi didapat pada waktu pengadukan 3 menit yaitu 22,329 Mpa mengalami penurunan sebesar 2,12% pada waktu pengadukan 5 menit dan 10,9% pada waktu pengadukan 7 menit.
Utilization of Walnut Shell Waste (Canarium Indicium) as an Additive to the Compressive Strength of Paving Block Latuconsina, Syarifudin Ishak; Uzda, Rabiyatul; Setiady, Morgan; Haupea, Arkam
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/301j3n07

Abstract

Kenari (Canarium indicum) merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak tersebar di kepulauan Maluku. Limbah hasil olahan kenari yaitu cangkang kenari yang sering ditimbun maupun dibiarkan begitu saja dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan paving block dan kadar optimum dengan pemanfaatan limbah cangkang kenari sebagai bahan tambah. Dalam penelitian ini pembuatan benda uji paving block sebanyak 15 buah dengan mutu rencana kelas B. Dengan 5 variasi sampel paving block yaitu, 1 sebagai kontrol (normal) dan 4 diantaranya menggunakan penambahan cangkang kenari sebesar 3%, 5%, 7%, 9% dari volme dan berat total paving block. Untuk setiap variasi paving block dibuat sebanyak 3 benda uji dan diuji pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan diperoleh hasil nilai kuat tekan pada paving block PBN = 23,22 MPa, (memenuhi mutu rencana paving block kelas B yaitu 17 - 34 MPa), untuk paving block PBCK 3% = 23,91 MPa, (naik 3,01%,), untuk paving block PBCK 5% = 24,50 MPa, (naik sebesar 5,51% dari paving block PBN), sedangkan untuk paving block PBCK 7% = 22,69 MPa, (turun nilai kuat tekan dari paving block PBN sebesar 2,31%) dan untuk paving block PBCK 9% = 19,90 MPa, (turun nilai kuat tekan dari paving block PBN sebesar 16,67%).
Analysis of The Addition of Bendrat Steel Fiber with Partial Substitution of Pumice as a Substitute for Coarse Aggregate on the Compressive Strength of Concrete Uzda, Rabiyatul; Latuconsina, Syafrudin Ishak; Setiady, Morgan; Polpoke, Hamza Serangan
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol. 8 No. 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/sckd8f79

Abstract

Batu Apung (pumice) adalah material alam yang pembentukan materialnya berasal dari aktivitas gunung api berupa material endapan piroklastik. Batu pumice terbentuk akibat dari proses pendinginan gas dan material vulkanik secara cepat. Batu apung digunakan sebagai alternatif pembuatan beton ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai kuat tekan beton yang dihasilkan dari penambahan serat kawat bendrat dengan substitusi parsial batu apung (pumice) sebagai pengganti agregat kasar. Dalam penelitian ini batu apung digunakan sebagai substitusi parsial terhadap agregat kasar dengan variasi yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, dan 15%. Sedangkan untuk serat kawat bendrat digunakan dengan kadar yang sama untuk setiap variasi sebesar 2% dari berat semen. Jumlah benda uji yang dibuat adalah 12 buah dan hanya untuk diuji kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan mutu beton rencana f’c sebesar 20,57 MPa. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan pada beton normal BN = 21,04 MPa (naik 1,39% dari mutu beton rencana), untuk beton BKBA 5% = 15,10 MPa (turun 28,25% terhadap beton BN), untuk beton BKBA 10% = 13,02 MPa (turun 38,12% terhadap beton BN), sedangkan untuk beton BKBA 15% = 11,23 MPa (turun 46,64% terhadap beton BN). Rata-rata penurunan kuat tekan yang terjadi adalah sebesar 28,25%.