Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dari Generasi ke Generasi: Peran Pancasila Dalam Menjaga Identitas dan Persatuan Bangsa Serta Menjadi Panduan Bangsa Iqbal, M; Fahlevi, Tengku Riza; Dania, Alya Putri; Berutu, Hotmaida; Sumbayak, Djumar; Nainggolan, Lorenti Br; Simanjuntak, Sen Aron
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5871

Abstract

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia memiliki peran untuk menjaga persatuan, nasionalisme dan patriotisme. Nilai-nilai Pancasila saat ini semakin mengalami tantangan akibat pengaruh budaya asing, pergeseran moral, serta berbagai konflik sosial dan politik. Generasi muda mulai kehilangan identitas nasional dan cenderung mengadopsi budaya luar yang dianggap lebih modern. Fenomena ini menyebabkan menurunnya memudarnya nilai-nilai Pancasila yang sudah diwariskan oleh para pendiri bangsa indonesia. Pudarnya nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti melemahnya kepatuhan terhadap moral dan etika, meningkatnya konflik dan polarisasi sosial, maraknya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta pengaruh globalisasi yang menggeser budaya lokal. Selain itu, munculnya pertentangan ideologi dan penyelesaian konflik yang tidak melalui dialog semakin memperburuk kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, melemahnya nilai-nilai Pancasila dapat berakibat pada ketimpangan sosial, hilangnya solidaritas bangsa, dan melemahnya rasa kebangsaan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya yang lebih serius dalam menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, serta kebijakan yang berorientasi pada keadilan sosial. Penguatan kembali nasionalisme dan patriotisme sangat penting agar generasi muda tetap kokoh dalam menghadapi perubahan zaman, bangsa Indonesia perlu terus memegang teguh Pancasila sebagai landasan kehidupan bernegara. Warisan nilai-nilai luhur ini menjadi bekal utama bagi generasi penerus dalam membangun masa depan.
Perang Dunia II dan Perubahan Lanskap Kekuasaan di Indonesia: Pendudukan Jepang dan Respons Ronauli, Anggun; Saputri, Adinda Dwi; Nainggolan, Lorenti br; Sumbayak, Djumar; Sinaga, Rosmaida
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6474

Abstract

Pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II (1942–1945) menjadi titik balik dalam sejarah kekuasaan kolonial di Asia Tenggara. Jepang menggantikan Belanda sebagai penguasa, menerapkan pemerintahan militer yang represif namun juga membuka ruang bagi tumbuhnya nasionalisme. Artikel ini mengkaji bagaimana pendudukan Jepang menyebabkan perubahan dalam lanskap kekuasaan politik di Indonesia, serta menganalisis respons rakyat yang meliputi kolaborasi, perlawanan, dan adaptasi terhadap kondisi baru. Meskipun rakyat mengalami penderitaan akibat kebijakan Jepang seperti romusha dan kekurangan pangan, pengalaman masa pendudukan ini justru memperkuat semangat kemerdekaan. Dengan menggunakan pendekatan historis, artikel ini menyoroti bagaimana dinamika pendudukan Jepang membentuk fondasi penting bagi lahirnya Republik Indonesia pada tahun 1945.
Perang Dunia II dan Perubahan Lanskap Kekuasaan di Indonesia: Pendudukan Jepang dan Respons Ronauli, Anggun; Saputri, Adinda Dwi; Nainggolan, Lorenti br; Sumbayak, Djumar; Sinaga, Rosmaida
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v3i1.6474

Abstract

Pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II (1942–1945) menjadi titik balik dalam sejarah kekuasaan kolonial di Asia Tenggara. Jepang menggantikan Belanda sebagai penguasa, menerapkan pemerintahan militer yang represif namun juga membuka ruang bagi tumbuhnya nasionalisme. Artikel ini mengkaji bagaimana pendudukan Jepang menyebabkan perubahan dalam lanskap kekuasaan politik di Indonesia, serta menganalisis respons rakyat yang meliputi kolaborasi, perlawanan, dan adaptasi terhadap kondisi baru. Meskipun rakyat mengalami penderitaan akibat kebijakan Jepang seperti romusha dan kekurangan pangan, pengalaman masa pendudukan ini justru memperkuat semangat kemerdekaan. Dengan menggunakan pendekatan historis, artikel ini menyoroti bagaimana dinamika pendudukan Jepang membentuk fondasi penting bagi lahirnya Republik Indonesia pada tahun 1945.
Dari Generasi ke Generasi: Peran Pancasila Dalam Menjaga Identitas dan Persatuan Bangsa Serta Menjadi Panduan Bangsa Iqbal, M; Fahlevi, Tengku Riza; Dania, Alya Putri; Berutu, Hotmaida; Sumbayak, Djumar; Nainggolan, Lorenti Br; Simanjuntak, Sen Aron
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5871

Abstract

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia memiliki peran untuk menjaga persatuan, nasionalisme dan patriotisme. Nilai-nilai Pancasila saat ini semakin mengalami tantangan akibat pengaruh budaya asing, pergeseran moral, serta berbagai konflik sosial dan politik. Generasi muda mulai kehilangan identitas nasional dan cenderung mengadopsi budaya luar yang dianggap lebih modern. Fenomena ini menyebabkan menurunnya memudarnya nilai-nilai Pancasila yang sudah diwariskan oleh para pendiri bangsa indonesia. Pudarnya nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti melemahnya kepatuhan terhadap moral dan etika, meningkatnya konflik dan polarisasi sosial, maraknya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta pengaruh globalisasi yang menggeser budaya lokal. Selain itu, munculnya pertentangan ideologi dan penyelesaian konflik yang tidak melalui dialog semakin memperburuk kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, melemahnya nilai-nilai Pancasila dapat berakibat pada ketimpangan sosial, hilangnya solidaritas bangsa, dan melemahnya rasa kebangsaan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya yang lebih serius dalam menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, serta kebijakan yang berorientasi pada keadilan sosial. Penguatan kembali nasionalisme dan patriotisme sangat penting agar generasi muda tetap kokoh dalam menghadapi perubahan zaman, bangsa Indonesia perlu terus memegang teguh Pancasila sebagai landasan kehidupan bernegara. Warisan nilai-nilai luhur ini menjadi bekal utama bagi generasi penerus dalam membangun masa depan.