Perairan Bengkulu merupakan salah satu perairan yang dipengaruhi oleh fenomena El-Niño Southern Oscillation (ENSO) sehingga memengaruhi perubahan muka air laut di wilayah Bengkulu. Penelitian ini bertujuan unutk menganalisis hubungan antara kejadian El-Niño dan La-Niña Terhadap perubahan muka air laut serta distribusi klorofil-a si Perairan Bengkulu. Data yang dianalisis mencakup SLA, klorofil-a, serta indeks Nino 3.4 dalam rentang waktu 20 tahun (2002–2022), yang diperoleh dari satelit altimetri multi-misi dan NOAA. Proses analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak Panoply, SeaDAS, dan Excel, serta uji korelasi dan regresi linear dengan Matlab R2024b. Hasil Penelitian menunjukkan adanya korelasi linear negatif antara Indeks ENSO dan SLA (r = -0,12), serta korelasi linear positif antara Indeks ENSO dan klorofil-a (r = 0,13). Saat terjadi El-Niño, SLA mengalami penurunan (-0,1 hingga 0,1 m), sementara konsentrasi klorofil-a meningkat (-0,3hingga 0,4 mg/m³) akibat proses upwelling mengalami penguatan yang membawa nutrisi dari perairan dalam ke permukaan. Sebaliknya saat La Niña terjadi, SLA cenderung meningkat sebesar 0,1 hingga 0,12 m, sedangkan klorofil-a mengalami penurunan sebesar 0,2 hingga 0,5 mg/m³ akibat adanya proses downwelling. Namun, selama periode La-Niña 2007–2009, ditemukan anomali dimana SLA mengalami penurunan, sementara klorofil-a meningkat. Hal ini diduga disebabkan oleh upwelling lokal yang dipengaruhi oleh fenomena Indian Ocean Dipole (IOD positif). Penelitian ini menunjukkan bahwa ENSO memiliki dampak signifikan terhadap dinamika oseanografi di perairan Bengkulu. Penelitian ini dapat dijadikan informasi awal khususnya bagi nelayan dan masyarakat sekitar pesisir dalam adaptasi dampak perubahan lingkungan laut akibat kejadian ENSO.