Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Perilaku Seks Pranikah Nurmeini; Ilmidin
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2023): April
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v1i2.79

Abstract

Berdasarkan ketentuan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), remaja didefinisikan sebagai individu berusia antara 10 hingga 24 tahun yang belum menikah. Pada tahun 2017, jumlah remaja di Indonesia dalam rentang usia tersebut tercatat sebanyak 67,36 juta jiwa, atau sekitar 25% dari total populasi. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), angka perilaku seksual pranikah tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yakni sebesar 31,12%. Selain itu, perilaku seksual pranikah turut menyumbang angka pernikahan dini di NTB sebesar 58,1% dari total pernikahan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja mengenai risiko dan bahaya perilaku seksual pranikah. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design, dengan populasi remaja di Kabupaten Lombok Barat. Sampel penelitian berjumlah 113 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan. Nilai p yang diperoleh adalah 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 (? = 0,05), yang mengindikasikan bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh nyata terhadap peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya perilaku seksual pranikah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan pemahaman remaja tentang risiko seks pranikah. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan yang relevan di Kabupaten Lombok Barat.
Hubungan Antara Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Nurmeini; Dasuki, Djaswadi; Wahab, Abdul
JURNAL KESEHATAN TROPIS INDONESIA Vol. 2 No. 3 (2024): Juni
Publisher : PT. LARPA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63265/jkti.v2i3.91

Abstract

Indonesia termasuk negara dengan prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) tertinggi di dunia, dengan angka kejadian mencapai 10,2% pada tahun 2012, dan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 12,2%. BBLR merupakan masalah kesehatan serius karena berdampak pada peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas bayi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Berbagai faktor dapat memengaruhi kejadian BBLR, di antaranya adalah kurang energi kronis (KEK) selama kehamilan, anemia, usia ibu saat hamil, pemeriksaan antenatal care (ANC), jarak kelahiran, tinggi badan ibu, serta faktor sosial ekonomi seperti pendidikan dan status pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status KEK pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSUD Bima. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan case control. Data diperoleh dari catatan rekam medis bayi yang lahir tahun 2018, dengan jumlah sampel sebanyak 162 bayi (54 kasus BBLR dan 108 kontrol BBLN), yang dipilih menggunakan simple random sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan KEK memiliki risiko 5,4 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR. Faktor risiko signifikan lainnya adalah usia kehamilan (OR=10,2), tinggi badan ibu (OR=2,6), anemia, dan tingkat pendidikan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status KEK merupakan faktor risiko utama kejadian BBLR.