Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Customer Segmentation Using K-Means Clustering Analysis (Case Study on Amazon Prime Video Userbase) Heidi Yanti Anggraeni Putri; Pratama Hadi Saputra; Resman Yohanes Doloksaribu; Jerry Heikal
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.8860

Abstract

Layanan streaming Amazon Prime Video telah berkembang secara signifikan dan telah menjadi salah satu pemain kunci dalam industri streaming yang kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tren dan pola mendasar yang membentuk kesuksesan Amazon Prime Video dalam menghadapi tantangan industri. Dengan mengelompokkan pelanggan berdasarkan perilaku dan preferensi mereka, penelitian ini akan memberikan wawasan mendalam mengenai cara memenuhi kebutuhan spesifik setiap segmen. Dengan memahami preferensi dan perilaku pengguna, Amazon Prime Video dapat merancang strategi konten yang lebih terarah dan relevan. Penelitian ini menggunakan dataset Amazon Prime Userbase yang terdiri dari 2.500 responden untuk mengidentifikasi segmen pasar melalui analisis cluster K-means. Hasilnya, empat cluster pelanggan yang berbeda teridentifikasi: Cluster 1 (Mid-age Female User), Cluster 2 (Senior Male User), Cluster 3 (Young Male User), dan Cluster 4 (Senior Female User). Cluster 1, yang didominasi oleh wanita berusia 36-49 tahunyang didominasi oleh wanita berusia 36-49 tahun dan memiliki aktivitas interaksi tertinggi, kami pilih sebagai target segmen pasar yang utama bagi Amazon Prime Video. Cluster ini menunjukkan preferensi yang kuat terhadap genre drama dan aksi serta penggunaan perangkat Smart TV dan smartphone, menciptakan peluang untuk meningkatkan pengalaman menonton yang berkualitas tinggi. Value proposition yang diusulkan mencakup penambahan konten eksklusif, pengembangan fitur interaktif seperti komentar real-time, program loyalitas untuk pengguna aktif, serta acara nonton bersama dan kampanye media sosial yang meningkatkan keterlibatan. Menyasar Cluster 1 dapat memperkuat posisi Amazon Prime Video dalam mengadaptasi layanan yang relevan dan personal bagi pelanggan, sekaligus memberikan wawasan untuk penelitian lebih lanjut dalam memahami perilaku konsumen dalam segmen ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Amazon Prime Video terhadap strategi pemasaran yang lebih efektif dan peningkatan kepuasan pelanggan di industri streaming yang kompetitif.
STUDI ETNOGRAPI: ANALISIS SHARED VALUE FAKTOR-FAKTOR MENYELARASKAN PEKERJAAN UTAMA DENGAN PEKERJAAN SAMPINGAN ETNIS TIONGHOA Pratama Hadi Saputra; Resman Yohanes Dolok Saribu; Heidi Yanti Anggraeni Putri; Jerry Heikal
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 1 (2025): JSER, June 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i1.884

Abstract

Permasalahan penghasilan perlu menjadi perhatian pemerintah. Terlebih lagi, penghasilan yang layak menjadi salah satu indikator dari pekerjaan layak. Biaya hidup yang tinggi membuat banyak orang memutuskan untuk mencari sumber penghasilan lain. Hal umum yang dilakukan masyarakat adalah dengan cara berinvestasi ataupun melakukan pekerjaan sampingan. Dilihat dari peningkatan jumlah pekerja yang memiliki pekerjaan sampingan beberapa tahun kebelakang ini, menarik perhatian peneliti untuk melihat fenomena yang terjadi khususnya pada etnis tionghoa di Jakarta. Peneliti ingin mengetahui bagaimana etnis tionghoa menyelaraskan pekerjaan utama dengan pekerjaan sampingan. Metode pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara secara langsung kepada 3 responden dengan background pekerjaan utama yang berbeda, kebutuhan pribadi masing-masing individu berbeda. Untuk menutupi gap antara pendapatan utama dan kebutuhan sehari-hari, selain melakukan investasi, individu tionghoa memilih untuk melakukan pekerjaan sampingan diluar waktu kerja utama yang disesuikan dengan hobi, background dan juga peluang yang tersedia agar dapat dijalankan secara jangka panjang dan berkelanjutan. Berkaca pada value yang didapatkan dari responden berupa: kemandirian finansial, ikut komunitas, pengembangan aset, pengembangan relasi, kemampuan beradaptasi dan konsistensi. Perlu diperhatikan perbanyakan relasi, konsistensi, inovasi serta persiapan investasi tambahan harus dilakukan untuk menyelaraskan antara pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan.
STUDI ETNOGRAPI: ANALISIS SHARED VALUE FAKTOR-FAKTOR MENYELARASKAN PEKERJAAN UTAMA DENGAN PEKERJAAN SAMPINGAN ETNIS TIONGHOA Pratama Hadi Saputra; Resman Yohanes Dolok Saribu; Heidi Yanti Anggraeni Putri; Jerry Heikal
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 1 (2025): JSER, June 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i1.884

Abstract

Permasalahan penghasilan perlu menjadi perhatian pemerintah. Terlebih lagi, penghasilan yang layak menjadi salah satu indikator dari pekerjaan layak. Biaya hidup yang tinggi membuat banyak orang memutuskan untuk mencari sumber penghasilan lain. Hal umum yang dilakukan masyarakat adalah dengan cara berinvestasi ataupun melakukan pekerjaan sampingan. Dilihat dari peningkatan jumlah pekerja yang memiliki pekerjaan sampingan beberapa tahun kebelakang ini, menarik perhatian peneliti untuk melihat fenomena yang terjadi khususnya pada etnis tionghoa di Jakarta. Peneliti ingin mengetahui bagaimana etnis tionghoa menyelaraskan pekerjaan utama dengan pekerjaan sampingan. Metode pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara secara langsung kepada 3 responden dengan background pekerjaan utama yang berbeda, kebutuhan pribadi masing-masing individu berbeda. Untuk menutupi gap antara pendapatan utama dan kebutuhan sehari-hari, selain melakukan investasi, individu tionghoa memilih untuk melakukan pekerjaan sampingan diluar waktu kerja utama yang disesuikan dengan hobi, background dan juga peluang yang tersedia agar dapat dijalankan secara jangka panjang dan berkelanjutan. Berkaca pada value yang didapatkan dari responden berupa: kemandirian finansial, ikut komunitas, pengembangan aset, pengembangan relasi, kemampuan beradaptasi dan konsistensi. Perlu diperhatikan perbanyakan relasi, konsistensi, inovasi serta persiapan investasi tambahan harus dilakukan untuk menyelaraskan antara pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan.