Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konservasi Preventif Atas Paham Radikalisme Pada Siswa SMK Negeri 1 Gorontalo Zulfikar Adjie; Asmun Wantu; Intan Tiara Kartika; Sanri J. Dotutinggi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.9172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan upaya konservasi preventif atas paham radikalisme pada siswa SMKn 1 Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif, pendekatan deskriptif untuk menggambarkan strategi yang diterapkan oleh guru-guru dan pihak terkait dalam mencegah penyebaran paham radikal di kalangan siswa. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Wakasek Kesiswaan, guru PPKn, guru Bimbingan Konseling (BK), serta siswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pencegahan paham radikalisme di SMKn 1 Gorontalo dilakukan melalui pendekatan pedagogis yang terintegrasi dalam tiga dimensi utama: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam dimensi kognitif, guru PPKn secara aktif mengintegrasikan nilai-nilai kebhinekaan dan prinsip-prinsip Pancasila dalam setiap aktivitas pembelajaran, yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap pentingnya demokrasi, toleransi, dan pluralisme. Pendekatan berbasis diskusi, studi kasus, dan problem-based learning terbukti efektif dalam membentuk daya nalar kritis siswa terhadap narasi intoleransi yang berkembang di media sosial. Di dimensi afektif, kegiatan ekstrakurikuler yang berorientasi pada moralitas dan kebhinekaan, seperti pramuka dan pentas seni budaya, berperan penting dalam membangun rasa empati dan solidaritas antar siswa dengan latar belakang yang berbeda. Dimensi psikomotorik menekankan pentingnya interaksi yang lebih personal dan humanistik antara siswa dan guru, terutama melalui konseling dan pendekatan yang mendalam terhadap perilaku menyimpang.Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa upaya preventif atas paham radikalisme harus bersifat terstruktur dan melibatkan kolaborasi lintas disiplin untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, yang mampu membentuk karakter siswa yang toleran dan menghindari paparan paham radikaslime.
Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Penguatan Nilai Huyula di SMK Negeri 1 Limboto: Penelitian Rasid Yunus; Zulfikar Adjie; Sanri J. Dotutinggi; Nurlaila Dawanggi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3171

Abstract

The strengthening of character education through local cultural values has become an essential requirement in shaping competent and morally grounded students. This community service initiative aims to promote the implementation of the Huyula values which encompass mutual cooperation , responsibility, and social awareness in the character development of students at SMK Negeri 1 Limboto in a participatory and sustainable manner. The methodology employed a participatory approach with stages including initial observation, needs analysis, program formulation, coordination with the school, implementation of interactive socialization, as well as evaluation and reflection. Socialization was conducted through presentations, discussions, situational simulations, educational games, and collective reflection, with active student participation in analyzing real-life daily experiences. Data collection instruments consisted of observation questionnaires using a Likert scale, distributed to 125 students, followed by evaluation of 40 students in a representative sample. The results demonstrated a significant improvement in the implementation of Huyula values, evidenced by students’ awareness of linking academic achievement with character, their ability to interact across diverse backgrounds, understanding gained through daily experiences, and active participation in collective activities. The systematic and sustainable strengthening methods proved effective in fostering students’ intrinsic motivation to practice Huyula values in school life. This initiative underscores that character education based on local culture not only reinforces theoretical understanding but also cultivates tangible behaviors reflecting togetherness, responsibility, and social care, making it a relevant model for application in other vocational schools.