Latar belakang penelitian berangkat dari kenyataan bahwa keterampiln berpikir kritis siswa kelas X di SMAN 1 Baros belum optimal, padahal kompetensi tersebut sangat diperlukan pada masa kini. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran LOK-R. Adapun tujuan penelitian, untuk melihat sejauh mana implementasi model LOK-R dapat berkontribusi dalam mendorong keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang dipakai adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, tepatnya jenis nonequivalent control group design. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan model LOK-R berkontribusi signifikan dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil uji t dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen mencapai 68,07, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 49,89. Dengan hasil tersebut, model LOK-R layak digunakan sebagai strategi pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis sispwa. Meskipun itu, penelitian ini memiliki keterbatasan pada lingkup satu sekolah dan variabel tertentu. Dengan demikian, penelitian di masa mendatang diharapkan dapat mencakup lebih banyak sekolah, dengan memperluas mata pelajaran serta jenjang kelas, dan mengintegrasikan variabel lain agar diperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai efektivitas model pembelajaran LOK-R.