p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Ulil Albab
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Latar Belakang dan Sejarah Awal Pembaharuan dalam Islam Arsyad, Mujahid Mallombasi; Adji Saputra Cendana; Dwi Cahya Oktianto; Rahmad Nur Hidayat; Bahaking Rama
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 7: Juni 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i7.9709

Abstract

Penelitian ini mengkaji latar belakang dan sejarah awal munculnya gerakan pembaharuan (tajdid) dalam Islam sebagai respons terhadap kemunduran peradaban umat Islam dan tantangan zaman modern. Setelah masa kejayaan Islam yang berlangsung selama berabad-abad, umat Islam mengalami stagnasi pemikiran, dominasi taklid, serta penyimpangan dari nilai-nilai ajaran Islam yang murni. Kondisi ini diperparah oleh kolonialisme Barat yang merusak tatanan sosial-politik dan memperkenalkan budaya sekuler ke dunia Islam. Maka, lahirlah gerakan pembaharuan dengan semangat kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah serta membangun kembali daya saing umat melalui ijtihad, pendidikan, dan pemurnian akidah. Penelitian ini juga menyoroti kontribusi tokoh-tokoh besar seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh dalam merumuskan gagasan reformasi Islam yang kontekstual dan responsif terhadap tantangan global. Studi ini menegaskan bahwa gerakan pembaharuan adalah upaya strategis untuk menjaga relevansi Islam dalam dunia yang terus berubah, tanpa kehilangan esensi ajarannya. Dengan demikian, tajdid menjadi pilar penting dalam pembangunan peradaban Islam yang dinamis dan berkelanjutan.
Metode Transmisi Sunnah: Studi Sistematik atas Teknik Periwayatan Hadits dalam Tradisi Keilmuan Islam Adji Saputra Cendana; Abdurrahim Supardi Usman; Rahmi Dewanti Palangkey; Abbas Baco Miro
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10751

Abstract

Artikel ini membahas secara mendalam mengenai teknik-teknik periwayatan hadits yang digunakan oleh para ulama dalam menjaga keotentikan dan kesinambungan transmisi sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi keilmuan Islam, periwayatan hadits tidak dilakukan secara serampangan, melainkan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah yang ketat, baik dalam proses penerimaan (tahammul) maupun penyampaian (ada’) hadits. Delapan teknik utama yang dikenal dalam ilmu hadits klasik, yaitu as-sama’, al-qira’ah, al-ijazah, al-munawalah, al-mukatabah, al-i’lam, al-washiyyah, dan al-wijadah, dijelaskan secara sistematis dengan merujuk pada sumber-sumber primer dan sekunder otoritatif. Setiap teknik memiliki karakteristik, syarat, redaksi lafal, serta kedudukan hukum yang berbeda-beda, yang turut mempengaruhi validitas sanad suatu riwayat. Pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka digunakan untuk menganalisis praktik dan implikasi dari teknik-teknik tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa kompleksitas dan ketelitian dalam sistem periwayatan menjadi bukti kuat atas kesungguhan ulama dalam menjaga integritas sabda Nabi. Kajian ini juga relevan untuk konteks modern, terutama dalam penguatan metodologi studi hadits serta perlindungan terhadap otentisitas ajaran Islam dari distorsi.
Hakikat Dan Wujud Ilmu Balagah Sebagai Unsur Ilmu Tafsir Adji Saputra Cendana; Mohammad Harjum
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10786

Abstract

Ilmu balagah merupakan cabang penting dalam khazanah keilmuan Islam yang berfungsi menjelaskan keindahan, kefasihan, dan ketepatan makna dalam bahasa Arab, khususnya dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Kajian ini bertujuan untuk menguraikan hakikat dan wujud ilmu balagah sebagai unsur esensial dalam ilmu tafsir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kepustakaan terhadap literatur klasik dan kontemporer. Tiga pilar utama dalam ilmu balagah—yakni ilmu ma’ani, bayan, dan badi’—dibahas secara rinci dengan menunjukkan aplikasinya dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Ilmu ma’ani berkaitan dengan kesesuaian lafaz terhadap konteks, ilmu bayan menguraikan keragaman cara penyampaian makna, sedangkan ilmu badi’ menjelaskan aspek keindahan retoris dalam teks. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap ketiga cabang ini sangat penting bagi seorang mufassir dalam menafsirkan Al-Qur’an secara mendalam, tepat, dan estetis. Beberapa ulama besar seperti Az-Zamakhsyari, As-Sakaki, dan As-Suyuthi bahkan menempatkan ilmu balagah sebagai salah satu syarat utama dalam penafsiran Al-Qur’an. Dengan demikian, penguasaan ilmu balagah adalah fondasi penting dalam pengembangan tafsir Al-Qur’an berbasis linguistik dan estetika bahasa Arab.