Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Teknik Periwayatan Hadits Muh. Nur Fadli Tufail; Muh. Asrullah; Rahmi Dewanti Palangkey; Abbas Baco Miro
IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM Vol 3, No 01 (2023): IQRA: JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : IQRA : JURNAL MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini membahas tentang teknik periwayatan hadis, dengan fokus pada pengertian periwayatan hadis, pengertian hadis lafaz dan makna, tahammul, serta ada' al-hadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki metode-metode yang digunakan dalam menjaga keaslian dan keotentikan hadis-hadis dalam tradisi Islam. Pertama, jurnal ini mendefinisikan periwayatan hadis sebagai proses transmisi lisan yang dilakukan oleh para perawi atau penutur hadis dari generasi ke generasi. Periwayatan hadis menjadi sangat penting dalam menjamin keabsahan dan keandalan hadis-hadis yang ada dalam literatur Islam. Kemudian, jurnal ini membahas pengertian hadis lafaz dan makna. Lafaz hadis mengacu pada teks literal atau kata-kata yang digunakan dalam hadis tersebut, sementara makna hadis berkaitan dengan pesan atau ajaran yang ingin disampaikan melalui hadis tersebut. Pentingnya memahami kedua aspek ini adalah untuk memastikan pemahaman yang tepat terhadap hadis-hadis dan untuk mencegah kesalahan interpretasi. Selanjutnya, jurnal ini memeriksa tahammul, yaitu kehati-hatian dan kecermatan yang dilakukan oleh para perawi dalam menghafal dan mentransmisikan hadis. Tahammul melibatkan kedisiplinan, ketekunan, dan ketelitian dalam menyampaikan hadis-hadis tanpa adanya perubahan atau pengaruh yang merusak keotentikan hadis. Terakhir, jurnal ini membahas ada' al-hadis, yang merujuk pada praktik memasukkan hadis-hadis palsu atau diragukan ke dalam koleksi hadis yang ada. Ada' al-hadis menjadi tantangan yang serius dalam memverifikasi keabsahan hadis-hadis dan memerlukan kajian kritis serta metode otentikasi yang cermat. Melalui analisis terperinci terhadap pengertian periwayatan hadis, pengertian hadis lafaz dan makna, tahammul, serta ada' al-hadis, jurnal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang teknik periwayatan hadis dan pentingnya menjaga integritas serta keotentikan hadis-hadis dalam tradisi Islam.
Strategi Komunikasi Dakwah Lazismu Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Menunaikan Zakat Di Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar Muhammad Suhufi; Abbas Baco Miro; Muhammad Syahruddin; Muhammad Yasin
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 3 (2024): Maret 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/vjn4vw74

Abstract

Strategi Komunikasi Dakwah Lazismu Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Menunaikan Zakat di Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Dibimbing oleh Abbas Baco Miro dan Muhammad Syahruddin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu bagaimana Strategi Komunikasi munikasi dakwah yang diterapkan oleh Pengurus Lazismu dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat berzakat khusus Di Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar . Kemudian untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam setiap program - program telah di rancang . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu sebuah penelitian yang mengarah pada analisis data yang lebih deskriptif dan objektif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini berlokasi di Kantor Lazismu, kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar yang dilakukan proses penelitian selama kurang lebih 2 bulan, dari bulan September hingga November. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1). Strategi dakwah yang dilaksanakan oleh lazismu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menubaikan zakat, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang keutamaan dan kewajiban mengeluarkan zakat, mendorong pastisipasi warga Muhammadiyah untuk mengsosialisasikan LAZISMU di kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar, menjalin kerja sama Bersama pemerintah daerah untuk menfasilitasi aparat pemerintah untuk mengeluarkan infak,zakat, dan sedekahnya kepada LAZISMU. 2). Adapun faktor pendukung LAZISMU dalam mensosialiasikan zakat adalah : 1. Warga Muhammadiyah menyalurkan zakatnya di LAZISMU. 2. Memiliki eksekutif yang loyalitas terhadap LAZISMU. 3. Memiliki pemuda-pemuda Muhammadiyah yang siap diajak untuk kerjasama. 4. Dukungan pemerintah. 5. Struktrur lazismu yang efektif. 6. Dukungan dari amal-amal Muhammadiyah yang ada di makassar, seperti : perguruan tinggi, sekolah-sekolah, masjid Muhammadiyah yang berpotensi menyalurkan zakat di LAZISMU. 3). Faktor penghambat LAZISMU dalam mensosialisasikan zakat ; 1. Minimnya pelatihan-pelatihan yang LAZISMU berikan kepada relawan yang diberdayakan dalam pengelolaan zakat. 2. Kurangnya promosi dan sosialisasi yang dilakukan kepada LAZISMU kepada warga-warga Muhammadiyah yang berpotensi menyalurkan zakat dan infaknnya. 3. Maraknya lembaga-lembaga zakat yang sejenis dengan LAZISMU yang memiliki basis komunitas dan basis masyarakat yang lebih loyal. 4. Kuragnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingya/keutamaan Infak,Zakat, dan Shadakah. 5. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar pengurus dalam menjalankan program kerja yang dtetapkan oleh pimpinan LAZISMU.
Strategi Komunikasi Dakwah LAZISMU Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Menunaikan Zakat Di Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur Yarham; Abbas Baco Miro; Muhammad Syahruddin; Muhammad Yasin
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 3 (2024): Maret 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/bk78yg50

Abstract

LAZISMU Kutai Timur sebagai wadah dakwah dan memperbaiki prekonomian yang memiliki peran dalam pengembangan dakwah di Kutai Timur khususnya di Kecamatan Sangtta Utara. Faktor pendukung pengurus LAZISMU dalam pengembangan dakwah terkhusus dalam mendakwahkan pentingnya berzakat di kabupaten Kutai Timur yakni diantaranya  memiliki Angkatan Muda  Muhammad (AMM) yang bersedia untuk menjadi tenaga/relawan dalam penghimpinan dan penyaluran zakat, memiliki 2 admin yang semakin profesionsl dalam menjalankam tugasnya dan memiliki Muzakki yang tetap baik di warga Muhammadiyah atau pun diluar warga Muhammadiyah serta sarana prasarana yang cukup dalam menjalankan visi dan misi dakwah ini. Adapun yang menjadi faktor pengambat yaitu masih banyak masyarakat  yang masih kurang kesadarannya untuk menunaikan kewajiban berzakatnya, harusnya membutuhkn waktu yang extra bagi pengurus untuk tetap standby di kantor layanan dan masih banyak ormas atau lembaga lain yang bergerak pada bidang ZIS seperti BAZNAS, LAZISNU, dan lain sebagainya
Metodologi Pemahaman Hadis Muliadi, Muliadi; Abdurrahman, Abdurrahman; Abbas Baco Miro; Rahmi Dewanti Palangkey
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10690

Abstract

Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an yang memiliki fungsi sentral dalam menjelaskan, melengkapi, dan memperinci ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Pemahaman terhadap hadis tidak dapat dilakukan secara sembarangan tanpa pendekatan metodologis yang sistematis dan komprehensif. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji konsep dasar metodologi dalam pemahaman hadis, pendekatan-pendekatan yang digunakan, serta tantangan implementasinya di era kontemporer. Tiga pendekatan utama dalam memahami hadis dikemukakan, yakni pendekatan tekstual (lafziyah) yang menekankan pentingnya memahami lafaz secara literal; pendekatan kontekstual (ma‘nawiyah) yang mengaitkan hadis dengan konteks sejarah dan sosial; serta pendekatan interdisipliner yang mengintegrasikan kajian hadis dengan berbagai disiplin ilmu modern seperti sosiologi, psikologi, dan ilmu kesehatan. Ketiganya bersifat saling melengkapi demi menghasilkan pemahaman hadis yang utuh dan aplikatif. Namun demikian, implementasi metodologi ini menghadapi berbagai tantangan, antara lain maraknya penyebaran hadis tanpa verifikasi ilmiah di media digital, fragmentasi otoritas penafsiran, kesulitan dalam membedakan aspek universal dan partikular dari hadis, minimnya integrasi ilmu modern, serta politisasi hadis untuk kepentingan ideologis tertentu. Oleh karena itu, diperlukan revitalisasi metodologi pemahaman hadis yang responsif terhadap dinamika zaman namun tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip otentik keislaman. Upaya ini penting untuk menjaga relevansi ajaran Nabi Muhammad SAW dalam menjawab tantangan kemanusiaan di era modern dan membentengi umat dari penyimpangan pemahaman terhadap hadis.
Takhrij Hadits : Metodologi Kritik Sanad Dan Matan Untuk Memverifikasi Keshahihan Hadits Muhammad Taufiqul Hidayat; Zhalfa Luthfi Fauza; Rahmi Dewanti Palangkey; Abbas Baco Miro
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10696

Abstract

Takhrij hadits merupakan salah satu metode ilmiah yang sangat penting dalam kajian ilmu hadits klasik maupun kontemporer. Proses ini bertujuan untuk menelusuri sumber asal suatu hadits, serta menilai validitas sanad dan matannya melalui pendekatan sistematis yang berbasis ilmu musthalah al-hadits, jarh wa ta‘dil, dan kritik matan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka. Data diperoleh dari jurnal ilmiah dan literatur klasik seperti Taisir Musthalah al-Hadits, al-Kifayah fi Ilm al-Riwayah, dan Tahdzib al-Kamal. Hasil kajian menunjukkan bahwa kritik sanad menekankan kesinambungan rantai periwayatan dan integritas perawi, sementara kritik matan bertujuan menilai konsistensi isi hadits terhadap al-Qur’an, hadits mutawatir, dan rasionalitas. Dalam konteks kekinian, takhrij dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu metode manual dengan kitab-kitab hadits induk dan metode digital melalui platform seperti Maktabah Syamilah dan Sunnah.com. Kombinasi keduanya menghasilkan efisiensi dan akurasi dalam proses verifikasi hadits. Di era digital yang rawan penyebaran hadits palsu, takhrij berperan sebagai instrumen epistemologis untuk menjaga kemurnian ajaran Islam serta meningkatkan literasi hadits di kalangan masyarakat luas.
Ilmu Rijal Al-Hadits Rahmi Dewanti Palangkey; Abbas Baco Miro; Nurwahida Ahmad; Lilis Permata Sari
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10730

Abstract

Ilmu Rijal Al-Hadits merupakan cabang penting dalam kajian ilmu hadits yang berfokus pada penilaian dan klasifikasi para perawi hadits. Ilmu ini berperan sentral dalam menentukan validitas suatu hadits melalui analisis integritas (ʿadālah) dan kapasitas hafalan (ḍabt) perawi. Kajian terhadap biografi, latar belakang, perjalanan intelektual, serta hubungan guru-murid perawi menjadi dasar dalam menentukan apakah suatu hadits dapat diterima atau ditolak. Melalui metode kritis dan sistematis, Ilmu Rijal Al-Hadits memastikan bahwa transmisi hadits berlangsung secara otentik dan terpercaya. Abstraksi ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai ruang lingkup, metode, serta urgensi Ilmu Rijal dalam menjaga kemurnian ajaran Nabi Muhammad ﷺ melalui sanad yang sahih. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap disiplin ini, para peneliti hadits dapat melakukan verifikasi riwayat secara ilmiah, sehingga kontribusinya sangat besar dalam disiplin ilmu keislaman secara keseluruhan.
Metodologi Penyusunan Kitab Hadits Dirayah: Analisis Kritis Dan Inovasi Kontemporer Dwi Cahya Oktianto; Wa Ode Rohis Zauman; Rahmi Dewanti Palengkey; Abbas Baco Miro
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10747

Abstract

Penelitian ini membahas secara komprehensif metodologi penyusunan kitab hadits dirayah atau buhuts dengan menekankan integrasi antara pendekatan klasik dan inovasi teknologi kontemporer. Tujuan utama dari kajian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis tahapan metodologis serta prinsip-prinsip kritik hadits—khususnya dalam aspek sanad dan matan—yang menjadi dasar validitas dan otentisitas suatu hadits. Metode yang digunakan adalah studi literatur kualitatif terhadap karya-karya klasik ulama hadits serta kajian akademik kontemporer, dengan penekanan pada pemanfaatan teknologi digital seperti basis data sanad, perangkat lunak HadithTools, dan analisis berbasis Natural Language Processing (NLP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan kitab hadits dirayah yang efektif harus mencakup proses verifikasi sumber hadits, kritik sanad yang mencermati kesinambungan dan kredibilitas perawi, analisis matan secara semantik dan kontekstual, serta klasifikasi hadits berdasarkan derajat keotentikannya. Penerapan teori Jarh wa Ta’dîl terbukti berperan sentral dalam proses ini, terlebih ketika dikombinasikan dengan pendekatan digital yang meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pemetaan jalur periwayatan serta pendeteksian 'illat tersembunyi. Temuan juga menekankan pentingnya pendekatan hybrid dalam penyusunan kitab dirayah, yakni memadukan kecanggihan teknologi dengan kedalaman analisis manual oleh para ulama dan akademisi. Dengan demikian, penyusunan kitab hadits dirayah dapat menjadi rujukan ilmiah yang valid, sahih, dan relevan, baik dalam tradisi klasik maupun dalam menjawab tantangan ilmu keislaman di era digital.
Metode Transmisi Sunnah: Studi Sistematik atas Teknik Periwayatan Hadits dalam Tradisi Keilmuan Islam Adji Saputra Cendana; Abdurrahim Supardi Usman; Rahmi Dewanti Palangkey; Abbas Baco Miro
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10751

Abstract

Artikel ini membahas secara mendalam mengenai teknik-teknik periwayatan hadits yang digunakan oleh para ulama dalam menjaga keotentikan dan kesinambungan transmisi sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi keilmuan Islam, periwayatan hadits tidak dilakukan secara serampangan, melainkan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah yang ketat, baik dalam proses penerimaan (tahammul) maupun penyampaian (ada’) hadits. Delapan teknik utama yang dikenal dalam ilmu hadits klasik, yaitu as-sama’, al-qira’ah, al-ijazah, al-munawalah, al-mukatabah, al-i’lam, al-washiyyah, dan al-wijadah, dijelaskan secara sistematis dengan merujuk pada sumber-sumber primer dan sekunder otoritatif. Setiap teknik memiliki karakteristik, syarat, redaksi lafal, serta kedudukan hukum yang berbeda-beda, yang turut mempengaruhi validitas sanad suatu riwayat. Pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka digunakan untuk menganalisis praktik dan implikasi dari teknik-teknik tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa kompleksitas dan ketelitian dalam sistem periwayatan menjadi bukti kuat atas kesungguhan ulama dalam menjaga integritas sabda Nabi. Kajian ini juga relevan untuk konteks modern, terutama dalam penguatan metodologi studi hadits serta perlindungan terhadap otentisitas ajaran Islam dari distorsi.
Struktur Penyusunan Kitab Hadis Dirayah Dan Kontribusinya Bagi Perkembangan Ilmu Pendidikan Islam Saleh, Abd Rahim; Kurniawati, Kurniawati; Abbas Baco Miro; Rahmi Dewanti Palangkey
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 11: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i11.10911

Abstract

Perkembangan keilmuan Islam dari masa klasik hingga kontemporer menunjukkan dinamika yang adaptif terhadap perubahan sosial dan epistemologis. Salah satu disiplin yang menunjukkan sistematika metodologis tinggi adalah ilmu hadis dirayah, yang berorientasi pada kritik ilmiah terhadap sanad dan matan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur penyusunan kitab hadis dirayah, prinsip-prinsip kritik yang digunakan, serta implikasinya terhadap pengembangan ilmu pendidikan Islam. Melalui pendekatan kualitatif berbasis kajian pustaka, penelitian ini menemukan bahwa metode dirayah mengintegrasikan prinsip validitas data yang ketat seperti keadilan (‘adālah), ketelitian (ḍabṭ), kesinambungan sanad (ittiṣāl), dan deteksi kecacatan (syudhūdz dan ‘illah), yang relevan dengan metodologi ilmiah modern. Implikasi epistemologis dari pendekatan ini adalah terbentuknya kerangka pendidikan Islam yang berbasis pada otentisitas sumber dan verifikasi ilmiah. Dalam konteks pendidikan, kitab hadis dirayah berperan penting dalam menyaring riwayat yang layak dijadikan dasar kurikulum dan praktik pembelajaran. Pendekatan ini mendorong literasi keagamaan yang kritis, kontekstual, dan mampu menjawab tantangan era disinformasi. Penelitian ini merekomendasikan integrasi metode kritik dirayah dalam kurikulum dan literasi pedagogis sebagai fondasi untuk pendidikan Islam berbasis bukti (evidence-based Islamic education).
Perspektif Hukum Islam Terhadap Pandangan Masyarakat Tentang Nikah Siri di Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Yuniar Amanda; Abbas Baco Miro; Siti Risnawati Basri
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar masih banyak yang melakukan nikah siri. Mengenai praktek nikah siri itu sendiri mayoritas terlaksanakan tanpa hadirnya keluarga dan wali nasab dari pihak Perempuan akan tetapi, Imam Dusunlah yang sering bertindak sebagai wali hakim. Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari skripsi ini adalah 1). Menurut masyarakat Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar “Nikah siri adalah pernikahan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak dicatat oleh Kantor Urusan Agama dan mereka beranggapan bahwa nikah siri hukumnya adalah sah”. 2). Faktor yang melatarbelakangi nikah siri adalah faktor ekonomi, pergaulan bebas, tidak ada restu dan kurangnya edukasi terhadap masyarakat. 3). Hukum nikah siri yang terjadi di Desa Bontomanai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar tergantung dari tata cara pelaksanaannya. Nikah siri yang dilakukan sesuai dengan syarat dan rukun nikahnya terpenuhi hukumnya adalah sah meskipun nikah siri yang menjadi wali dari pihak perempuan adalah wali hakim yaitu imam dusun dimana wali nasab sendirilah yang memindahkan hak walinya, sedangkan nikah siri yang syarat dan rukunnya tidak terpenuhi maka hukumnya tidak sah. Jika ditinjau dari hukum Islam nikah siri hukumnya sah, akan tetapi jika dilihat dari hukum positif di Indonesia nikah siri tidak sah sehingga pelaku nikah siri telah berdosa karena tidak menaati kebijakan ulil amri atau pemerintah yang bertujuan memelihara kemaslahatan umat.