Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa transformasi signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk pada pembelajaran Fiqh di madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, manfaat, tantangan, serta dampak penerapan sistem cerdas seperti ChatGPT, Quizizz AI, dan Google Gemini dalam pembelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Ushuluddin Singkawang. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini memotret bagaimana inovasi digital diintegrasikan dalam konteks pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi berbasis AI menjadikan proses pembelajaran lebih interaktif, personal, dan reflektif. Guru terbantu dalam merancang evaluasi adaptif dan materi kontekstual, sedangkan siswa mengalami peningkatan partisipasi aktif dan pemahaman terhadap konsep hukum Islam. Meskipun demikian, tantangan muncul terkait literasi digital, validitas sumber keilmuan, dan keseimbangan antara fungsi AI dengan nilai-nilai Islami. Penelitian ini menegaskan bahwa AI berperan sebagai pelengkap pedagogi Islami, bukan pengganti guru dan keberhasilannya sangat bergantung pada integrasi etika, adab, serta supervisi guru dalam pembelajaran. Temuan ini memperkaya wacana epistemologi Islam dengan menunjukkan bahwa integrasi teknologi cerdas dan nilai spiritual dapat berjalan seiring untuk membangun pembelajaran Fiqh yang kontekstual, moderat, dan bermakna.