Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dari Cuci Air Hingga Keran Mengalir Cerita Pengelolaan Air di Kampung Tator Kalimantan Timur Santana, Ricky; Soemarwoto, Rini S.; Rajab, Budi
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 8 No 2 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v8i2.4060

Abstract

Large-scale development in an undeveloped area unites modern industrial processes with significant capital and small groups of politically vulnerable communities. One-sided encounters in the name of development frequently result in social dynamics such as large-scale migration without adequate regional support. The story of water management in Kampung Tator is one example. Practices like washing water and treating water are intriguing to explore. Although the residents of Kampung Tator now enjoy easy access to clean water, they faced challenges in the village's early days. The dynamics that came up in the past and present resulted in solutions to the collective problems of the three parties, community-company-government, particularly water management. This research aims to ensure the sustainability of water management, through various efforts to protect, preserve, find raw water sources, and educate the community. Data were collected and documented by field observations and informant interviews, and the results were then categorized and sorted according to criteria. Water management in Kampung Tator is viewed from multiple perspectives, one of which is socio-cultural. Based on the research findings, the socio-cultural factors influencing water management in Tator Village are economics, gender, politics, and power. Interviews were also held with representatives from the local government, the Regional Drinking Water Company, and other companies to learn about their perspectives on the sustainability of water management, not only in Kampung Tator but also in East Kutai Regency.
Mengelas Asa, Mengukur Rasa: Indeks Kepuasan Masyarakat Program Apprentice Mechanic dan Welder Egidyah, Jihananda Marcel; Santana, Ricky; Apriatin, Susi; Kurnisari, Febriana
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 5 (2025): Edisi Sep - Oktober 2025
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i5.6988

Abstract

Program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) PT Kaltim Prima Coal (KPC) telah melaksanakan dua program vokasi unggulan yaitu pelatihan Apprentice Mechanic Alat Berat Batch 1 dan pelatihan Welding Development Program Batch 2. Kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik, namun perlu dievaluasi sebagai bentuk strategi untuk kegiatan selanjutnya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas layanan kedua program menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Data dikumpulkan melalui survei daring berbasis Google Form terhadap 27 responden, yang terdiri dari 23 peserta dan 4 pelatih dari KPC serta BLKI Mandiri. Instrumen penelitian mencakup 6 unsur pelayanan yang terdiri dari unsur perencanaan, pendanaan/bantuan, pendampingan, pelaksanaan, evaluasi program, dan keberlanjutan. Metode analisis data menggunakan rumus IKM yaitu nilai rerata IKM 1-4 dan nilai konversi yang dikali 25 dalam rentang 100.  Hasil penelitian menunjukkan nilai IKM sebesar 3,40 (skala 4) atau 85 (skala 100), dengan kategori A (Sangat Baik). Unsur dengan skor tertinggi terdapat pada pendampingan, pelaksanaan, dan keberlanjutan (3,50) sedangkan skor terendah terdapat pada unsur pendanaan (3,21). Berdasarkan pengukuran indikator dengan nilai tertinggi yaitu indikator tingkat keterlibatan penerima manfaat pada unsur pelaksanaan dengan skor 3,63. Sementara skor indikator terendah yaitu kemudahan prasyarat program (2,90) yang terdapat pada unsur perencanaan. Sementara itu, saran dari responden terkait program ini terdiri dari peningkatan proses seleksi dan kuota penerimaan, perbaikan fasilitas dan perlengkapan, perpanjangan durasi dan variasi materi pelatihan, peningkatan akses penempatan kerja, dan dukungan pasca pelatihan. Secara keseluruhan, program dinilai bermanfaat dalam membangun kompetensi putra daerah, memperkuat hubungan industri–masyarakat, dan layak dipertahankan dengan perbaikan pada aspek pendukung dan keberlanjutan pasca pelatihan.