Stereotip gender dalam kepemimpinan masih menjadi isu yang relevan untuk dikaji di lingkungan akademik. Masalah penelitian dalam studi ini berfokus pada praktik stereotip gender dalam pemilihan ketua kelas di kalangan mahasiswa baru Sosiologi UNESA. Penelitian ini bertujuan menganalisis praktik stereotip gender dalam pemilihan ketua kelas pada mahasiswa baru Sosiologi UNESA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori praktik sosial Bourdieu dan fenomenologi Husserl, subjek dalam penelitian ini berfokus paưa mahasiswa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan delapan informan karena peneliti data yang di dapatkan dirasa telah konsisten, observasi partisipatif di lima kelas, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi pedoman wawancara semi-terstruktur, lembar observasi terstruktur, dan panduan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil menunjukkan dominasi kepemimpinan laki-laki (80%) meskipun mahasiswa mayoritas perempuan (70%). Analisis mengungkap internalisasi habitus patriarkal melalui stereotip tentang ketidakmampuan perempuan dalam memimpin dan praktik diskriminatif dalam proses pemilihan. Penelitian ini berimplikasi pada perlunya pengembangan program pendidikan kritis gender, reformasi sistem pemilihan kepemimpinan yang inklusif, dan penguatan kapasitas kepemimpinan mahasiswa perempuan. Implikasi penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai bagaimana stereotip gender masih memengaruhi proses pemilihan pemimpin dalam lingkungan akademik, khususnya di kalangan mahasiswa baru Sosiologi.