Jahe merah merupakan tanaman yang digunakan sebagai bahan baku obat herbal tradisional yang berkhasiat untuk kesehatan. Kandungan senyawa aktif yang dihasilkan jahe merah menghasilkan efek farmakologis. Bahan alam ini dapat dijadikan sebagai alternatif obat kumur yang efek salah satunya sebagai antibakteri. Bakteri Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri penyebab periodontitis akibat faktor virulensi yang menginduksi peradangan jaringan periodontal. Obat kumur klorheksidin 0,2% merupakan obat kumur sebagai perawatan periodontitis, namun penggunaannya dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas seduhan jahe merah (Zingiber officinale Rubrum) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Penelitian ini berupa eksperimental laboratorium secara in vitro dengan rancangan post-test only group design. Uji antibakteri dilakukan dengan metode dilusi dengan sampel seduhan jahe merah 5 gram, 2,5 gram, 1,25 gram, 0,625 gram, 0,3125 gram, klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif. Seduhan jahe merah memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis. Hasil rata-rata jumlah koloni seduhan jahe merah 5 gram menghasilkan rata-rata terendah dibanding kelompok lainnya dan pada hasil uji Post Hoc Tukey HSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) dibandingkan kontrol negatif dan positif, sehingga kelompok seduhan jahe merah 5 gram memiliki efek antibakteri yang tertinggi dibandingkan kelompok yang lain, namun tidak dapat melampaui klorheksidin 0,2%.