Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ethnobotanical Study in the Sianok Canyon Community Agam Regency West Sumatra Nazhifah, Naura; Kardiman, Reki; Chatri, Moralita; Vauzia, Vauzia; Roza, Sri Yenica
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i2.8900

Abstract

Ethnobotany describes the direct relationship between humans and plants in traditional use. Ethnobotany has various uses for people with plants, including food, medicine, tools, infrastructure, culture, and small and medium industries in everyday life. This study aims to examine the use of plants in the daily lives of the people of Nagari Sianok, Agam Regency, West Sumatra, through an ethnobotanical approach. The research method used is descriptive qualitative, with data collection techniques through interviews, field observations, and documentation. The results of the study showed that the people of Nagari Sianok utilize 55 plant species from 33 families for various needs, including as cooking spices, traditional medicines, building materials, tools, and customary needs and small household industries. The Zingiberaceae family is the most widely used, followed by Solanaceae, Euphorbiaceae, and Amaryllidaceae. The parts of the plant used include leaves (34.3%), tubers (29.6%), stems (19.1%), fruits (13.3%), flowers (2.2%), and seeds (1.4%). The main sources of raw materials come from markets (68.2%), home gardens (22.9%), and gardens (8.3%). The most widely used species are Curcuma longa (Linn.), Zingiber officinale Roscoe, and Alpinia galanga, which are used as spices and traditional medicines. These results indicate that the people of Nagari Sianok have rich ethnobotanical knowledge and still maintain local wisdom in utilizing plants.
Kinetika Reaksi pada Pengolahan Limbah Fe Sintesis dengan Metode Elektrokoagulasi Erawati, Emi; Nazhifah, Naura
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses industri seperti pertambangan, pelapisan logam, atau pembuatan baterai menghasilkan logam berat yang dibuang ke lingkungan, tentunya hal ini dapat mencemari lingkungan. Dalam jumlah tertentu logam Fe adalah salah satu jenis logam yang dibutuhkan manusia. Namun hal ini akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia apabila kadar Fe melebihi konsentrasi 1 g/L. Metode elektrokoagulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah Fe. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efisiensi penurunan limbah, konstanta kecepatan reaksi, dan reaksi dengan menggunakan variabel jenis elektroda dan jarak antar elektroda. Limbah Fe sintetis dibuat dengan mencampur (FeSO4).7H2O dengan 500 mL aquadest diaduk selama 25 menit dengan kecepatan 400 rpm.= Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan memasukkan limba=h Fe sintetis sebanyak 500 mL kedalam rangkaian alat elektrokoagulasi dengan tegangan 10V dengan menggunakan variasi jenis elektroda yaitu Al, Fe, dan Cu dan jarak antar elektroda (4,5, dan 6). Setelah proses elektrokoagulasi sampel limbah diambil setiap 0; 25 ;50; 75; 100; dan 125 menit dan diuji menggunakan AAS. Berdasarkan penelitian efisiensi penurunan limbah tertinggi adalah sebesar 99,99% pada variasi elektroda Cu. Hasil penelitian menunjukkan orde reaksi yang sesuai untuk elektrokoagulasi limbah sintesis Fe adalah orde dua dengan konstanta kecepatan reaksi sebesar 2,4535 ppm-1menit-1.