Zulfahmi , Zulfahmi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pardon for Corruptors: An Examination of Repentance and Restitution in Islamic Criminal Law Nasution, Liantha Adam; Nasution, Fatimah Islamy; Siti Aminah; Zulfahmi , Zulfahmi
JUSTISI Vol. 11 No. 3 (2025): JUSTISI
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/js.v11i3.4365

Abstract

This study aims to analyze the granting of clemency to perpetrators of corruption who return assets from the perspective of positive law and Islamic criminal law. This study examines the definition, elements, and mechanisms for handling corruption based on Law No. 31 of 1999 jo. Law No. 20 of 2001, Law No. 22 of 2002, and discusses the concept of jarimah ghulul in Islamic law, which emphasizes sincere repentance and restitution as prerequisites for divine forgiveness. The method used in this study is legal-normative and literature review to compare national legal norms with the principles of maqashid syariah, with a focus on maintaining justice, deterrence, and prevention of criminal acts. The novelty of this research lies in the fact that sincere repentance accompanied by restitution is an essential element for obtaining divine forgiveness, without neglecting the function of ta'zir punishment as a deterrent to prevent the repetition of the same act. The results of the study indicate that although clemency in positive law can be seen as a humane step toward the rehabilitation of offenders, its application must be accompanied by the condition of full asset restitution and a thorough evaluation of the socio-economic impact. This study provides recommendations for reforming pardon policies and integrating Islamic legal principles into regulations governing the restitution of corrupt officials' assets, with the aim of supporting comprehensive, fair, and effective anti-corruption efforts. These conclusions are expected to serve as a reference for policymakers and legal practitioners in formulating pardon mechanisms that not only prioritize humanitarian aspects but also uphold justice and prevent the recurrence of similar criminal acts.
Pertimbangan Hakim dalam Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Tinjauan Yuridis atas Putusan Nomor 339/Pid.Sus/2023/Pn Bgr Bagus Pria Alwadipa; Zulfahmi , Zulfahmi
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS - SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, menjadikannya sebagai salah satu bentuk kekerasan yang paling umum. Penelitian ini menganalisis Putusan No. 339/Pid.Sus/2023/PN Bgr dari Pengadilan Negeri Bogor yang melibatkan kekerasan fisik suami terhadap istri. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi aspek hukum yang diterapkan dalam putusan tersebut, termasuk undang-undang terkait, prosedur peradilan, dan interpretasi hukum hakim. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kasus (case approach), menggunakan sumber hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan hakim untuk menjatuhkan pidana penjara, meskipun luka fisik korban tergolong ringan, mencerminkan komitmen sistem peradilan dalam melindungi korban dan menegakkan hukum KDRT. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya edukasi masyarakat mengenai konsekuensi hukum KDRT, serta perlunya dukungan psikologis bagi korban dan intervensi dini untuk pelaku, guna memutus siklus kekerasan dalam rumah tangga. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi akademisi, praktisi hukum, dan pembuat kebijakan dalam meningkatkan penegakan hukum dan perlindungan terhadap korban KDRT di Indonesia.