Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Update Terbaru Kanker Seviks di Indonesia Asrina Asrina; Nur Azmi Aliya; Ira Pasira; Nur Magfira; Alya Putri Salsadila; Nurul Fadillah; Yeti Mareta Undaryati
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2025): July: OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i4.1542

Abstract

Cervical cancer is a significant public health problem globally, including in Indonesia. This disease ranks fourth as the most common cancer in women in the world, with an estimated 604,000 new cases and 342,000 deaths in 2020. Analyzing the current condition of cervical cancer in Indonesia including prevalence, risk factors, impacts, prevention efforts, and treatment based on data to provide a comprehensive picture of the situation of cervical cancer in Indonesia. Cervical cancer is defined as a malignant tumor in the cervix that attacks the epithelial layer and has the potential to spread. Human Papilloma Virus (HPV) infection is the main cause of cervical cancer. In addition, several supporting risk factors include risky sexual behavior, long-term use of oral contraceptives, smoking habits, nutritional deficiencies (especially vitamins C, E, and folic acid), and poor personal hygiene. The Indonesian government has attempted to identify the disease early through the Visual Inspection of Acetic Acid (IVA) method used for early detection of cervical cancer in women aged 30 to 50 years. However, community participation in this program still needs to be improved sustainably. Treatment for cervical cancer can include surgery (eg cryosurgery, LEEP, hysterectomy), radiation, and chemotherapy. Cervical cancer remains a major health challenge in Indonesia. Improved education programs, participation in early detection of IVA, and strengthening of the health system as a whole are needed to effectively reduce morbidity and mortality caused by this disease.
Studi Nahwu Mazhab Baghdad Fithraturrahmah; Asrina Asrina
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembelajaran bahasa Arab, ilmu nahwu merupakan bidang penting yang berfungsi untuk mempertahankan keaslian bahasa serta memahami karya-karya klasik islam. Salah satu aliran yang signifikan dalam sejarah nahwu adalah Mazhab Baghdad, yang berasal dari interaksi antara para ulamma dari Bashrah dan Kufah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejarah, tokoh-tokoh, serta metode nahwu dari Mazhab Baghdad, sekaligus meneliti kontribusinya terhadap kemajuan ilmu nahwu. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari sumber, membaca dengan mendalam, mencatat poin penting, dan mengumpulkan hasil temuan secara analitis. Untuk analisis data, digunakan  mmetode analisis histori, analisis isi, dan analisis perbandingan dengan Mazhab Bashrah dan Kufah. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa Mazhab Baghdad muncul sebagai aliran yang moderat, yang merupakan kombinasi dari pendekatan Bashrah dan Kufah, serta membentuk tiga kategori pengkaji nahwu, yaitu, yang cenderung ke Kufah, yang cenderung ke Bashrah, dan yang moderat. Beberapa tokoh ulama nahwu Mazhab Baghdad seperti Ibn Kaysan, al-Zujjaji, Abu Ali al-Farisi, dan Ibn Jinni yang berkontriibusi dalam merumuskan kaidah, menulis kitab, serta memajukan pendidikan linguistik. Manhaj Baghdad memberikan penekanan pada analisis logis, kombinasi antara tradisi dan inovasi, fokus pada makna kalimat, keterbukaan terhadap berbagai dialek, serta integrasi antara logika dan filsafat dalam tata bahasa