Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelaksanaan Sosialisasi Good Village Governance dan Penyusun Laporan Penggunaan Dana Desa: Studi Kasus Pembangunan Talud Irigasi Kawasan Sawah Desa Gentong Dwi Haryanto, Sendy; Ayu Ditasari, Rollis; Sudrajat, M. Agus; Eko Prasetyo, Endrik
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2024): Juli
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v2i02.1044

Abstract

Pengabdian ini mengevaluasi implementasi dua inisiatif kunci di Desa Gentong, yaitu sosialisasi Good Village Governance dan pendampingan dalam pelaporan penggunaan dana desa, terutama terkait pembangunan talud irigasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan menganalisis dokumen serta melakukan wawancara mendalam dengan pihak terkait. Selain itu, pengabdian ini melibatkan penyampaian materi edukatif dan pendampingan aktif kepada masyarakat desa. Solusi yang diusulkan meliputi penerapan praktik langsung dan bimbingan intensif guna memperkuat pemahaman serta keterlibatan masyarakat dalam manajemen dana desa. Harapannya, pengabdian ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam tata kelola desa, tetapi juga memberikan contoh yang dapat diikuti oleh desa-desa lain dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Dodol Jagung Manis di Desa Wakah Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Ayu Ditasari, Rollis; Murniyati, Dwi; Maratusholikhah, Adinda; Alvany Widyanto, Chintia; Endrayana, M.I. Zulkarnaen; Amelya Putri Latifah, Riskha
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 03 (2024): Oktober
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v2i03.1512

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, termasuk jagung yang menjadi salah satu komoditas unggulan. Namun, di Desa Wakah, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, pemanfaatan jagung masih terbatas pada konsumsi langsung atau dijual dalam bentuk mentah. Program pengabdian masyarakat melalui pelatihan pembuatan dodol jagung manis bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk jagung dan memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok ibu-ibu dan pelaku UMKM di Dusun Manjungsari. Kegiatan dilaksanakan selama 4 bulan dengan metode pendampingan, sosialisasi, dan pelatihan teknis. Hasilnya menunjukkan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah jagung menjadi dodol yang bernilai ekonomi tinggi, serta motivasi untuk mengembangkan usaha mikro di desa. Dodol jagung yang dihasilkan memiliki cita rasa khas dan potensi pemasaran yang luas. Namun, masih diperlukan pengadaan peralatan untuk meningkatkan daya saing produk melalui kemasan yang lebih baik serta strategi pemasaran yang efektif. Program ini berhasil memperkuat jiwa kewirausahaan dan membuka peluang peningkatan pendapatan masyarakat. Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, dodol jagung, pelatihan, UMKM, Desa Wakah
Transformasi Limbah Kulit Jagung Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi: Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Desa Wakah, Kabupaten Ngawi Ayu Ditasari, Rollis; Rukmiatin Mukminin, Putri; Yolanda, Cantika; Lutfi Fadhilah, Afina; Permana, Binta; Ferry Ramadhan, Nanda
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 03 (2024): Oktober
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v2i03.1513

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia, dengan potensi yang besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun, pemanfaatan limbah jagung, khususnya kulit jagung atau klobot jagung, masih belum optimal. Di Desa Wakah, Kabupaten Ngawi, klobot jagung sering digunakan sebagai pakan ternak atau bahan bakar, meskipun sebenarnya memiliki potensi yang lebih besar untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi . Kegiatan PPK Ormawa Management Association (MAGENTA) Universitas PGRI Madiun berupaya memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan klobot jagung menjadi kerajinan tangan. Langkah ini tidak hanya mengurangi volume limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Selain itu, pembuatan kerajinan dari klobot jagung memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi, yang mendukung pembangunan berkelanjutan . Namun, pemanfaatan klobot jagung masih terkendala oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pengetahuan masyarakat, terbatasnya teknologi pengolahan, dan kurangnya infrastruktur pendukung . Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah pertanian ini agar dapat menciptakan produk baru yang bernilai tambah tinggi. Dengan demikian, pemanfaatan klobot jagung sebagai bahan baku kerajinan dapat menjadi contoh nyata dari upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
“Merubah Potensi Menjadi Prestasi”: Inovasi Produk Makanan Berupa Keripik Singkong, Pisang dan Pare di Desa Sugihrejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan Ayu Ditasari, Rollis; ilang Firdaus, Wildan; Ardila Fitriana; Kusnia Dina, Zulfa; Heryanto Putra, Satria; Lajunanansyah, Algam; Langgeng Wijaya, Anggita
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 01 (2025): Pebruary - April
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v3i01.1586

Abstract

Pertanian merupakan salah satu penghasil potensi terbesar di Desa Sugihrejo. Komoditas ini telah lama menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat. Namun, pemanfaatan hasil pertanian tersebut masih terbatas pada konsumsi langsung atau dijual dalam bentuk mentah, sehingga nilai ekonominya belum optimal. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Sugihrejo adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Hal ini menyebabkan potensi besar yang dimiliki oleh desa tersebut belum sepenuhnya tergali. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan, khususnya dalam pengolahan produk pertanian menjadi makanan inovatif. KKN Universitas PGRI Madiun Kelompok 15 berupaya memberikan pelatihan inovasi produk makanan melalui program kerja KKN-T Pemberdayaan Masyarakat UMKM sebagai mitra masyarakat Desa Sugihrejo dalam upaya pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan potensi lokal. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat inovasi produk pertanian ini agar dapat menciptakan produk baru yang bernilai tambah tinggi. Dengan demikian,pembuatan inovasi produk hasil pertanian sumber daya lokal ini menjadi contoh nyata dari upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Rebranding, Repackaging, Pemasaran Dan Legalitas usaha guna meningkatkan Nilai Produk UMKM di Desa Sugihrejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan Ayu Ditasari, Rollis; Misbahul Ghifaari, Sulthan; Murniyati, Dwi; Rochmah, Khamidatun; Oktaviani, Sherly; Dwi Agustiyani, Febri
CITAKARYA Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 01 (2025): Pebruary - April
Publisher : CITAKARYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/citakarya.v3i01.1587

Abstract

Desa sugihrejo merupakan desa yang memiliki banyak potensi hasil pertanian, cukup banyak warganya yang memulai industri rumahan dalam pengolahan hasil pertanian berupa keripik singkong dan pisang. Hasil olahan tersebut dipasarkan melalui metode yang manual seperti dari mulut ke mulut dan dititipkan melalui penjual sayur keliling. Para pemilik UMKM ini belum sepenuhnya paham tentang metode modern yang sudah berkembang dan dapat dengan cepat membantu perkembangan UMKM mereka dikarenakan keterbatasan penggunaan teknologi dan usia. Sebagai generasi muda penggerak perubahan negara, mahasiswa dan mahasiswi yang melaksanakan KKN-T PM Universitas PGRI Madiun di Desa Sugihrejo Magetan menjadi pengemban tugas dalam menyampaikan dan mendampingi para pelaku UMKM tersebut akan pentingnya izin usaha NIB serta pentingnya rebranding, repackaging dan pemasaran digital produk UMKM.