Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Representasi Realisme Sosial Dalam Drama Umang-umang Karya Arifin C. Noer : Kajian Sosiologi Ian Watt: Penelitian Kadir, Herson; Bambang, Sarmila; Kirana Gaga, Diva; Kadir, Wahyuni; Paputungan, Leoni; Nurdin, Nuryana
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.896

Abstract

Artikel ini meneliti representasi realisme sosial dalam drama Umang-umang karya Arifin C. Noer dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra Ian Watt. Penelitian kualitatif ini menganalisis teks drama secara deskriptif-analitis, memfokuskan pada struktur naratif, karakter, dialog, dan latar sosial. Analisis didasarkan pada teori realisme sosial Watt, mencakup individualisme tokoh, determinisme sosial, dan refleksi terhadap struktur masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Umang-umang merepresentasikan realisme sosial dengan akurat, merefleksikan kondisi sosial-ekonomi dan dinamika kekuasaan di Indonesia. Tokoh-tokoh dan narasi menggambarkan kemiskinan, ketidakadilan, dan marginalisasi, sekaligus mengkritik kurangnya kepekaan kaum intelektual dan seniman terhadap penderitaan masyarakat. Drama ini berfungsi sebagai kritik sosial, media pendidikan, dan humanisasi, memberikan suara bagi mereka yang tertindas. Penelitian ini memperkaya pemahaman realisme sosial dalam sastra Indonesia dan relevansi teori Ian Watt dalam kajian sastra Indonesia.
Makna Tersembunyi di Balik Simbol: Kajian Semiotika menurut Charles Sanders Peirce dalam Puisi “Ketika Burung Merpati Sore Melayang” Karya Tauqik Ismail Febriana, Cindy; Paputungan, Leoni; Hidayanti Ali, Ayu; Umam Kau, Munkizul
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 15, No 2 (2025): (Mei 2025
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jbsb.v15i2.34186

Abstract

This study analyzes the poem "When the Evening Dove Floats" by Taufiq Ismail using Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The poem represents the condition of Indonesia during a multidimensional crisis, both social, political, and natural. Through the analysis of Peirce's triad of signs (representamen, object, interpretan), this study identifies key symbols such as "the sky of morals that collapses," natural disasters, the Trisakti event, and "the evening dove floats." These symbols are studied to reveal their literal and connotative meanings, as well as various interpretations that may arise. The results of the analysis show that the poem reflects the poet's deep concern for moral collapse, injustice, violence, and the suffering of the people. The symbol "the dove" shows fragile hope amidst the sadness. This study concludes that the poem "When the Evening Dove Floats" is a sharp reflection of the socio-political conditions of Indonesia at the time of its creation, and shows the power of poetry in representing complex socio-political realities.