Latar Belakang: Tuberkulosis paru (TB) adalah salah satu penyakit infeksi yang sangat berbahaya dan menular di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TB menyumbang jumlah kematian yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan TB adalah kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang jangka Panjang (Parameswari & ., 2024). Dalam beberapa tahun terakhir, telenursing telah muncul sebagai metode yang potensial untuk mengatasi masalah ini. Telenursing memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memberikan perawatan kesehatan jarak jauh, termasuk pemantauan pengobatan, edukasi, dan dukungan emosional kepada pasien (Mawarti et al., 2023). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki intervensi telenursing pada pasien tuberkulosis paru, dengan fokus pada efektivitas, keuntungan, dan tantangan yang ada. Scoping review ini mengumpulkan berbagai studi yang membahas implementasi telenursing dalam pengelolaan TB, menganalisis hasil-hasil yang diperoleh, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Metode: Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan scoping review. Kami melakukan pencarian sistematis di berbagai database seperti PubMed, Scopus, dan Google Scholar, dengan kata kunci yang relevan mengenai telenursing, tuberkulosis paru, dan teknologi kesehatan. Literatur yang ditemukan akan dianalisis untuk mengidentifikasi tren, temuan, serta tantangan yang dihadapi dalam penggunaan telenursing pada pasien TB. Hasil: Telenursing terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan tuberkulosis, serta meningkatkan akses pasien terhadap perawatan kesehatan. Meskipun banyak keuntungan yang ditemukan, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur teknologi dan kurangnya pelatihan tenaga kesehatan menjadi hambatan signifikan. Kesimpulan: Intervensi telenursing memiliki potensi besar dalam manajemen pasien tuberkulosis paru, tetapi penerapannya memerlukan infrastruktur yang memadai dan dukungan pelatihan bagi tenaga kesehatan. Kebijakan yang mendukung telenursing dapat mempercepat implementasinya secara luas.