Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Kader untuk Deteksi Dini Diabetes Melitus Dan Hiperurisemia di Puskesmas Srikuncoro Bengkulu Tengah: Pengabdian Halimatussa’diah; Sahidan; Halimah; Guntur Baruara
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1357

Abstract

Tingginya kadar gula dalam darah menyebabkan ginjal tidak mampu menyaring semua glukosa. Kinerja ginjal terganggu yang terjadi pada penderita diabetes dapat mengganggu ekskresi asam urat sehingga kadar asam urat meningkat dalam darah. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai diabetes melitus dan hiperurisemia serta mengoptimalkan deteksi dini diabetes melitus dan hiperurisemia melalui pemeriksaan gula darah dan asam urat di wilayah kerja puskesmas Srikuncoro. Metode: pelatihan penggunaan alat PoCT, di aula Puskesmas Sri Kuncoro tanggal 12 September 2024. Hasil:. Pelaksanaan pendampingan sekaligus mengevaluasi kegiatan dilakukan pada saat kegiatan posbindu di desa Srikuncoro pada tanggal 2 Oktober 2024 dan desa Talang Pauh pada tanggal 11 November 2024. Dari 25 kader kesehatan setelah pelatihan, 5 orang kader mampu melakukan pemeriksaan tanpa didampingi, 15 orang kader sudah bisa melakukan pemeriksaan, tetapi masih harus didampingi dan 5 orang kader lainnya masih ragu ragu untuk melakukan pemeriksaan dengan alat PoCT. Simpulan: adanya peningkatan keterampilan dari sebelum dilakukan pelatihan dan sesudah pelatihan.
STUDI KORELASI KREATININ SERUM DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MINUMAN BERENERGI, MASA KERJA, DAN UMUR PADA PEKERJA BANGUNAN DI KEC. SELEBAR KOTA BENGKULU: CORRELATION STUDY OF SERUM CREATININE WITH ENERGY DRINK CONSUMPTION HABITS, WORKING PERIOD, AND AGE OF CONSTRUCTION WORKERS IN SELEBAR DISTRICT, BENGKULU CITY Safitri Bevi, Rahayu; Irawan, Putra Adi; Farizal, Jon; Farizal, Dahrizal; Sahidan; Asa Dudin, Gani; Vivi Nursalam, Wa Ode
GEMA KESEHATAN Vol. 17 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v17i1.472

Abstract

Pekerja bangunan merupakan salah satu kelompok tenaga kerja yang memiliki beban fisik tinggi dan rentan terhadap gangguan kesehatan. Dalam menjalani aktivitas kerjanya, sebagian besar pekerja bangunan mengandalkan minuman berenergi sebagai penambah stamina dan daya tahan tubuh. Konsumsi minuman berenergi yang mengandung kafein, gula tinggi, dan berbagai zat aditif lainnya, dalam jangka panjang dapat memberikan dampak terhadap ginjal. Kreatinin serum merupakan salah satu indikator penting dalam menilai fungsi ginjal. Selain konsumsi minuman berenergi, faktor-faktor lain seperti masa kerja yang panjang serta pertambahan usia. Kecamatan Selebar Kota Bengkulu salah satu wilayah dengan pekerja bangunan dengan latar belakang usia dan masa kerja beragam yang bekerja rutin di lapangan. Namun, hingga saat ini belum banyak dilakukan kajian ilmiah secara spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi kadar kreatinin serum dengan kebiasaan konsumsi minuman berenergi, masa kerja, dan umur pada pekerja bangunan. Penelitian ini merupakan survei analitik pada pekerja bangunan di Kec. Selebar Kota Bengkulu menggunakan teknik sampling accidental sampling sebanyak sampel 34 responden. Pemeriksaaan kreatinin menggunakan metode Jaffe Reaction. Data selanjutnya dilakukan analisis univariat dan korelasi. Kadar rerata±SD kreatinin responden sebesar 0,84±0,56 mg/dL. Rerata±SD frekuensi konsumsi minuman energi sebesar 5±1,35 kali/ minggu. Rerata ± SD umur responden sebesar 40 ± 10 tahun, dan rerata ±SD Masa Kerja responden sebesar 4,18±0,9 tahun. Hasil analisis korelasi antara kreatini serum dan setiap variabel menunjukkan nilai koefiensi yang variatif. Kadar kreatinin responden memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan kebiasaan masa kerja responden (α<0,05). Sedangkan frekuensi konsumsi minuman energi dan usia responden tergolong lemah (α>0,05). Kata Kunci: Kreatinin, Masa Kerja, Minuman Energi, Umur, Pekerja Bangunan   Construction workers are one of the groups with high physical burdens and are susceptible to health problems. In carrying out their work activities, most construction workers rely on energy drinks to increase stamina and endurance. In the long term, consuming energy drinks containing caffeine, high sugar, and various other additives can impact the kidneys. Serum creatinine is one of the critical indicators in assessing kidney function. In addition to energy drink consumption, other factors include long working periods and increasing age. Selebar District, Bengkulu City, is one of the areas with construction workers of various ages and working periods who work routinely in the field. However, until now, there have not been many specific scientific studies. This study aims to see the correlation between serum creatinine levels and energy drink consumption habits, working period, and age in construction workers. This study is an analytical survey of construction workers in Selebar District, Bengkulu City, using an accidental sampling technique with a sample of 34 respondents. Creatinine examination used the Jaffe Reaction method. The data was then analyzed univariately and correlationally. Respondents' mean ± SD creatinine level was 0.84 ± 0.56 mg / dL. The mean ± SD energy drink consumption frequency was 5 ± 1.35 times/week. The mean ± SD age of respondents was 40 ± 10 years, and the mean ± SD length of service of respondents was 4.18 ± 0.9 years. The results of the correlation analysis between serum creatinine and each variable showed varying coefficient values. The creatinine level of respondents had a fairly significant correlation with the habits of the respondent's work period (α <0.05). At the same time, the frequency of energy drink consumption and the age of respondents were classified as weak (α> 0.05). Keywords: Age, Creatinine, Construction Workers, Energy Drinks, Working Period