Parotitis epidemika merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus, ditandai dengan pembengkakan kelenjar saliva yang bersifat self-limiting dan menimbulkan rasa nyeri. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan saliva atau droplet di udara. Penatalaksanaan umumnya bersifat simptomatik, meliputi pemberian analgesik, kortikosteroid pada kasus berat, asupan cairan yang cukup, diet lunak, dan istirahat total. Studi ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan pelayanan dokter keluarga yang bersifat patient-centered, family-approach, dan community-based dengan berbasis Evidence-Based Medicine (EBM). Metode yang digunakan adalah laporan kasus pada pasien anak usia 11 tahun dengan diagnosis parotitis epidemika. Data dikumpulkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah, serta telaah rekam medis pasien. Hasil studi menunjukkan adanya faktor risiko internal seperti usia, pengetahuan, pola hidup bersih dan sehat, hygiene pribadi, serta pola makan yang kurang baik. Faktor eksternal mencakup kurangnya pengawasan keluarga terhadap kebiasaan konsumsi jajanan anak. Intervensi dilakukan secara holistik menggunakan media edukatif berupa poster informasi penyakit. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa penatalaksanaan parotitis secara holistik, berbasis EBM, dan melibatkan peran keluarga serta komunitas dapat meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga, mendorong perubahan perilaku sehat, serta mencegah komplikasi lebih lanjut.