Kualitas tidur merujuk pada seberapa baik seseorang tidur, mencakup aspek kontinuitas, durasi, kedalaman, dan kepuasan tidur, yang tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan tidur. Sedangkan kualitas hidup adalah gambaran menyeluruh mengenai kondisi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual individu yang dirasakan dan mempengaruhi kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Kabila. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dari total populasi 127 orang, menjadi 96 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner Pittsburgh Sleep Quslity Indeks untuk mengukur kualitas tidur penderita dan Diabetes Quality Of Life untuk mengukur kualitas hidup penderita. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mendapatkan kualitas tidur baik dan kualitas hidup baik sebanyak 43 responden (100%), kualitas tidur buruk dan kualitas hidup cukup sebanyak 48 responden (90,6%) dan kualitas tidur buruk dan kualitas hidup kurang sebanyak 5 (9,4%). Berdasarkan uji Spearman rank di dapatkan p-value (0,000) lebih kecil dari ? = 0,05 atau p-value < nilai ? sehingga disimpulkan H1 diterima, artinya ada hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Kabila. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan wawasan tentang dampak jangka panjang gangguan tidur terhadap penurunan kualitas hidup pada lansia dengan Diabetes Melitus.