Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo Edwina R Monayo; Ita Sulistiani Basir; Rinda Maharani Yusuf
Jambura Nursing Journal Vol 2, No 1: January 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v2i1.6860

Abstract

Saat ini KB Hormonal masih menjadi pilihan metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Metode kontrasepsi juga mempunyai berbagai macam efek samping yang ditimbulkan pada pengguna kontrasepsi hormonal yaitu ; adanya gangguan siklus menstruasi, perubahan berat badan, mual/muntah, pusing/ sakit kepala, jerawat dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal di wilayah kerja Puskesmas Buhu Kabupaten Gorontalo. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu pengguna kontrasepsi hormonal yang ada di wilayah kerja Puskesmas Buhu. Hasil penelitian ditemukan efek samping dari penggunaan kontrasepsi pil dari 17 responden yang tertinggi yaitu sebanyak 12 responden mengalami kenaikan berat badan (70.6), pada kontrasepsi suntik dari 61 responden yang tertinggi yaitu sebanyak 42 responden mengalami kenaikan berat badan (68.9%), dan pada kontrasepsi implant dari 35 responden yang tertinggi yaitu sebanyak 25 responden mengalami kenaikan berat badan (71.4%).
Gambaran Pengetahuan Pasien DM Tentang Pemilihan Alas Kaki Yang Tepat Sebagai Upaya Menurunkan Risiko Ulkus Diabetik Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila: Overview of DM Patients' Knowledge About Choosing the Right Footwear as an Effort to Reduce the Risk of Diabetic Ulcers in the Kabila Health Center Work Area Indah Sulistiowati Putri; Vivien Novarina A Kasim; Ita Sulistiani Basir
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7696

Abstract

Penderita diabetes mellitus sangat berisiko mengalami komplikasi diabetes. Luka kaki diabetik merupakan komplikasi yang paling sering dijumpai pada penderita diabetes mellitus. Salah satu faktor penyebab terjadinya komplikasi luka kaki diabetik adalah penggunaan alas kaki yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien DM tentang pemilihan alas kaki yang tepat sebagai upaya menurunkan risiko ulkus diabetik di wilayah kerja Puskesmas Kabila. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel 78 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat serta instrument yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan pasien DM tentang pemilihan alas kaki yang tepat sebagai upaya menurunkan risiko ulkus diabetik, menunjukkan bahwa sebagian besar responden yakni sebanyak 32 (41.0%) responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemilihan alas kaki yang tepat untuk digunakan oleh penderita diabetes mellitus hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang pemilihan alas kaki yang tepat untuk digunakan oleh penderita diabetes mellitus. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dukungan dari berbagai pihak baik dari penderita diabetes mellitus maupun tenaga kesehatan untuk dapat memberikan edukasi maupun informasi tentang pemilihan alas kaki yang tepat dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan penggunaan alas kaki yang tepat bagi penderita diabetes mellitus.
Hubungan Neuropati Diabetik Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Tapa: The Relationship Between Diabetic Neuropathy and Sleep Quality in Type 2 Diabetes Mellitus Patients at Tapa Health Center Sri Handayani Luawo; Ita Sulistiani Basir; Andi Mursyidah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7762

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak adekuat dalam memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Angka kematian akibat diabetes pada penduduk usia 20 hingga 79 tahun di Indonesia diperkirakan mencapai 236,711. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan neuropati diabetik dengan kualitas tidur pada pasien diebates melitus tipe 2 di puskesmas tapa. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 144 responden dengan besar sampel sebanyak 83 responden menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami neuropati ringan sebanyak 26 pasien, neuropati sedang sebanyak 27 pasien, dan neuropati berat sebanyak 30 pasien. Selain itu, responden yang mengalami kualitas tidur buruk sebanyak 67 pasien dan yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 16 pasien. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara neuropati diabetik dan kualitas tidur pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan nilai p value = 0,000 (<0.05). Neuropati diabetik adalah salah satu komplikasi yang sering dialami oleh individu yang menderita Diabetes Melitus. Gejalanya dapat berupa sensasi terbakar, getaran, dan nyeri, terutama terasa lebih intens pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur dan pola tidur penderita. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan neuropati diabetik dengan kualitas tidur pada pasien diabetes melitus tipe 2 di puskesmas tapa.
Hubungan Kualitas Tidur Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Kabila: Relationship between Sleep Quality and Quality of Life in the Elderly with Type 2 Diabetes Mellitus at Puskesmas (Community Health Center) Kabila Sandena R. Solang; Ita Sulistiani Basir; Nur Ayun R. Yusuf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7763

Abstract

Kualitas tidur merujuk pada seberapa baik seseorang tidur, mencakup aspek kontinuitas, durasi, kedalaman, dan kepuasan tidur, yang tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan tidur. Sedangkan kualitas hidup adalah gambaran menyeluruh mengenai kondisi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual individu yang dirasakan dan mempengaruhi kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Kabila. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dari total populasi 127 orang, menjadi 96 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner Pittsburgh Sleep Quslity Indeks untuk mengukur kualitas tidur penderita dan Diabetes Quality Of Life untuk mengukur kualitas hidup penderita. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mendapatkan kualitas tidur baik dan kualitas hidup baik sebanyak 43 responden (100%), kualitas tidur buruk dan kualitas hidup cukup sebanyak 48 responden (90,6%) dan kualitas tidur buruk dan kualitas hidup kurang sebanyak 5 (9,4%). Berdasarkan uji Spearman rank di dapatkan p-value (0,000) lebih kecil dari ? = 0,05 atau p-value < nilai ? sehingga disimpulkan H1 diterima, artinya ada hubungan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Kabila. Penelitian ini di harapkan dapat memberikan wawasan tentang dampak jangka panjang gangguan tidur terhadap penurunan kualitas hidup pada lansia dengan Diabetes Melitus.
Gambaran Pengetahuan Orang Tua Terhadap Konsumsi Sayur Pada Anak Di SD Qurratu A’yun: Description of Parents' Knowledge of Vegetable Consumption in Children at Qurratu A'yun Elementary School Nurfaiza Latif; Ita Sulistiani Basir; Mihrawaty S. Antu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7698

Abstract

perkembangan anak dan termasuk kelompok yang rentan terhadap permasalahan gizi. Konsumsi sayur diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Kurang mengonsumsi sayur dapat mengakibatkan tubuh mengalami kekurangan zat gizi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesehatan gizi anak yaitu dengan memperbaiki kebiasaan makan pada anak terutama konsumsi sayur, hal ini tak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya salah satunya dari segi pengetahuan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua terhadap konsumsi sayur pada anak. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kuantitatif, dengan jumlah sampel 46 responden yang diperoleh melalui Stratified Random Sampling. Analisa data menggunakan uji univariat dengan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan terhadap konsumsi sayur pada anak dengan kategori baik sebanyak 7 orang (15,2%) dan kurang baik sebanyak 39 orang (84,8%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua berkaitan erat dengan pola konsumsi sayur pada anak di SD Qurratu A’yun. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada orang tua terkait pentingnya konsumsi sayur pada anak.
Hubungan Diabetes Distress dengan Self Care pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila: The Relationship Between Diabetes Distress and Self-Care in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in the Kabila Community Health Center Work Area Risma Asmarani Azis; Ita Sulistiani Basir; Sitti Fatimah M. Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8304

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat resistensi insulin dan dapat memicu berbagai komplikasi jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan DM Tipe 2 memerlukan pengobatan jangka panjang dan berkelanjutan. Hal ini dapat menyebabkan pasien rentan terhadap stres, terutama jika mereka merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi penyakit. Stres yang berkaitan dengan diabetes ini dikenal dengan istilah diabetes distress, yaitu kondisi emosional yang muncul karena merasa terbebani oleh pengelolaan diabetes, risiko adanya komplikasi, dan perubahan gaya hidup. Kondisi ini dapat mempengaruhi ketidakmampuan pasien dalam menjalankan self care secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes distress dengan self care pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas kabila. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu 74 responden dengan menggunakan teknik Proportional Simple Random Sampling. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman, yang menunjukkan nilai p value = 0,000, di mana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes distress dengan self care pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kabila. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pasien DM Tipe 2 dapat memaksimalkan manajemen diabetes distress yang mereka alami, sehingga perilaku self care dapat lebih terkontrol dan terjaga dengan baik.
Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia di Desa Buntulia Jaya: Overview of Quality of Life in the Elderly in Buntulia Jaya Village Widyawati Bawu; Ita Sulistiani Basir; Nirwanto K. Rahim
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 11: November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i12.9314

Abstract

Masa lanjut usia (lansia) merupakan fase kehidupan yang ditandai dengan penurunan fungsi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang berdampak pada kualitas hidup. Lansia memiliki karakteristik dan pengalaman hidup yang berbeda-beda, sehingga kualitas hidup mereka juga beragam. Penurunan kualitas hidup yang tidak ditangani dengan baik dapat memengaruhi kesejahteraan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada lansia yang tinggal di Desa Buntulia Jaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 67 lansia yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner WHOQOL-BREF dan dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 45 responden (67,2%) memiliki kualitas hidup dalam kategori sedang dan 22 responden (32,8%) berada pada kategori kualitas hidup rendah. Tidak terdapat responden dengan kualitas hidup tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki kemampuan beradaptasi yang cukup baik terhadap kondisi fisik dan sosial mereka, namun masih terdapat kebutuhan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi profesi keperawatan, keluarga, dan masyarakat dalam memberikan dukungan kepada lansia guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.