Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Subperiosteal and Citelli abscesses as rare complications of chronic suppurative otitis media Handoko, Edi; Sunanto, Selina Hans
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol. 55 No. 1 (2025): VOLUME 55, NO. 1 JANUARY - JUNE 2025
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32637/orli.v55i1.680

Abstract

Background: Citelli abscess, is a rare extracranial complication of malignant chronic suppurative otitis media (CSOM), constitutes of a subperiosteal abscess extending from the mastoid medial aspect into the digastric fossa. Its infrequency often leads to underreporting, and delayed recognition can have severe consequences. Purpose: To present a case of malignant CSOM complicated by subperiosteal and Citelli abscesses. Case report: A 31-year-old male was diagnosed with left ear CSOM, with subsequent extracranial complications. Computed Tomography (CT) of the head and neck revealed cholesteatoma-associated ossicular damage, subperiosteal abscess, and Citelli abscess, extending intracranially to the extra-axial zone of the left temporal region. The patient underwent incision and drainage prior to receiving CT scan results, followed by a radical mastoidectomy and broad-spectrum antibiotic treatment. Clinical question: “In patients with CSOM, how does the prevalence of extracranial complications compared to intracranial complications in terms of frequency and associated clinical outcomes?” Method: A systematic search of PubMed, ProQuest, EBSCOhost, and Medline identified studies on extracranial and intracranial complications of CSOM published between 2019 and 2024. Result: Out of identified 84 articles, 6 met the inclusion criteria. Extracranial complications were more common, though regional variations emphasized the need for vigilance regarding intracranial complications due its severity. Conclusion: Subperiosteal abscesses, including Citelli abscesses, are rare but serious extracranial complications of CSOM. Prompt surgical intervention and targeted antibiotic therapy are crucial for favorable outcomes.
Esofagitis Korosif Grade 1 ec Paraquat Dichloride Sunanto, Selina Hans; Surjotomo, Hendradi
Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal Vol. 3 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Di seluruh dunia, angka kejadian trauma akibat zat korosif yang tertelan pada anak- anak mencapai 80% dari populasi secara global. Zat dengan pH ekstrim (kurang dari 2 atau lebih besar dari 12) sangat korosif dan dapat menyebabkan luka parah dan luka bakar pada saluran pencernaan bagian atas. Lokasi yang paling parah terkena adalah di kerongkongan dan perut karena bahan korosif sering tetap berada di area ini untuk jangka waktu yang lebih lama. Paraquat merupakan zat asam dan sangat beracun. Satu teguk kecil bisa berakibat fatal dan tidak ada penawarnya Tujuan: Melaporkan sebuah kasus laporan kasus pada seorang laki-laki dengan esophagitis korosif akibat ingesti Paraquat dichloride. Laporan kasus: Laki-laki usia 23 tahun dengan keluhan utama nyeri pada bibir, rongga mulut dan tenggorok sejak 3 hari lalu. Berdasarkan anamnesis, presentasi klinis dan pemeriksaan penunjang, pasien didiagnosis dengan mucositis cavum Oris + faring e.c Paraquat dichloride, esofagitis korosif derajat 1 e.c Paraquat dichloride, azotemia, ssidosis metabolik terkompensasi alkalosis respiratorik. Pasien menjalani terapi di rumah sakit dan tidak menunjukkan komplikasi. Kesimpulan: Diagnosis dan tatalaksana yang baik pada kasus esophagitis erosifa mampu mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang dan memberikan luaran klinis yang baik.