Penelitian ini mengkaji efektivitas program sosial dan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting melalui pendekatan kualitatif dengan analisis flow chart. Studi ini dilaksanakan di dua posyandu yang menjadi lokasi implementasi program intervensi, meliputi penyuluhan gizi, distribusi vitamin A, serta program pemberdayaan ekonomi berbasis produksi pangan lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan prevalensi stunting dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan sehat serta penguatan ekonomi berbasis komunitas. Faktor utama yang mendukung keberhasilan program ini mencakup partisipasi aktif masyarakat, dukungan dari perangkat desa, serta optimalisasi sumber daya lokal. Namun, beberapa kendala masih ditemukan, terutama dalam hal penyebaran informasi dan keterbatasan akses terhadap sumber daya tambahan. Implikasi dari temuan ini menegaskan bahwa pendekatan berbasis komunitas yang mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan memiliki efektivitas tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi yang diajukan mencakup penguatan kapasitas kelembagaan, pemanfaatan teknologi dalam edukasi kesehatan, serta diversifikasi strategi pemberdayaan ekonomi berbasis pangan lokal. Selain itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang serta potensi replikasi program di berbagai wilayah dengan karakteristik sosial-ekonomi yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan yang berbasis keterbukaan dan keberlanjutan dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting.