Tosani, Naomi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Unjuk Kinerja Berbagai Tipe pH Meter Digital Pada Pengujian Sampel Tanah dan Air Berdasarkan ISO 17025:2017 Ismaini, Ismaini; Tosani, Naomi; Sutanto, Dedi
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i1.727

Abstract

pH meter merupakan salah satu alat laboratorium yang sering digunakan untuk praktikum dan penelitian dalam pengujian sampel tanah dan air. pH meter adalah alat untuk mengukur derajat keasaman (pH) suatu larutan, apakah larutan tersebut tergolong asam atau basa. pH meter sebagai alat ukur yang hampir digunakan dalam semua kegiatan di laboratorium memerlukan perawatan dan pengecekan secara berkala. untuk mengetahui akurat atau tidak hasil data yang didapat. Oleh karena itu dilakukan penelitian alat pH meter dengan melakukan uji akurasi dan uji presisi pada tiga alat pH meter yang ada di laboratorium Kimia, Kesuburan dan Biologi Tanah dan Laboratorium Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Penelitian ini bertujuan alat pH meter yang digunakan pada praktikum dan penelitian tervalidasi sesuai ISO/IEC 17025:2017 dan data analisa yang didapat tidak error/galat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2022. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan korelasi (correlational research). Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Penelitian korelasi memperlajari dua variabel atau lebih yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ketiga alat pH meter mempunyai kinerja yang baik dimana nilai akurasi dari rata-rata ketiga alat pH meter mempunyai nilai uji bias < 10 %, nilai uji presisi < 25 % dengan batas kebeterimaan akurasi + 0,05.Kata Kunci : Laboratorium, pH meter, Pengukuran.
Pembuatan Sediaan Ekstrak Mangrove Rhizophora Apiculata Dengan Variasi Pelarut Guna Pengayaan Praktikum Bioteknologi Laut Angraini, Novi; Husna, Nyayu Nurul; Tosani, Naomi
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.879

Abstract

Ekstrak mangrove mengandung senyawa metabolit sekunder yang digunakan untuk pembuatan obat dan kosmetik. Pembuatan ekstrak mangrove telah dilakukan dengan proses maserasi dan evaporasi. Proses maserasi dilakukan dengan merendam serbuk daun mangrove Rhizophora Apiculata dalam dua jenis pelarut yaitu metanol dan N-Heksan. Larutan maserasi kemudian di evaporasi pada suhu 60 oC sehingga menghasilkan ekstrak berbentuk pasta kental. Pengujian kualitatif senyawa metabolit sekunder pada ekstrak dilakukan dengan skrining fitokimia meliputi alkaloid, terpenoid, tannin, saponin, dan flavonoid. Dari pengujian fitokimia diperoleh hasil bahwa sampel yang dimaserasi menggunakan pelarut metanol memberikan hasil yang positif pada kandungan alkaloid, saponin, dan flavonoid namun memberikan hasil negatif pada kandungan terpenoid dan tanin. Sedangkan sampel yang dimaserasi dengan menggunakan pelarut N-Heksan tidak memberikan hasil positif pada semua kandungan senyawa metabolit sekunder. Pada penelitian ini dapat dinyatakan bahwa metanol mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menyerap senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak mangrove Rhizophora Apiculata jika dibandingkan dengan N-Heksan pada kondisi operasi yang sama. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam menyiapkan sampel ekstrak mangrove Rhizophora Apiculata dengan pelarut metanol untuk kegiatan praktikum dan penelitian di bidang Bioteknologi Laut
Pembuatan Sampel Ekstrak Mangrove Rhizophora Apiculata dengan Variasi Suhu Evaporasi Guna Pengayaan Praktikum Bioteknologi Laut Angraini, Novi; Husna, Nyayu Nurul; Tosani, Naomi
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i1.725

Abstract

Pembuatan ekstrak mangrove Rhizophora Apiculata telah dilakukan. Daun utuh yang sudah tua digunakan sebagai sampel yang akan dibuat ekstrak. Preparasi sampel dilakukan dnegan mengering-anginkan sampel daun segar, menghaluskan dengan blender dilanjutkan dengan pengayakan. Proses maserasi serbuk kering dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan 1 : 3 selama 3 x 24 jam. Filtrat hasil maserasi disaring dengan kertas saring whatman 41 dan selanjutnya dibuat ekstrak dengan menggunakan rotary evaporator hingga tidak ada lagi tetesan uap pelarut. Suhu evaporasi divariasikan 40 oC dan 65oC. Diperoleh hasil lamanya proses evaporasi dengan menggunakan suhu 40 oC adalah sekitar 10 jam untuk perliter filtrat hasil maserasi dan lamanya waktu evaporasi dengan suhu 65oC adalah 6 jam per liter filtrat maserasi. Semakin tinggi suhu evaporasi yang digunakan maka semakin cepat proses penguapan namun penggunaan suhu yang tinggi pada proses evaporasi perlu memperhatikan karakteristik zat aktif yang terdapat didalam ekstrak apakah zat aktif tersebut tahan terhadap suhu tinggi atau tidak. Persen rendeman ekstrak yang diperoleh adalah 15.21 % untuk suhu evaporasi 40 oC dan 12.40 % untuk suhu evaporasi 65oC.Pengujian kualitatif fitokimia memberikan hasil berupa ekstrak yang diperoleh dari proses evaporasi dengan suhu 40 oC mengandung steroid, flavonoid, dan fenol sedangkan pada ekstrak yang diperoleh dari proses evaporasi dengan suhu 65 oC mempunyai kandungan alkaloid, steroid, flavonoid, dan fenol. Hal ini menunjukkan bahwa suhu evaporasi mempengaruhi lamanya waktu evaporasi namun untuk kualitas ekstrak memberikan hasil yang tidak berbeda jauh.
Kualitas Fitokimia Ekstrak Mangrove Rhizophora Apiculata Berdasarkan Variasi Suhu Penyimpanan Guna Pengayaan Praktikum Bioteknologi Laut Angraini, Novi; Tosani, Naomi; Husna, Nyanyu Nurul
Jurnal Penelitian Sains Vol 26, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v26i3.1079

Abstract

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi kualitas ekstrak mangrove yang diperoleh dari hasil maserasi daun tua dengan pelarut metanol ternyata mengandung senyawa alkaloid, saponin, dan flavonoid. Penelitian lanjutan ini dilakukan untuk melihat bagaimana kualitas fitokimia ekstrak daun mangrove Rhizophora Apiculata yang disimpan pada variasi suhu penyimpanan. Sampel daun mangrove diolah menjadi ekstrak dengan maserasi dan evaporasi pada suhu ruang dengan pelarut metanol dan dievaporasi dengan rotary evaporator pada suhu 60 oC. Ekstrak mangrove selanjutnya disimpan pada tiga variasi suhu penyimpanan yaitu suhu ruang (25-27 oC), refrigerator (10-15 oC) dan freezer (dibawah minus 5 oC) selama 14 hari. Ekstrak kemudian diuji dengan skrining fitokimia kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya perubahan kandungan metabolit sekunder. Uji fitokimia yang dilakukan pada sampel mangrove Rhizopora Apiculata yang disimpan pada berbagai suhu penyimpanan menunjukkan hasil yang sama yaitu mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan steroid. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa suhu penyimpanan ekstrak tidak mempengaruhi kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun mangrove Rhizopora Apiculata.