Sahara Agustin, Alifa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fenomena Eksploitasi Lansia di Era Digital Sebagai Sarana Pencarian Engagment dan Donasi Sahara Agustin, Alifa; Annisa Fauziyyah; Heshino, Maloca Zulfa; Azzahra, Siti Patimah; Hufad, Achmad; Achdiani, Yani
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 6 No. 1 (2025): (JUNI 2025) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v6i1.11356

Abstract

Penelitian ini mengkaji eksploitasi lansia di era digital, terutama dalam konteks penggalangan donasi dan peningkatan interaksi di media sosial. Menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, penelitian ini melibatkan keluarga korban serta saksi eksploitasi untuk memahami dinamika yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia kerap dimanfaatkan melalui narasi emosional dan manipulasi visual tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka maupun keluarganya. Keluarga korban sering kali tidak memiliki kendali atas situasi ini karena kurangnya regulasi terkait pemanfaatan citra lansia di ruang digital. Sementara itu, saksi eksploitasi, seperti individu di sekitar korban, mengungkap bahwa praktik ini terjadi secara berulang tanpa disadari oleh lansia yang bersangkutan. Selain faktor regulasi, normalisasi penggunaan lansia sebagai objek empati di media turut memperkuat praktik ini. Oleh karena itu, diperlukan peraturan yang lebih jelas serta peningkatan kesadaran etis dalam produksi dan konsumsi konten digital untuk melindungi hak serta martabat lansia.
Fenomena Eksploitasi Lansia di Era Digital Sebagai Sarana Pencarian Engagment dan Donasi Sahara Agustin, Alifa; Annisa Fauziyyah; Heshino, Maloca Zulfa; Azzahra, Siti Patimah; Hufad, Achmad; Achdiani, Yani
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 6 No. 1 (2025): (JUNI 2025) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v6i1.11356

Abstract

Penelitian ini mengkaji eksploitasi lansia di era digital, terutama dalam konteks penggalangan donasi dan peningkatan interaksi di media sosial. Menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, penelitian ini melibatkan keluarga korban serta saksi eksploitasi untuk memahami dinamika yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia kerap dimanfaatkan melalui narasi emosional dan manipulasi visual tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka maupun keluarganya. Keluarga korban sering kali tidak memiliki kendali atas situasi ini karena kurangnya regulasi terkait pemanfaatan citra lansia di ruang digital. Sementara itu, saksi eksploitasi, seperti individu di sekitar korban, mengungkap bahwa praktik ini terjadi secara berulang tanpa disadari oleh lansia yang bersangkutan. Selain faktor regulasi, normalisasi penggunaan lansia sebagai objek empati di media turut memperkuat praktik ini. Oleh karena itu, diperlukan peraturan yang lebih jelas serta peningkatan kesadaran etis dalam produksi dan konsumsi konten digital untuk melindungi hak serta martabat lansia.
ANALISIS PERILAKU SELF-INJURY PADA MAHASISWA AKIBAT KURANGNYA DUKUNGAN SOSIAL YANG MEMICU DEPRESI Sahara Agustin, Alifa; Nur Alia Abdullah, Mirna; Retsa Rizaldi Mujayapura, Muhammad
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 4 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i4.2025.1452-1457

Abstract

Penelitian ini membahas self-injury pada mahasiswa yang dipicu oleh kurangnya dukungan sosial, serta peran kelembagaan sosial dalam mengatasi permasalahan ini. Studi ini menggunakan  metode studi literatur dengan menganalisis berbagai sumber yang relevan. Berdasarkan kajian literatur, mahasiswa yang memiliki dukungan sosial yang rendah lebih rentan mengalami tekanan emosional yang memicu depresi karena adanya perasaan terisolasi sehingga mengalami stres emosional yang berlebihan, serta sulit untuk mengendalikan tekanan akademik dan personal, yang dalam beberapa kasus dapat memicu potensi bunuh diri. Lembaga sosial seperti keluarga dan institusi pendidikan sangat penting untuk memberikan dukungan psikologis dan menciptakan lingkungan yang lebih suportif. Kesimpulannya, dengan meningkatkan dukungan sosial dan peran kelembagaan sosial dalam kehidupan mahasiswa, risiko self-injury dapat berkurang dan kesejahteraan mental mahasiswa semakin meningkat