Hutapea, Vimelia Fratiwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Pragma-Stylistic Analysis of President Prabowo Subianto’s Speech at the 2024 World Government Summit Nazreensyah, Fabian Putra; Siahaan, Daniel Fernando; Anargya, Hafwen; Hutapea, Vimelia Fratiwi; Rangkuti, Rahmadsyah
International Journal of English Education and Linguistics (IJoEEL) Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/ijoeel.v7i1.11258

Abstract

This study examines the pragma-stylistic features of President Prabowo Subianto’s speech at the 2024 World Government Summit. Using Speech Act Theory by Austin (1962) and Searle (1969), the analysis identifies and categorizes different types of speech acts employed in the speech. The study focuses on how language functions as a strategic tool in political discourse, shaping perceptions and reinforcing ideological positions. A total of 57 sentences were extracted and analyzed to determine the frequency and distribution of speech act categories. The findings reveal that representative speech acts dominate the speech (57.89%), followed by expressive (15.79%), commissive (14.04%), directive (7.01%), and declarative (5.27%) acts. These results highlight the rhetorical strategies used by President Prabowo to assert political commitments, express national priorities, and engage with a global audience that revolves around trust with other country. This study enhances insight into how speech acts influence international discourse and contribute to the field of political communication.
Code-Switching as Social Strategy: How a Child Entrepreneur and Adult Advisor Negotiate Power in Azka Corbuzier's Podcast Azahra, Naiya; Sinaga, Joyce Chardha; Hutapea, Vimelia Fratiwi; Jocelym, Evaness; Rangkuti, Rahmadsyah
Journal of English Language and Education Vol 10, No 6 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jele.v10i6.1578

Abstract

Studi ini mengkaji pola alih kode dalam percakapan podcast YouTube antara Azka Corbuzier dan Ryu Kintaro, seorang wirausahawan berusia 10 tahun, menggunakan Model Markedness Myers-Scotton sebagai kerangka analisis. Penelitian ini menyelidiki bagaimana kedua pembicara secara strategis menggunakan alih kode yang ditandai untuk menegosiasikan hubungan kekuasaan dan membangun identitas yang diinginkan. Data dikumpulkan melalui transkripsi manual episode podcast dan dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi pola alih kode dalam diskusi bisnis dan konteks nasihat hidup. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Ryu secara konsisten menggunakan terminologi bisnis berbahasa Inggris seperti "AdSense," "endorsement," dan "financials" untuk membangun kredibilitas dan memposisikan dirinya sebagai wirausahawan yang sah meskipun usianya masih muda. Sebaliknya, Azka menggunakan pola alih kode yang ditandai yang menggabungkan imperatif bahasa Inggris dengan lindung nilai dan kondisional bahasa Indonesia untuk melunakkan posisi otoritatifnya dan menciptakan pemberian nasihat yang kolaboratif, alih-alih hierarkis. Studi tersebut menunjukkan bahwa peralihan kode berfungsi sebagai alat sosial yang canggih untuk merundingkan kembali struktur kekuasaan yang diharapkan, dengan pilihan linguistik yang nyata memungkinkan penutur untuk mengubah hierarki berbasis usia konvensional menjadi hubungan yang lebih egaliter.