This Author published in this journals
All Journal SIGMA TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN ALAT BANTU PEKERJA AIRCRAFT CLEANING PADA LOWER FUSELAGE PESAWAT ATR 72-500/600 DENGAN PENDEKATAN ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD) Akbar, Rudi; Sugito, Ery; Larisang, Larisang; Sanusi, Sanusi
SIGMA TEKNIKA Vol 8, No 1 (2025): SIGMATEKNIKA, VOL. 8, N0. 1, JUNI 2025
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v8i1.7506

Abstract

PT Batam Aero Technic salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat udara yang berdiri dibawah naungan Lion Air Group. Di PT Batam Aero Technic terdapat banyak divisi, salah satunya yaitu divisi Aircraft Cleaning yang berfokus pada kebersihan dan keindahan pesawat udara. Fokus penelitian ini yaitu cleaning exterior pesawat ATR 72-500/600 pada bagian lower fuselage. Observasi awal terdapat keluhan terbesar postur kerja sebesar 88,33% sakit kaku pada leher atas pada saat melakukan cleaning pada lower fuselage pesawat. Sehingga diperlukan sebuah alat untuk mengurangi keluhan karyawan. Tujuan penelitian ini yaitu merancang prototipe sebuah alat bantu dengan menggunakan metode Ergonomic Function Deployment (EFD) untuk menentukan desain spesifikasi yang memenuhi kebutuhan karyawan. Selanjutnya, survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan desain parameter alat bantu dengan spesifikasi rancangan yaitu “Desain Memperhatikan Kenyamanan Pengguna” serta “Alat di Desain Dengan Antroprometri” dengan spesifikasi ukuran produk Panjang 150cm, Lebar 58cm, Tinggi Minimal 45cm, dan Tinggi Maksimal 158cm. Dapat disesuaikan dengan kondisi kerja yang dibutuhkan. Desain dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna dikarenakan posisi alat bantu lebih ergonomis daripada sebelum menggunakan alat bantu serta memberikan kenyamanan dan keamanan kepada karyawan yang diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs).