Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan dan Olahraga

PERBANDINGAN PENGARUH KEGIATAN FISIK DALAM DAN LUAR RUANGAN TERHADAP SUHU TUBUH, ASAM LAKTAT, DARAH GLUKOSA, DAN LEMAK SETELAH FISIK SUBMAKSIMAL AKTIVITAS Edy Gunawan; Ayu Elvana
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol 3, No 2: September 2019
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.983 KB) | DOI: 10.24114/ko.v3i2.15236

Abstract

Berolahraga di dalam ruangan dengan oksigen (O2) yang cukup dari pada luar ruangan akan menyebabkan meningkatnya kadar asam laktat di otot maupun darah, selain itu suhu lingkungan dalam ruangan lebih tinggi dibanding suhu luar ruangan saat melakukan aktifivitas fisik dan suhu yang tinggi dapat meningkatkan temperatur tubuh. Penelitian ini dilaksanakan di FIK Universitas Negeri Makasar, prodi Ilmu keolahragaan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas fisik outdoor dan indoor dengan suhu tubuh, kadar asam laktat, kadar glukosa darah, dan kelelahan pada aktivitas fisik submaksimal dengan menggunakan program penelitian desain kelompok pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Olahraga Fakultas Sains Olahraga, Universitas Negeri Makassar. Kelompok aktivitas outdoor dan indoor diberikan aktivitas fisik submaximal berupa mengayuh Ergocycle dengan 85% HRmax. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: hasil uji sampel bebas variabel t-2 delta-3 suhu tubuh adalah p = 0,901 (p> 0,05) kadar asam laktat delta-2 adalah p = 0,000 (p <0,05), delta- 1 level glukosa darah adalah p = 0,808 (p> 0,05), kekuatan otot delta-4 / kelelahan adalah p = 0,000 (p <0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: tidak ada peningkatan suhu tubuh setelah melakukan aktivitas outdoor dan indoor, ada peningkatan kadar asam laktat 5 menit setelah aktivitas outdoor dan indoor, tidak ada penurunan kadar glukosa darah kanan setelah aktivitas fisik submaksimal untuk aktivitas outdoor dan indoor, terjadi penurunan kekuatan otot / kelelahan setelah aktivitas outdoor dan indoor. Kata kunci : Aktivitas Indoor dan Outdoor, Aktivitas Fisik Sub-Maksimal
PENGARUH MODIFIKASI DIET RENDAH KARBOHIDRAT PADA PENDERITA OBESITAS TERHADAP BERAT BADAN Ayu Elvana; Alin Anggreni Ginting; Abdul Harris Handoko; Faridz Ravsamjani
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol 6, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ko.v6i1.38542

Abstract

Angka kematian akibat kejadian kardiovaskular pada wanita obesitas empat kali lebih tinggi dibanding non obesitas. Diet rendah karbohidrat (carbo diet) lebih efektif untuk mengurangi berat badan. Carbo diet  ditempuh dengan cara mengurangi kadar glikemik (gula otot) dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayuran, kacang dan gandum, dengan sedikit pembatasan kalori memiliki keuntungan dalam mengontrol berat badan dan gula darah. Berbagai modifikasi diet rendah karbohidrat pada penderita obesitas sangat berpengaruh terhadap berat badan dalam mengurangi jumlah berat badan penderita obesitas. Meskipun diet rendah karbohidrat  paling sering dibahas sebagai pendekatan penurunan berat badan, beberapa ahli telah mengusulkan menggunakan diet rendah karbohidrat untuk mengurangi atau mencegah penyakit termasuk diabetes, penyakit metabolik dan epilepsi. untuk mencapai berat badan permanen yang ideal, haruslah mengubah gaya hidup.