Gara, Rony
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Kepemimpinan: Refleksi Praktis Memaksimalkan Potensi Pemimpin Dalam Proses Pelipatgandaan Jemaat Menurut Efesus 4:11-12 Baskoro, Paulus Kunto; Gara, Rony; Prihanto, Joko
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol 6, No 1 (2025): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kharisma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54553/kharisma.v6i1.279

Abstract

Balanced leadership management can provide space for leaders so that their potential develops to the maximum. A dysfunctional leader will definitely have a negative impact on the church. Likewise with the church. The church is God’s institution that should develop and grow healthily. If that doesn’t happen, then the main problem is not God, the founder of the church, but the system, management or leadership that exists in the church. The purpose of this article is to explain the truth in Ephesians 4:11-12 that the function of leadership is to equip all believers (congregation) so that they also function correctly, so that the process of multiplication occurs in the church. The research method used is a qualitative descriptive. The aim of this research is First, to find effective management in local church leadership. Second, providing a theological study based on Ephesians 4:11-12 congregiational ministries. Third, provide a leadership management pattern for multiplying new leaders. Manajemen kepemimpinan yang seimbang dapat memberikan ruang kepada para pemimpin sehingga potensi dalam diri mereka pun berkembang dengan maksimal. Tidak berfungsinya pemimpin pasti membawa dampak yang buruk bagi gereja. Demikian halnya dengan gereja. Gereja merupakan institusi Allah yang harusnya berkembang dan bertumbuh secara sehat. Jika hal itu tidak terjadi maka yang menjadi pokok masalahnya bukanlah Allah sang pendiri gereja, melainkan: sistem, manajemen atau kepemimpinan yang ada dalam gereja tersebut. Tujuan artikel ini adalah untuk memaparkan kebenaran dalam Efesus 4:11-12 bahwa fungsi kepemimpinan, memperlengkapi semua orang percaya (jemaat) supaya mereka juga berfungsi dengan benar sehingga terjadi proses pelipatgandaan dalam gereja. Metode penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Tujuan dalam penelitian ini adalah Pertama, menemukan managemen yang efektif dalam kepemimpinan gereja lokal. Kedua, memberikan kajian teologis berdasarkan Efesus 4:11-12 dalam jawatan-jawatan di jemaat. Ketiga, memberikan pola managemen kepemimpinan untuk pelipatgandaan pemimpin baru.
Pemuridan Paulus dan Timotius Menurut 1 Timotius 1:1-2: Role Model Gereja Tuhan Masa Kini Gara, Rony; Baskoro, Paulus Kunto; Anggraito, Noor
Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia Vol 5, No 2 (2025): Ritornera: Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia - Agustus 2025
Publisher : Pusat Studi Pentakosta Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54403/rjtpi.v5i2.136

Abstract

In this digital era, it provided its own challenges for the church in carrying out the great commission of the lord jesus christ to go and make disciples of all nations. Social media seemsed to be opening up opportunities for the church to spread the gospel more freely to remote areas, even with new ways of worship, even though it's online. However, on the other hand, existing programs have resulted in the onsite disconnection of the congregation. This is what caused direct relationships or communication with one another to be of less value. By using a descriptive qualitative approach and literature study method, this study aimsed to answer several questions about how to apply the discipleship model through relationships in this increasingly modern era. This meansed that paul and timothy's model of discipleship as relationship-based discipleship should be applicable and even multiplied in today's church.AbstrakDi era digital seperti sekarang ini memberikan tantangan tersendiri bagi gereja dalam menjalankan amanat agung tuhan yesus kristus untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid kristus. Sosial media sepertinya membuka peluang bagi gereja untuk memberikan injil dengan lebih leluasa sampai di daerah-daerah terpelosok bahkan dengan cara-cara baru dalam peribadan meskipun secara online. Namun di sisi lain, program-program yang ada malah mengakibatkan semakin tidak terhubungnya jemaat secara kedekatan (onsite). Inilah yang mengakibatkan hubungan atau komunikasi secara langsung satu dengan yang lain menjadi kurang nilainya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif serta metode studi literatur, maka penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang bagaimana mengaplikasikan model pemuridan melalui hubungan di tengah-tengah zaman yang semakin modern ini. Ini berarti model pemuridan paulus dan timotius sebagai pemuridan yang berdasarkan hubungan harusnya dapat diterapkan bahkan dimultiplikasikan di dalam gereja masa kini.