Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Risiko pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi (Wilayah Tabanan dan Badung), Provinsi Bali Istri Lestari, I Gusti Agung Ayu; Angga Diputera , I Gede; Yana Hermawan, I Putu; Wiyasana Putra, I Nyoman
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v14i1.11433

Abstract

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tidak terlewat dari risiko yang akan terjadi dalam tahapannya. Untuk meminimalisasi dampak negatif dari risiko tersebut maka perlu dilakukan suatu manajemen risiko yang dapat mengidentifikasi serta menilai risiko-risiko yang akan dihadapi dalam upaya mengantisipasi pelaksanaan proyek konstruksi. Proyek yang akan segera terlaksana dan memerlukan pertimbangan tentang risiko tersebut adalah Proyek Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Provinsi Bali. Pembangunan jalan tol tersebut merupakan pendanaan pemerintah yang bekerjasama dengan pihak swasta yang digarap oleh PT. Tol Jagat Kerthi Bali dalam pelaksanaan dan mewujudkannya, dengan tujuan memperkuat konektivitas transportasi jalan berupa peningkatan kinerja pemantapan jalan daerah.Penelitian ini menggunakan cara wawancara dengan berbagai pihak yaitu sebanyak 28 responden yang expert dan mempunyai kompetensi tentang Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi untuk mendapati bagaimana kemungkinan (likelihood) terhadap berbagai risiko dan untuk memahami seberapa besar pengaruh (consequences), kemudian dari hasil yang diperoleh dari responden akan mendapatkan penilaian risiko dengan cara mengalikan nilai modus dari frekuensi terjadinya risiko (likelihood) dengan nilai modus pengaruh (concequences), serta mengalokasikan kepemilikan risiko kepada masing-masing pihak. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 34 risiko yang teridentifikasi. Berdasarkan jumlah tersebut, 6 (17,65%) risiko yang tergolong dalam kategori risiko unacceptable dengan jumlah mitigasi risiko yang digarap yaitu sebanyak 11 penanganan, 19 (55,88%) risiko undesirable dengan jumlah mitigasi risiko yang digarap yaitu sebanyak 29 penanganan, 9 (26,47%) risiko acceptable, dan 0% atau tidak ada risiko yang tergolong negligible. Bagi risiko yang terbilang major risk (unacceptable dan undesirable) digarap pengalokasian kepemilikan risiko adalah instansi dari Dinas PUPR Provinsi, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan yaitu sebanyak 6 kepemilikan risiko dari 6 risiko (100%) dengan kategori unacceptable dan sebanyak 16 kepemilikan risiko dari 19 risiko (84,2 %) dengan kategori undesirable, serta dilakukan mitigasi risiko.
Kepemilikan dan Mitigasi Risiko pada Proyek Pembangunan Gedung SMP Negeri 16 Denpasar Istri Lestari, I Gusti Agung Ayu; Angga Diputera , I Gede; Yana Hermawan, I Putu; Patricia Wea, Clarita
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v14i2.12528

Abstract

Hal yang diperlukan dalam suatu proyek konstruksi adalah kemampuan untuk memperkirakan dan mengetahui serta mengantisipasi risiko yang mungkin berpengaruh. Adanya manajemen risiko, risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat diatasi dan dapat diidentifikasi kemungkinan bahaya yang dapat mempengaruhi proyek. Ada beberapa langkah dalam manajemen risiko, antara lain identifikasi risiko, analisis risiko, dan mitigasi risiko. Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko. Ada 20 (dua puluh) risiko yang termasuk dalam klasifikasi risiko dominan, yaitu 2 (dua) risiko unacceptable dan 18 (delapan belas) risiko undesirable. Hasil pengalokasian kepemilikan risiko didapat pihak-pihak yang bertanggung jawab terkait risiko-risiko dominan dengan kepemilikan risiko terbanyak adalah Kontraktor. Risiko dominan (major risk) perlu dikelola untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin akan terjadi dengan melakukan tindakan mitigasi risiko. Hasil mitigasi risiko pada penelitian ini secara umum dapat disimpulkan yakni perlu adanya koordinasi yang baik antara semua pihak-pihak yang terlibat dan penerapan aturan-aturan yang berlaku di lapangan yang harus ditaati yang disertai dengan sangsi bagi para pelanggar aturan.