Depi Yuliana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Generasi Muda Cerdas Menggunakan Obat “Ayo Gunakan Antibiotik dengan Bijak untuk Cegah Resistensi” Depi Yuliana; Dita Retno Pratiwi; Faizul Bayani; Lalu Jupriadi; Supiani Rahayu; Lelie Amalia Tusshaleha
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 01 (2025): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi. Infeksi yang timbul akibat dari adanya bakteri. Penyakit infeksi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme sebagai respon tubuh akibat stimulasi dari sistem pertahanan tubuh. Penyebab umum terjadinya infeksi di sebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotika yang tidak rasional dapat mengakibatkan peningkatan resistensi antibiotic secara significant, oleh karena itu penggunaan antibiotik harus bijak dan rasional agar mengurangi beban penyakit, khususnya penyakit infeksi. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada masyarakat Desa Bagu yang diwakili oleh Mahasiswa semester akhir Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu dengan tujuan agar generasi muda mampu memberikan edukasi kepada masyarakat disekitarnya. Penyuluhan diawali dengan kegiatan pretest untuk mengetahui Tingkat pengetahuan awal peserta tentang cara menggunakan Antibiotik Dengan Bijak untuk mencegah Resistensi. Setelah kegiatan pretest selesai, dilanjutkan dengan kegiatan pemaparan materi tentang cara menggunakan Antibiotik Dengan Bijak untuk mencegah Resistensi oleh narasumber, kemudian dilakukan evaluasi melalui sesi tanya jawab serta pengisian lembar kuesioner posttest di akhir kegiatan. Telah dilakukan penyuluhan sehingga terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai cara penggunaan antibiotik secara rasional. Peserta memahami cara menggunakan antibiotic dengan bijak dan mencegah resistensi.
Perbedaan Pengaruh Air Rebusan Daun Alpukat (Persea america Mill) dengan Sari Mentimun (Curcumis sativus L) pada Penderita Hipertensi di Jerneng Terong Tawah Tahun 2022 Putri Ramdaniah; Depi Yuliana; Atri Sri Ulandari; Lelie Amalia T
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.476

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dimasyarakat, dimana keadaan tekanan darah sistolik  >= 140 mmHg dan tekanan darah distolik >= 90 mmHg. Terapi hipertensi ada 2, yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi farmakologi hipertensi, yaitu dengan mengonsumsi minuman herbal salah satunya air rebusan daun alpukat dan sari mentimun. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental Dengan Equivalen Group Control dengan rancangan Pretest dan Postest. jumlah sampel pada penelitian ini, yaitu 30 orang yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan  2 kelompok intervensi, air rebusan daun alpukat dan sari mentimun masing-masing diberikan pada sore hari selma 7 hari dengan dosis 250 ml. Kesimpulan dari penelitian ini di dapatkan hasil analisa pengaruh air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh nilai p = 0,005 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh penurunan tekanan darah yang signifikan terhadap penderita hipertensi di jerneng terong tawah tahun 2022 . Hasil analisa perbedaan pengaruh penurunan tekanan darah setelah ekperimen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol normal diperoleh nilai p = 0,000 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan perbedaan pengaruh antara kelompok intervensi air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh  p = 0, 184 > alpha = 0,05  pada tekanan darah sistolik dan nilai p = 0,902 > alpha = 0,05 pada tekanan darah distolik, yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh pada kelompok intervensi.