Articles
Determinan Kepatuhan Terhadap Vaksin Covid-19 Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Suela Kabupaten Lombok Timur
Dita Retno Pratiwi;
Dwi Monika Ningrum;
Omiati Natali;
Siti Maryam;
Lalu Jupriadi;
Zulia Alfandi
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/lf.v3i2.8341
ABSTRAKCovid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia pada bulan Maret 2020. Vaksinasi menjadi salah satu upaya preventif yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menekan jumlah kesakitan akibat covid 19. Beberapa determinan kepatuhan terhadap vaksin Covd-19 diantaranya adalah tingkat Pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, status pekerjaan, umur dan jarak rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kepatuhan lansia dalam melaksanakan vaksin covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Suela Kabupaten Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional design. Sampel berjumlah 159 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan lansia melaksanakan vaksin covid-19 adalah tingkat pendidikan (p-value=0,000), status pekerjaan (p-value=0,000) dan umur (p-value=0,000). Variabel yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin (p value=0,832) dan jarak rumah (p value=0,397). Saran bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai faktor lainnya yang berhubungan dengan kepatuhan lansia melaksanakan vaksin covid-19. Kata kunci : Covid-19; Vaksin; Kepatuhan.ABSTRACTCovid-9 was first discovered in Indonesia in March 2020. Vaccination is one of the preventive efforts carried out by the Indonesian government to reduce the number of illnesses caused by covid 19. The purpose of this study was to determine the determinants related to the compliance of the elderly in implementing the covid-19 vaccine in the region. the work of the Suela Health Center, East Lombok Regency. This type of research is analytic observational with a cross sectional design approach. The sample amounted to 159 respondents who were taken by purposive sampling technique. Data analysis using chi square test. The results showed that the factors related to the compliance of the elderly in implementing the covid-19 vaccine were education level (p value = 0.000), employment status (p-value = 0.000) and age (p-value = 0.000). The unrelated variables were gender (p value=0.832) and house distance (p value=0.397). Suggestions for further researchers to conduct research on other factors related to elderly compliance with the Covid-19 vaccine.Keywords : Covid-19; Vaccine; Compliance.
Pengetahuan Mengenai Tuberkulosis dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB di Rumah Sakit Harapan Keluarga Mataram
Dita Retno Pratiwi;
Lalu Jupriadi;
Dody Firmansyah;
Siti Maryam
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/lf.v4i1.11958
Background of Tuberculosis (TB) is still a problem that must be overcome in the community, treatment programs and prevention guidelines have also been carried out by the government to handle this case according to national standards. This is due to the high rate of non-adherence to taking medication in TB patients. Research method uses a cross-sectional design, because the independent and dependent variables are taken at the same time. Purpose of this study was to determine adherence to medication in TB patients at Harapan Keluarga Hospital, Mataram. Results showed that from the 49 respondents, a percentage of 84% had a good level of compliance. Based onstatistical tests the level of knowledge associated with medication adherence in tuberculosis patients (P-Value= 0,015).
THE Analisis Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan berobat Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB: Analisis Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan berobat Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
Jupriadi, Lalu;
Pratiwi, Dita Retno;
Firmansyah, Dodiy;
Pujiastutik, Tri Dian
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35617/jfionline.v15i2.139
Tuberculosis (TB) is still a problem that must be addressed in the community, treatment programs and management guidelines have also been undertaken by the government to handle this case according to national standards. This is because there is still a high rate of non-adherence to treatment in TB patients. One of the causes of the high incidence of tuberculosis is due to knowledge, in this case the level of one's knowledge has a relationship with adherence to taking anti-tuberculosis medication. The number of people with pulmonary tuberculosis continues to increase from 2020 to 2022. This is because the high rate of non-adherence to treatment in tuberculosis (TB) patients is still high. Tuberculosis is caused by Mycobacterium tuberculosis which infects latently or progressively attacks the lungs. Purpose: This study was conducted to analyze the relationship between the level of knowledge of tuberculosis patients about tuberculosis and adherence to treatment of outpatient pulmonary tuberculosis patients at the Regional General Hospital of West Nusa Tenggara Province in 2022. Methods: This study was conducted using a Cross Sectional Study design. Population: in this study, the population used was patients with outpatient pulmonary tuberculosis at the Regional General Hospital of West Nusa Tenggara Province with a total sample of 57 respondents. Measuring tools used in the form of questionnaires and form TB 01. Data analysis using univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test. Result: this study shows that there is a relationship between knowledge and medication adherence (p=0.025). It can be concluded that there is a significant relationship between knowledge and adherence to treatment in outpatient pulmonary tuberculosis patients at the Regional General Hospital of West Nusa Tenggara Province in 2022.
Edukasi Dan Konseling Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Di Desa Batujai Kecamatan Praya Barat
Omiati Natalia;
Retno Pratiwi, Dita;
Eli Arsanah;
Siti Maryam
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 02 (2023): Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70004/dedikasi.v3i02.68
Indonesia saat ini sedang mengalami problem kependudukan, salah satu diantaranya adalah ledakan penduduk atau terus meningkatnya volume penduduk di Indonesia yang signifikan, dilain pihak jumlah penyebaran penduduk tidak merata. Berdasarkan survey penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49 %. Jika pemerintah tidak berhasil menekan angka pertumbuhan penduduk maka diprediksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2060 mencapai 475 juta – 500 juta. Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS) dengan pemakaian kontrasepsi. Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) masih sangat rendah, dari keseluruhan WUS di Dusun Wage 90 % diantaranya adalah merupakan peserta KB aktif, 10 % bukan merupakan peserta KB aktif dengan alasan sedang hamil dan nifas belum genap 40 hari. Pemakain kontasepsi MKJP dari total peserta KB aktif adalah 15 %,. Maka dari itu diperlukan pemberian edukasi dan konseling untuk meningkatkan pengetahuan PUS tentang MKJP dan meningkatkan cakupan MKJP. Waktu pelaksanaan pada bulan Desember 2023. Sasaran adalah ibu wanita usia subur di di Dusun Wage Desa Batujai Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. meliputi pendekatan survey dan ceramah. Hasil yang diperoleh adalah WUS mampu memahami mengenai MKJP dan mau menggunakan MKJP. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk mempertahankan program penyuluhan terkait MKJP yang sudah diberikan.
Sosialisasi Dampak Pernikahan Usia Dini
Omiati Natalia;
Dita Retno Pratiwi;
Siti Maryam
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70004/dedikasi.v4i01.114
Pernikahan usia dini merupakan bagian dari fenomena sosial yang harus disikapi secara serius karena sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak remaja yang memasuki umur dewasa. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat hingga Juni 2020 angka perkawinan anak meningkat menjadi 24 ribu kasus. Hal ini yang membuat Indonesia hingga pada saat sekarang berada pada urutan kedua angka perkawinan uisa dini di Asia Tenggara setelah Kamboja. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan mengubah persepsi remaja terhadap dampak dari pernikahan usia dini. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan bertempat di Desa Labulia, Jonggat Lombok Tengah pada bulan Mei 2024. Hasil analisis dari pretest dan posttest menunjukkan bahwa sebelum sosialisasi dilakukan, mereka tidak mampu menyebutkan beberapa faktor penyebab dan dampak dari pernikahan usia anak ini. Setelah dilakukan sosialisasi, mereka meyakini pernikahan dini akan membawa kerugian dalam hal psikologis, biologis dan aspek kehidupan sosial. Mereka juga mampu menyebutkan berbagai faktor penyebab dan dampak dari pernikahan usia anak ini seperti dampak psikologis, biologis, budaya, sosial, ekonomi dan pendidikan. Hal ini menjukkan bahwa setelah diadakan sosialisasi, pemahaman remaja berubah.
Pemberdayaan Kesehatan Lansia Melalui Program LIBAS Hipertensi Sebagai Upaya Menangani Masalah Hipertensi pada Lansia di Desa Mertak Tombok
Reza Indra Wiguna;
Lalu Jupriadi;
Dita Retno Pratiwi;
Lia Arian Apriani;
Lidya Wardani;
Mar'aten Solehah;
Ninin Wulandari;
Riadatul Hartati;
Ahmad Mustiadi;
Ema Jihan Fazira
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 4, No 2 (2022): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36565/jak.v4i2.351
Hypertension is a non-communicable disease that is one of the world's premature deaths. WHO (World Health Organization) estimates that currently the global prevalence of hypertension is 22% of the total world population. Southeast Asia is in the 3rd position with a prevalence of 25% of the total population. According to the NTB Provincial Health Office in 2019, out of all districts/cities in NTB, people with hypertension were over 18 years old, i.e. more women than men. Based on the data above, we are interested in proposing an idea of health services for the elderly group with hypertension through the LIBAS Hipertensi (Lansia Bebas Hipertensi) program. LIBAS is one of the health innovation programs as an effort to promote health in the elderly group in controlling hypertension. The Hypertension Libas activity aims to improve the ability of the elderly to control and treat hypertension. The method used is by conducting counseling and demonstrations targeting the elderly group in Mertak Umbak Hamlet and Jempong Eler Hamlet, amounted to 20 respondents., Hypertension Libas activities are carried out during 14 the day accompanied by elderly health cadres. The counseling activities carried out in the Libas Hypertension program were in the form of education about the problem of hypertension in the elderly, then the elderly were taught to process rosella tea as a therapy to reduce high blood pressure. The results of the Hypertension LIBAS activities can increase the knowledge of the elderly about hypertension and increase the ability of the elderly to control blood pressure by consuming rosella tea.
Sosialisasi Penyakit Skabies dan Edukasi Pembuatan Sabun Organik di Pondok Pesantren Nurul Qur’an di Desa Mertak Tombok
Lalu Jupriadi;
Dodiy Firmansyah;
Dita Retno Pratiwi;
Dedent Eka Bimaharyanto;
Agung Suryawan;
Dwi Ilham Abdika Putra;
Putri Salindah Lestari;
Winda Fitria;
Azwar Hadi;
Nurhasanah Nurhasanah;
Weni Ari Wijayanti
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 4, No 3 (2022): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36565/jak.v4i3.414
Bath soap is a compound of sodium or potassium with fatty acids from vegetable oils and or animal fats in solid, soft or liquid form, used as a cleanser. The Nurul Qur'an Islamic boarding school is located in Mertak Tombok Village, Praya District, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The purpose of educational activities about scabies disease and training in making organic solid soap for the students and students of the Nurul Qur'an Islamic Boarding School was carried out to prevent and treat scabies disease. The method used is the distribution of questionnaires after socialization and education are carried out to students and female students. the activity showed that the students were very enthusiastic about the socialization of scabies disease and counseling on the manufacture of organic solid soap. The activity lasted for one month, namely in June 2022. The results of community service were obtained by increasing the ability of the students in soap making and understanding of the scabies disease.
Edukasi Manajemen Perawatan Luka Perineum Pada Ibu Hamil Trimester III Di Posyandu Dasan Suman Pringgarata
Ningsih, Wahyuni Purnama;
Maryam, Siti;
Retno Pratiwi, Dita
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 02 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70004/dedikasi.v4i02.157
Luka perineum adalah luka pada bagian perineum karena adanya robekan pada jalan lahir baik karena ruptur maupun tindakan episiotomi pada waktu melahirkan janin. Sejumlah 246 ibu bersalin dan sebagian besar dari jumlah tersebut dengan robekan perineum terjadi pada bulan Januari-Oktober 2024 di Puskesmas Pringgarata, sebagian dari jumlah tafsiran persalinan pada Bulan Agustus-Oktober 2024 yang dilaksanakan di Puskesmas Pringgarata yaitu berjumlah 35 orang dan ibu nifas yang mengalami robekan perineum, 10 orang di antaranya mengalami penyembuhan luka sangat cepat (sembuh kurang dari 6 hari), 17 orang mengalami penyembuhan luka perineum secara normal (7 hari), sedangkan 8 orang mengalami keterlambatan penyembuhan luka (sembuh lebih dari 7 hari). Fenomena yang sering terjadi, masyarakat masih percaya mitos seperti ibu nifas tidak boleh mengkonsumsi telur atau daging dan saat mencuci area genitalia tidak diperbolehkan memegang dan mencuci dengan sabun, karena akan menyebabkan gatal-gatal serta infeksi. Metode penyuluhan tentang edukasi perawatan luka perineum yang diterapkan dalam pengabdian Masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan ibu hamil: 1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang manajemen perawatan luka perineum, 2. Dari pemaparan materi terlihat ibu hamil mampu menerima penjelasan yang disampaikan oleh narasumber dan banyak bertanya atau berdiskusi tentang perawatan luka perineum atau pencegahan infeksi pasca persalinan, 3. Ibu hamil yang mengikuti penyuluhan bersedia mempromosikan edukasi tentang perawatan luka perineum kepada ibu hamil lainnya dan bersedia melaksanakan cara mencegah robekan perineum dan manajemen perawatan luka perineum pasca persalinan jika terjadi robekan jalan lahir. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan maka rekomendasi untuk kelanjutan kegiatan ini yaitu kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara continue untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III melalui metode pendidikan kesehatan dalam upaya preventif pencegahan infeksi.
Edukasi Tanda Bahaya Persalinan Pada Ibu Hamil di Desa Prai Meke Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pengadang
Dita Retno Pratiwi;
Rofina Sufiyati;
Hardiyanti Kustrini;
Nunung Suryani
SAMBARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): Mei
Publisher : CV Putra Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58540/sambarapkm.v3i2.793
Komplikasi persalinan adalah keadaan yang mengancam jiwa ibu ataupun janin karena gangguan sebagai akibat langsung dari kehamilan atau persalinan yang membutuhkan manajemen obstetri tanpa ada perencanaan sebelumnya dan merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia, tetapi dapat dicegah melalui deteksi dini terhadap kehamilan maupun persalinan dengan risiko. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, sikap dan perilaku kepada masyarakat tentang tanda-tanda bahaya persalinan terutama ibu hamil. Metode: Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Sasaran dalam pengabdian ini adalah ibu hamil sebanyak 15 orang. Media yang digunakan adalah lembar balik/leaflet dan kuesioner. Sumber data peserta dari bidan dan kader. Hasil: Ketercapaian tujuan pengabdian masyarakat dapat dikatakan baik. Adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan dari peserta tentang tanda-tanda bahaya persalinan pada ibu hamil, dimana nilai rata-rata pada pre-test peserta adalah 58,00 dan nilai rata-rata post-test sebesar 82,00 dari 15 peserta serta terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test (p-value = 0,000 < 0,005), serta sikap dan perilaku ibu menjadi baik. Kesimpulan: Program pengabdian kepada masyarakat mengenai edukasi tanda bahaya persalinan berdampak positif pada ibu hamil, didapatkan sikap masyarakat sangat kooperatif sehingga tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya ibu hamil yang kurang mengetahui tentang mengenai tanda bahaya persalinan dapat meningkat menjadi baik sehingga masyarakat khususnya ibu hamil bisa mempersiapkan persalinan yang aman dan mencegah komplikasi bagi ibu dan bayi.
Pemberian Imunisasi Hb 0 Pada Bayi Baru Lahir Usia 2 Hari
Arantya, Nina Qurain;
Siti Maryam;
Dita Retno Pratiwi
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 01 (2025): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.70004/dedikasi.v5i01.182
Hepatitis B is an infectious disease and generally infects the liver caused by the hepatitis B virus (HBV), which causes one way to prevent transmission from occurring is to take precautions, namely by providing hepatitis B immunization to newborn babies. Nenonates are babies born vaginally without any instruments (Jamil et al., 2020). The prevalence of Hepatitis B in Indonesia is caused by delays in immunization. There are still many cases of hepatitis B transmission from mothers giving birth to babies, which is the main cause. The high level of vertical transmission from mother to baby is caused by delays in administering Hepatitis B vaccination to their babies (Sifa, 2020). Babies infected with the Hepatitis B virus are at risk of developing chronic liver disease. Transmission of this virus can be prevented by immediate vaccine immunization within a maximum of 12 hours (Permanasari, 2020). The aim of this community service activity is to increase the knowledge of mothers and families about providing hepatitis B immunization to newborns and preventing transmission of hepatitis disease. The method used is counseling and question and answer. This activity will take place on October 24 2024 at Mr. T, counseling is carried out for approximately 1 hour from 10:00 WITA to 11:00 WIT, followed by a physical examination of newborns and administration of Hepatitis B0 immunization. The tool used to provide education about hepatitis B0 immunization is leaflets. The results of this activity show that the majority of respondents have a positive attitude due to several factors, one of which is knowledge so that it can influence a person's attitude. Sufficient sources of information and a desire to find out so that respondents can have a positive attitude. According to the author, if the respondent's education level is high, it can make it easier for the respondent to receive various information and have an open mind. Good knowledge can reflect a positive attitude. However, even though most respondents had less knowledge, respondents supported it by being positive.