Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Petugas Puskesmas dalam Deteksi Risiko Jatuh pada Lansia di Layanan Primer Djuari, Lilik; Thalib, Hasan; Wibowo, Anisa Firda; Zahra, Sophia; Muljo, Vanessa Vania; Muhammad, Raihan Akbar; Adimasto, Titus; Salsabila, Jihan Varah; Firdausintika, Lavely Rakhmatan; Syahputri, Syafa Arini Indah; Ismail, Ahmad Zaidul Fikri; Zahidah, Fathimah Syifa’; Rudianto, Nanang; Wardhani, Ovarry Riza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 3 (2025): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i3.2302

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya adalah risiko jatuh. Kejadian jatuh pada lansia dapat menyebabkan cedera serius, penurunan mobilitas, bahkan kematian, serta berdampak pada peningkatan biaya perawatan dan beban bagi keluarga. Puskesmas memiliki peran penting dalam upaya promotif dan preventif, termasuk deteksi dini risiko jatuh pada lansia. Puskesmas Bungah memiliki beberapa program kesehatan terkait lansia seperti deteksi dini terhadap risiko jatuh sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun, peran petugas Puskesmas dalam deteksi risiko jatuh pada lansia belum optimal. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan petugas puskesmas mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia,  mengidentifikasi masalah tingkat pengetahuan petugas puskesmas mengenai deteksi dini risko jatuh pada lansia, serta mencari solusi atas masalah pengetahuan petugas puskesmas mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia. Desain penelitian menggunakan mixed method, terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama merupakan penelitian deskriptif kuantitatif desain crosssectional dengan jumlah sampel 17 petugas puskesmas mengunakan instrument kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia. Tahap kedua merupakan penelitian deskriptif semikualitatif dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dilanjutkan Nominal Group Technique (NGT) untuk mengidentifikasi masalah serta mencari solusi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan terhadap pengetahuan mengenai deteksi risiko jatuh pada lansia. Sebelum penyuluhan, nilai rata-rata 52,66 nilai median 60, setelah kegiatan penyuluhan dilakukan, nilai rata-rata meningkat menjadi 87,27 dengan nilai median 90.
Hubungan antara Status Pekerjaan, Tingkat Pengetahuan, dan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Hipertensi di Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang: The Relationship between Employment Status, Level of Knowledge, and Family Support on Medication Adherence in Hypertensive Patients in Ardimulyo Village, Singosari District, Malang Regency Elnabila, Yasyviena Za’ima; Sari, Een Permata; Michelle, Michelle; Putra, Rifqi Alamsyah; Taqiyyuddin, Zaki; Zahra, Sophia; Muljo, Vanessa Vania; Muhammad, Raihan Akbar; Sumiati, Sumiati; Rahmatullah, Ivan; Djuari, Lilik
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 5 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i5.2534

Abstract

Hypertension is a chronic disease that can lead to severe complications if not properly managed. Medication adherence plays a crucial role in controlling blood pressure in hypertensive patients. Various factors affect patients' adherence to medication, including employment status, knowledge levels, and family support. This study analyzes the relationship between these factors and medication adherence among hypertensive patients in Ardimulyo Village, Malang Regency, using a cross-sectional design. Data were gathered through structured interviews and analyzed using the Chi-Square test. The results indicated no significant relationship between employment status (p=0.877) or knowledge level (p=0.181) and medication adherence. However, there was a significant relationship between family support and medication adherence (=0.047), with a weak to moderate correlation strength (contingency coefficient=0.240). However, family support plays a crucial role. Consequently, strategies aimed at improving medication adherence should focus on boosting family involvement and support systems to enhance health outcomes for patients with hypertension. Keywords:          hypertension, medication adherence, employment status, level of knowledge, family support   Abstrak Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Kepatuhan dalam minum obat menjadi faktor penting dalam pengendalian tekanan darah penderita hipertensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ini antara lain status pekerjaan, tingkat pengetahuan, dan dukungan keluarga. Penelitian ini menganalisis hubungan antara faktor-faktor tesebut terhadap kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di Desa Ardimulyo, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner yang telah divalidasi. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan koefisien kontingensi untuk menilai hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat (p=0,047) dengan kekuatan hubungan lemah hingga sedang (koefisien kontingensi=0,240). Sedangkan status pekerjaan dan tingkat pengetahuan tidak terbukti berhubungan dengan kepatuhan minum obat. Oleh karena itu, upaya peningkatan kepatuhan minum obat dapat difokuskan pada peningkatan dukungan keluarga terhadap penderita hipertensi. Kata Kunci:         hipertensi, kepatuhan minum obat, status pekerjaan, tingkat pengetahuan, dukungan keluarga