Siregar, Nanda Sari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN KEPEMIMPINAN DIGITAL DI ERA PENDIDIKAN 4.0 DALAM MENGELOLA SMK: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW TENTANG PELUANG DAN TANTANGAN Harahap, Armina Sari; Nasution, Fadhillah Riski Aisyah; Siregar, Nanda Sari; Jalinus, Nizwardi; Ernawati, Ernawati
VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/vocational.v5i2.5783

Abstract

In the era of education 4.0, digital leadership is crucial for vocational school management to adapt to technological changes and industry needs. This systematic study identified the potential and challenges faced by school principals when implementing digital leadership in vocational schools (SMK). The research findings indicate that digital leadership can enhance graduate quality, promote industry collaboration, and drive educational innovation. However, infrastructure, limited digital literacy, and resistance to change remain major issues. These findings highlight the importance of adopting a sustainable approach to enhance the digital competencies of school principals and the entire school ecosystem. Data from the Ministry of Education and Culture indicates that only 35% of SMKs in Indonesia have adequate digital infrastructure. Meanwhile, 72% of industries report that the demand for workers with digital skills has increased by 2.3 times over the past five years. According to a 2023 UNESCO survey of 1,200 vocational high school teachers in Southeast Asia, 58% of educators still face challenges integrating technology into teaching. However, 89% of educators recognize the importance of digital transformation. Conversely, a World Bank study shows that secondary schools with strong digital leadership have a 40% higher graduate absorption rate in industry compared to conventional schools. These facts highlight the importance of enhancing the digital capabilities of school principals, especially in remote areas, where only 22% of people have stable internet access. ABSTRAKDi era pendidikan 4.0, kepemimpinan digital sangat penting untuk manajemen SMK agar mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan industri. Studi sistematis ini menemukan potensi dan hambatan yang dihadapi kepala sekolah saat menerapkan kepemimpinan digital di sekolah menengah kejuruan (SMK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan digital dapat meningkatkan kualitas lulusan, mendorong kerja sama industri, dan mendorong inovasi pembelajaran. Namun, infrastruktur, keterbatasan literasi digital, dan resistensi terhadap perubahan masih menjadi masalah utama. Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya menggunakan pendekatan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi digital kepala sekolah dan seluruh ekosistem sekolah. Data Kemdikbud menunjukkan bahwa hanya 35% SMK di Indonesia memiliki infrastruktur digital yang memadai. Sementara itu, 72% industri mengatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kemampuan digital telah meningkat 2,3 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Menurut survei yang dilakukan oleh UNESCO pada tahun 2023 terhadap 1.200 guru di sekolah menengah kejuruan di Asia Tenggara, 58% pendidik masih mengalami kesulitan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Namun, 89% pendidik menyadari pentingnya transformasi digital. Sebaliknya, studi Bank Dunia menunjukkan bahwa sekolah menengah dengan kepemimpinan digital yang kuat memiliki tingkat penyerapan lulusan 40% lebih tinggi di industri dibandingkan dengan sekolah konvensional. Fakta-fakta ini menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan kemampuan digital kepala sekolah, terutama di daerah tertinggal, di mana hanya 22% orang memiliki akses internet yang stabil.
PENGARUH SUPERVISI KLINIS TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMK: SUATU META-ANALISIS Siregar, Nanda Sari; Harahap, Armina Sari; Ambiyar, Ambiyar; Usmeldi, Usmeldi
VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/vocational.v5i2.5784

Abstract

Using meta-analysis, this study examines the effect of clinical supervision on improving the quality of learning in vocational high schools (SMK). The background to this issue lies in the need to improve the quality of learning in SMKs, which is very important for producing graduates who are ready to enter the workforce. The focus of this study is to evaluate a number of empirical studies that discuss the effectiveness of clinical supervision in SMK learning. To determine the extent of the impact of clinical supervision on learning quality, data were collected from various relevant research articles and then analyzed statistically. The meta-analysis results indicate that clinical supervision positively and significantly improves learning quality, both in terms of teaching methods, teacher competence, and student learning outcomes. These findings suggest that clinical supervision can be systematically utilized to enhance educational quality in SMK. Therefore, clinical supervision should be fully integrated into teacher development practices at SMKs as it is an important component supporting the improvement of learning quality. This study recommends that policymakers and education practitioners enhance clinical supervision programs as part of efforts to improve the quality of vocational education. ABSTRAKDengan menggunakan metode meta-analisis, penelitian ini mengkaji pengaruh supervisi klinis terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Latar belakang masalah terletak pada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK, yang sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja. Fokus penelitian ini adalah mengevaluasi sejumlah studi empiris yang membahas seberapa efektif supervisi klinis dalam pembelajaran SMK. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh supervisi klinis terhadap kualitas pembelajaran, data dikumpulkan dari berbagai artikel penelitian yang relevan, dan kemudian data tersebut dianalisis secara statistik. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa supervisi klinis meningkatkan kualitas pembelajaran secara positif dan signifikan, baik dalam hal metode pengajaran, kemampuan guru, maupun hasil belajar siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa supervisi klinis dapat digunakan secara sistematis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK. Jadi, supervisi klinis harus dimasukkan sepenuhnya ke dalam praktik pembinaan guru di SMK karena merupakan salah satu komponen penting yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Studi ini menyarankan pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan untuk meningkatkan program supervisi klinis dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan.
META ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN EDUPRENEURSHIP PADA PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Harahap, Armina Sari; Siregar, Nanda Sari; Nasution, Fadhilla Risky Aisyah; Yulastri, Asmar; Ganefri, Ganefri; Aditya, Yudha
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i3.6625

Abstract

This meta-analysis examines the impact of educational entrepreneurship approaches in vocational and technical education based on 35 selected publications (2017-2025). The research highlights that integrating entrepreneurship into vocational education and training has a significant positive impact, with a total effect size of 1.78, indicating significant improvements in student learning outcomes. Industry partnership models such as project-based learning (PjBL) and teaching factories have the largest impact (effect size: 2.43). Digital media platforms facilitated a 34% increase in business literacy, while AI-enabled e-learning solutions increased training efficiency by 37%. However, the research also identified some key barriers, including gaps in teacher capabilities (reported by 45% of the studies) and differences in rural and urban technological infrastructure (reported by 32% of the studies).. These findings underscore the relevance of edupreneurship in preparing adaptable graduates for Industry 4.0 economies and emphasize the need for adaptive educational strategies, cross-disciplinary collaboration, and equitable resource distribution. The study advocates for systemic reforms to address pedagogical and infrastructural challenges, ensuring scalable and inclusive implementation of entrepreneurial frameworks in vocational education. ABSTRAKMeta-analisis ini, berdasarkan 35 publikasi terpilih (2017-2025), meneliti dampak pendekatan kewirausahaan pendidikan dalam pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET). Penelitian ini menyoroti bahwa mengintegrasikan kewirausahaan ke dalam TVET memiliki dampak positif yang signifikan, dengan total ukuran efek sebesar 1,78, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam hasil belajar siswa. Model kemitraan industri seperti pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan pabrik pendidikan memiliki dampak terbesar (ukuran efek: 2,43). Platform media digital mendorong peningkatan literasi bisnis sebesar 34%, sementara solusi e-learning yang digerakkan oleh kecerdasan buatan meningkatkan efisiensi pelatihan sebesar 37%. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa hambatan utama, termasuk kesenjangan keterampilan guru (dilaporkan dalam 45% penelitian) dan perbedaan infrastruktur teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan (dilaporkan dalam 32% penelitian). Temuan ini menyoroti pentingnya kewirausahaan pendidikan dalam mempersiapkan lulusan yang adaptif untuk ekonomi Industri 4.0 dan menggarisbawahi perlunya strategi pendidikan yang adaptif, kolaborasi interdisipliner, dan alokasi sumber daya yang adil. Studi ini mendesak reformasi sistemik untuk mengatasi tantangan pedagogis dan infrastruktural serta memastikan penerapan kerangka kerja kewirausahaan yang dapat diskalakan dan inklusif dalam pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan (TVET).