Ariqoh, Salsabila Hanifatul
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Teh Herbal yang Berkhasiat dalam Pengobatan: Training on the Preparation of Herbal Teas with Medicinal Benefits Kurniawan, Andre; Mahbub, Khafid; Walid, Muhammad; Afiatan, Arbina Satria; Shofaro, Mulyanti; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Jamiatin, Fani; Paramita, Adelia; Zakki, Muhammad
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7114

Abstract

Penduduk di negara berkembang masih mengandalkan pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan untuk menjaga kesehatan. Terlebih di negara Indonesia yang memiliki banyak keragaman flora, yang dapat menjadi potensi pasar produk herbal yang  menjanjikan. Di Indonesia sendiri, masyarakat masih memanfaatkan obat tradisional untuk menjaga kesehatan, karena minimnya atau tidak adanya efek samping yang dihasilkan. Salah satu sediaan herbal dari pengobatan tradisional yang potensial ialah sediaan teh herbal. Teh herbal merupakan sediaan teh yang dibuat dari tanaman selain dari tanaman  camellia sinensis (tanaman teh).  Berdasarkan observasi yang dilakukan, desa Tratebang memiliki kebun herbal yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sediaan teh herbal. Akan tetapi pemanfaatan kebun herbal masih kurang optimal hanya sebatas direbus saja. Melalui permasalahan tersebut perlu adanya pelatihan berupa pemberian informasi, pengetahuan, proses pengolahan tanaman herbal yang tepat, dan pendampingan untuk pengolahan sediaan teh herbal. Pelatihan telah dilakukan pada bulan April 2025 dengan sasaran ibu-ibu PKK desa Tratebang kecamatan Wonokerto kabupaten Pekalongan. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu berbentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan teh herbal kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dari para peserta pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan tanaman obat berupa jahe, rosela dan serai menjadi teh herbal. Hal tersebut ditunjukan dari peningkatan nilai pre-test dan post-test. Untuk memberikan dampak berkelanjutan, pelatihan ini perlu didukung oleh pendampingan lanjutan terkait pengemasan, pemasaran digital, dan manajemen usaha kecil, serta kerja sama berkesinambungan antara mitra desa dan perguruan tinggi guna mendorong inovasi produk teh herbal dan pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) yang berdaya saing dan bernilai ekonomi.
Penyuluhan Potensi Tanaman Herbal untuk Terapi Diabetes Melitus: Counseling on the Potential Use of Herbal Plants for Diabetes Mellitus Therapy Mahbub, Khafid; Kurniawan, Andre; Indriono, Anik; Jamiatin, Fani; Shofaro, Mulyanti; Zakki, Muhammad; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Paramita, Adelia
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7123

Abstract

Diabetes melitus menjadi salah satu isu kesehatan dunia yang terus mengalami peningkatan kasus, termasuk di Indonesia. Penanganan penyakit ini biasanya bersifat jangka panjang, membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan berisiko menimbulkan efek samping dari penggunaan obat-obatan kimia. Sebagai solusi alternatif, pemanfaatan tanaman obat tradisional dinilai lebih alami dan terjangkau sebagai terapi pendukung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman warga desa Bebel, kecamatan Wonokerto, kabupaten Pekalongan, mengenai tanaman herbal yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Metode pelaksanaan mencakup pemberian penyuluhan dan pendampingan kepada anggota PKK terkait pengenalan diabetes, identifikasi tanaman herbal lokal, cara kerja zat aktifnya, serta teknik pengolahan dan penggunaannya. Hasil evaluasi dari pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan pada peserta setelah mengikuti kegiatan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa edukasi ini efektif dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan tanaman herbal sebagai terapi tambahan diabetes. Kegiatan serupa direkomendasikan untuk diadakan secara rutin guna memperkuat pemahaman dan mendorong praktik pengobatan tradisional di tingkat masyarakat.
Pelatihan Pembuatan Teh Herbal yang Berkhasiat dalam Pengobatan: Training on the Preparation of Herbal Teas with Medicinal Benefits Kurniawan, Andre; Mahbub, Khafid; Walid, Muhammad; Afiatan, Arbina Satria; Shofaro, Mulyanti; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Jamiatin, Fani; Paramita, Adelia; Zakki, Muhammad
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7114

Abstract

Penduduk di negara berkembang masih mengandalkan pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan untuk menjaga kesehatan. Terlebih di negara Indonesia yang memiliki banyak keragaman flora, yang dapat menjadi potensi pasar produk herbal yang  menjanjikan. Di Indonesia sendiri, masyarakat masih memanfaatkan obat tradisional untuk menjaga kesehatan, karena minimnya atau tidak adanya efek samping yang dihasilkan. Salah satu sediaan herbal dari pengobatan tradisional yang potensial ialah sediaan teh herbal. Teh herbal merupakan sediaan teh yang dibuat dari tanaman selain dari tanaman  camellia sinensis (tanaman teh).  Berdasarkan observasi yang dilakukan, desa Tratebang memiliki kebun herbal yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sediaan teh herbal. Akan tetapi pemanfaatan kebun herbal masih kurang optimal hanya sebatas direbus saja. Melalui permasalahan tersebut perlu adanya pelatihan berupa pemberian informasi, pengetahuan, proses pengolahan tanaman herbal yang tepat, dan pendampingan untuk pengolahan sediaan teh herbal. Pelatihan telah dilakukan pada bulan April 2025 dengan sasaran ibu-ibu PKK desa Tratebang kecamatan Wonokerto kabupaten Pekalongan. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu berbentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan teh herbal kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dari para peserta pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan tanaman obat berupa jahe, rosela dan serai menjadi teh herbal. Hal tersebut ditunjukan dari peningkatan nilai pre-test dan post-test. Untuk memberikan dampak berkelanjutan, pelatihan ini perlu didukung oleh pendampingan lanjutan terkait pengemasan, pemasaran digital, dan manajemen usaha kecil, serta kerja sama berkesinambungan antara mitra desa dan perguruan tinggi guna mendorong inovasi produk teh herbal dan pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) yang berdaya saing dan bernilai ekonomi.
Penyuluhan Potensi Tanaman Herbal untuk Terapi Diabetes Melitus: Counseling on the Potential Use of Herbal Plants for Diabetes Mellitus Therapy Mahbub, Khafid; Kurniawan, Andre; Indriono, Anik; Jamiatin, Fani; Shofaro, Mulyanti; Zakki, Muhammad; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Paramita, Adelia
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7123

Abstract

Diabetes melitus menjadi salah satu isu kesehatan dunia yang terus mengalami peningkatan kasus, termasuk di Indonesia. Penanganan penyakit ini biasanya bersifat jangka panjang, membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan berisiko menimbulkan efek samping dari penggunaan obat-obatan kimia. Sebagai solusi alternatif, pemanfaatan tanaman obat tradisional dinilai lebih alami dan terjangkau sebagai terapi pendukung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman warga desa Bebel, kecamatan Wonokerto, kabupaten Pekalongan, mengenai tanaman herbal yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Metode pelaksanaan mencakup pemberian penyuluhan dan pendampingan kepada anggota PKK terkait pengenalan diabetes, identifikasi tanaman herbal lokal, cara kerja zat aktifnya, serta teknik pengolahan dan penggunaannya. Hasil evaluasi dari pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan pada peserta setelah mengikuti kegiatan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa edukasi ini efektif dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan tanaman herbal sebagai terapi tambahan diabetes. Kegiatan serupa direkomendasikan untuk diadakan secara rutin guna memperkuat pemahaman dan mendorong praktik pengobatan tradisional di tingkat masyarakat.
Edukasi Obat yang Benar Metode DAGUSIBU pada Kelompok Lansia di Bendankergon Kota Pekalongan: Health Education on Proper Medication Management Using DAGUSIBU Method for Elderly Communities in Bendan Kergon Pekalongan City Kurniawan, Andre; Mahbub, Khafid; Prasetyo, Eko Budi; Zakki, Muhammad; Shofaro, Mulyanti; Ariqoh, Salsabila Hanifatul; Nugroho, Wiranto Dwi; Jamiyatin, Fani
DARMADIKSANI Vol 5 No 4 (2025): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i4.8883

Abstract

Indonesia menghadapi peningkatan populasi lansia (≥60 tahun) yang rentan terhadap masalah terkait penggunaan obat (Drug Related Problems/DRPs) akibat penyakit komorbid dan polifarmasi. Selain itu, masyarakat sering keliru dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Kekeliruan ini berisiko mengurangi efektivitas terapi dan menimbulkan masalah kesehatan lain. Program DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) Obat yang Benar, inisiatif Ikatan Apoteker Indonesia , bertujuan meningkatkan literasi obat dan kesadaran masyarakat. Kegiatan pengabdian ini memberikan edukasi DAGUSIBU kepada 24 peserta lansia di Kelurahan Bendankergon, Kota Pekalongan, untuk meningkatkan pemahaman dan kemandirian mereka dalam mengelola obat. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi interaktif, demonstrasi, dan pembagian buku saku. Kegiatan dilaksanakan pada 10 Oktober 2025, dan dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan gratis. Hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan rata-rata nilai naik dari 68,66 menjadi 92,33. Partisipasi aktif peserta mengindikasikan bahwa intervensi ini berhasil dan relevan dengan kebutuhan mereka. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman lansia tentang pengelolaan obat yang aman dan bertanggung jawab sesuai prinsip DAGUSIBU.